Darmo sepertinya sudah tidak punya semangat hidup. Tadi Lufi mengajaknya main ke rumah ia nolak, malas ' jawabnya. Di temui Sarman dak keluar-keluar dari kamar sampai marah-marah adiknya karena capek mengetuk pintu, di dalam Darmo menutup telinganya dengan bantal.
Ketika orang di rumah pergi, ia cepat -cepat keluar mandi dan ngambil makanan yang ada di lemari, cukup la untuk satu hari ini, jadi aku dak usah keluar kamar kecuali kebelet ngebom pikir Darmo. Untuk hari ini ia aman karena ibunya lagi pergi jadi di rumah tinggal la gadis menyebalkan itu pikir Darmo.Saat berbaring ia teringat kejadian yang sudah lewat. Kenapa aku jadi ikut terlibat perbuatan mereka ya ? ia jadi kepikiran, timbul rasa penyesalannya. Karena kebanyakkan melamun rasa ngantuk datang berapa menit...tidur dia.
Rasa panas dan keringat membasahi tubuhnya membuat Darmo, ukh..panas sekali Darmo bergerak bangun, di perhatiinnya jam ehm...baru jam sembilan lalu ia melihat kipas anginnya ternyata aku lupa menghidupkaaanya pikir Darmo. Setelah terasa nyaman ia tidur lagi,
walau mata terpejam tapi telinganya mendengar suara-suara berisik aduh berisik sekali, ia lalu duduk di pinggir ranjang di perhatikannya suara kipas, ehm...bukan kipas pikirnya iniii..mirip air di tumpahkan, tunggu !.kayak orang nyiram..ya Darmo yakin sekali dengan perkiraannya.
Ah suara itu dari luar tapi siapa yang kerajinan menyiram bunga ?...adikku ! rasanya tak mungkin, aku kan tahu siapa dia...?. Karena penasaran di tariknnya sedikit gordeng , ia memasatkan matanya jelas ia melihat dari postur tubuh perempuan ya.. benar perempuan pikir Darmo tapi siapa dia ?
Aku kok tidak kenal ujar Darmo heran, ia berusaha melihat wajahnya tapi...perlahan perempuan itu menghentikan menyiramkan dan berdiri membelakangi, di jendela Darmo menunggunya. Darmo kesal lalu mengetuk-ngetuk kaca jendela supaya perempuan itu melihatnya dan usahanya berhasil perempuan itu memperlihatkan wajahnya.
Perbedaan tipis antara kesetrum dengan terkejut level tinggi (pikirkanlah sendiri ). Inilah yang di alami Darmo , wajah yang ia kenali ' Mira ' korban Sarman dan laki-laki tua bejat itu. Perlahan air mata keluar dari pelupuk matanya, tapi ia tak bisa mengeluarkan suaranya.
Wajah cantik itu perlahan berubah, darah bagaikan disiram membasahi kepalaknya. Dengan keinginan kuat tangannya dikepalkannya sekuat tenaga membuat suara pelan ke luar ' maaa 'af kan aku Miraaa...hanya kata ma'af yang bisa ia ucapkan. Dengan jelas di lihat nya perlahan tubuh Mira jatuh tangannya, badan terus hancur dan terakhir kepalanya dengan satu matanya menatap sendu pada Darmo lalu menghilang tanpa bekas.
Tinggal Darmo yang tertunduk di lantai, ia menangis karena penyesalan yang besar perlahan terjatuh di lantai..pingsan.., apa yang terjadi tidak di ketahui oleh adiknya yang sedang makan sambil menggerutu, pasti ni kak Darmo yang mengambil berapa potong ayam, ' dasar '.
Hamid sudah menghubungi ibunya soal kematian Mira, mendengar itu ibunya membatalkan semua undangan yang terkirim pada keluarga dan kenalan. Mereka memutuskan segera bertemu nek Mari. Waktu mereka bertemu pecah lagi tangis nek Mari.
Bu ' semua sudah terjadi dan kita tidak bisa menolaknya, sekarang ibu harus kuat karena cucu ibu Ocan dan Susi masih butuh bimbingan neneknya nasehat ibu Hamid sambil memeluk nek Mari. Saat orang tuan Hamid berbicara dengan nek Mari, Hamid mendekati ibunya.
saya dan Ocan mau pergi ke rumah sakit dulu jelas Hamid. Mendengar itu mereka terkejut, apa polisi sudah memberitahu kapan jenazah Mira di ambil jelas ayahnya. Sudah yah jawab Hamid. Ya sudah kalian berdua cepat pergilah, biar urusan di sini kami yang akan mengerjakannya jelas ayah Hamid. Karena masing-masing sudah di kasih tahu tugasnya maka cepat bergerak.
Darmo baru sadar dari pingsan ketika hari sudah pagi, kepalanya masih terasa pusing, baru ia mau duduk Lufi sudah datang. 'Mo ' panggilnya langsung duduk di sampingnya, Darmo terkejut hanya terdiam, ia tidak bisa menghindar lagi,
Mo ' ada apa sih! kau kayak orang stres cetusnya. Ku ajak ke tempat Mira, hari ia di kuburkan jelas Luf. Ketika menyebut nama Mira Lufi jadi termenung, aku tidak menyangkah apa yang terjadi pada Mira, ia terkenal cantik dan menarik. Lufi tidak memperhatikan wajah Darmo yang pucat, ia terus berkata.
Waktu terdengar kabar Mira akan menikah terasa hati ku sesaķ, tapi mendengar ia di bunuh emosiku tambah naik ( mendengar kata emosi Darmo hanya berujar dalam hati, perasaan emosinya emang tinggi ).
Kalau orang itu cinta yah di lamar aja Mira bukan di bunuh 'kejam ' terdengar bergetar suaranya. Akan aku cari siapa pembunuhnya tekat Lufi. Mendengar kata lufi, Darmo yang memang berjiwa lemah ketakutan, ia sontak ' tidak ' aku tak sanggub lagi
teriaknya.Melihat gelagat Darmo tanpa ampun lagi ia plaak....plaaaak di pukulnya badan Darmo untuk menyadarkan temannya. Auuk...stop...stop teriak Darmo kenapa kau pukul aku. Lufi kesal makanya Mo jangan terlalu banyak nonton drama. Kesal karena sakit Darmo bertanya apa hubungan nonton drama dengan tingkah aku pada Lufi yang di jawabnya dengan angkat bahu dan meninggalkaanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGA DI TENGAH MALAM
Terrormira bekerja keras demi keluarganya tapi kecantikanya membuat hidupnya menjadi singkat