[02] Beautiful Imaginary #Part2

1K 222 28
                                    


[Part 2]

Untuk pertama kalinya setelah sekian tahun lamanya, Doyoung menyambut hari ulang tahunnya dengan sangat antusias. Tidak lain dan tidak bukan tentu saja karena ia mengingat janji Lian terhadapnya beberapa waktu lalu. Janji tentang Lian yang akan selalu berada di sisinya dan tidak akan pernah meninggalkannya.

Mengingatnya saja membuat Doyoung tak kuasa untuk menahan jeritan bahagianya.

"Aaaaaaa!" teriaknya sembari berguling-guling di atas kasur, "Aaaaaa!"

"Wahh ... yang sedang berulang tahun kelihatannya senang sekali."

Perkataan tiba-tiba dari Ten yang entah sejak kapan berdiri di ambang pintu kamarnya membuat Doyoung menghentikan kegiatan tak jelasnya itu. Ia mengubah posisinya menjadi duduk dan menyodorkan kedua tangannya pada Ten.

"Mana hadiahku?" tagihnya.

"Hah? Bukankah kau bilang kau itu tipe orang yang tidak peduli pada hadiah, ya?"

"Yahh ... kurasa sedikit perubahan tidak akan jadi masalah," Doyoung mengedikkan bahunya cuek, "Jadi mana hadiahku?"

Ten tersenyum kecil, "Akan kuberikan nanti jika waktunya sudah tepat."

"Ehh? Kenapa begitu?"

"Karena hadiah dariku istimewa," kemudian Ten menunjuk kantung matanya yang sudah mulai menghitam, "Lihat! Kantung mataku sampai menghitam hanya karena menyiapkan hadiah untukmu!"

"Aku kan tidak meminta!"

"Oh, ya sudah."

"Tapi bukan seperti itu maksudku!" buru-buru Doyoung menarik ujung pakaian Ten yang sudah berbalik dan hendak meninggalkan kamarnya, "Kalau kau memberinya, akan kuterima dengan senang hati apapun bentuknya!"

Ten meliriknya tanpa minat.

"Ten~ sudah lama aku tidak mendapatkan hadiah ulang tahun~"

Suara tawa kecil keluar dari mulut Ten ketika mendengar Doyoung yang merengek padanya. Ditambah lagi posisi temannya yang saat ini sedang memegangi ujung pakaiannya. Sungguh memalukan, pikirnya.

"Kalau begitu ayo ikut aku. Akan kubawa kau ke suatu tempat."

Doyoung langsung melepaskan genggamannya dari pakaian Ten dan berdiri tegak di depan temannya itu, "Ke mana? Disneyland sebagai hadiahnya?"

Ten menggeleng dan tersenyum penuh arti.

"Pokoknya ikut saja."


...

Setelah hampir satu jam perjalanan lamanya, akhirnya Ten dan Doyoung sampai ke tempat tujuan mereka. Doyoung tidak bisa untuk tidak bingung ketika Ten menuntun langkahnya memasuki sebuah area pemakaman umum.

Yang benar saja ... pemakaman? Sebagai hadiah ulang tahun?

"Ten—"

"Diam saja dan ikuti aku. Akan kuberikan hadiahnya padamu setelah kita sampai nanti."

Doyoung menutup kembali mulutnya dan memilih menuruti apa yang Ten katakan. Dengan perlahan, kakinya melangkah menyusul Ten di depannya. Mereka berdua sama-sama diam, sama-sama sadar bahwa suasana pemakaman yang sepi ini sangat tidak mendukung mereka untuk melempar canda tawa seperti biasanya.

Puncak sebuah bukit kecil yang ditumbuhi oleh satu pohon mapple adalah tujuan mereka. Doyoung tetap tak bersuara dengan kakinya yang mengikuti langkah kaki Ten. Bahkan hingga ia melihat temannya itu kini berjongkok di depan sebuah batu nisan, Doyoung tetap diam.

DOYOUNG BIRTHDAY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang