DOYOUNG BIRTHDAY PROJECT

[17] Lonely - Part 2

[PART 2]

Summer.
Namsan Tower, 1 May 2012.

Ini bukan lah kebahagiaan.
Bukan pula cinta.
Kau bertingkah semaumu.
Aku selalu mencoba tuk mengerti.

Aku memandangi langit yang kini sudah berganti warna menjadi jingga.
Lagi dan lagi untuk ke sekian kalinya sejak hari di cafe itu, aku selalu menunggunya yang juga selalu saja terlambat datang disetiap jadwal kencan pertemuan kita.

Tiba-tiba pikiran ku melayang pada hari dimana aku bertemu dengan teman terdekat ku di kampus yang sekaligus juga teman dekat Doyoung dan dia adalah saksi akan hubungan ku bersama dengannya.

"Sejeong-aa?"

"Hana Eonnie? Benar kau kah itu?"

Saat ini aku sedang di supermarket berbelanja kebutuhan bulanan dan tanpa sengaja kami bertemu. Hana adalah senior terdekatku yang juga satu angkatan dengan kekasihku, Doyoung.

"Astaga baru juga aku meninggalkan Seoul satu tahun dan kau sudah lupa dengan wajahku!" ujarnya seraya mengerucutkan bibirnya lucu.

Aku terkekeh melihat wajah imutnya, "Aku bercanda, aku hanya tidak terbiasa saja dengan rambut pirang mu!"

Dia tertawa kecil setelah mendengar perkataanku, "Ini karna tunanganku yang bodoh itu menyuruhku mengubah warna rambutku-..." Tiba-tiba dia menghentikan perkataannya, lalu menggandeng tangan ku untuk duduk bersamanya disalah satu food court yang ada di supermarket ini. "Oh iya aku mau bertanya sesuatu padamu, tapi ini agak sensitif apakah kau tidak apa-apa?" Lanjutnya setelah kami duduk disalah satu bangku foodcourt makanan cepat saji yang memiliki fasilitas drive-thru saat ini.

Aku mengangkat kedua alis ku bingung, kemudian tanpa pikir panjang aku menganggukan kepala ku dan memandang wajahnya dengan ekspresi seolah bertanya.

Hana Eonnie menggaruk tengkuknya seperti merasa tidak enak hati padaku, "Apa kau masih bersama dengan Bunny mu?" tanyanya dengan sebutan familiar kekasihku saat diuniversitas kami.

Dia memang sering dipanggil Kim Bunny oleh teman-teman dekatnya, karna tingkahnya yang absurd terkadang seperti anak kelinci itu membuat akupun jadi suka meledeknya dan menamai Bunny Kim dikontak ponselku.

Aku menganggukan kepalaku pertanda mengiyakan pertanyaan dari senior terdekatku.

Dia meringis lirih setelah mengetahui jawabanku, kemudian menghela nafas pelan, "Aku benar-benar minta maaf jika perkataanku ini menggangu pikiran mu, dua hari yang lalu saat aku sampai dibandara, aku tidak sengaja melihat kekasihmu berjalan dengan Jisoo dan mereka terlihat begitu dekat seperti pasangan kekasih!"

Deg-

Tiba-tiba tubuhku mematung dan hati ku rasanya seperti tertimpa beban yang sangat berat.

"Jisoo?" tanyaku lirih.

"Iya, kau tidak kenal? Dia juga senior mu. Satu angkatan denganku dan Doyoung, tapi Jisoo berbeda jurusan dengan ku dan Doyoung, dia jurusan seni modeling. Dan aku dengar dia juga model terkenal di USA." ujar Hana Eonnie dengan menggebu-gebu, sepertinya dia benar-benar kesal.