[14] HEARTBREAKER

396 49 0
                                    

"HEARTBREAKER"
A fictional writing by marklipss


Jemarinya yang lentik kini tengah menari-nari mengetik barisan huruf yang ada di ponselnya, senyumnya terukir manis di wajah putih pucatnya. Berkali-kali ia mengetikkan pesan selamat pagi untuk sang kekasih hingga pesan itu genap sepuluh ia menghentikan aktifitas mengirimkan pesannya.

Dia Hwang Yuri, adalah gadis yang selalu menyukai angka sepuluh. Semua yang ia lakukan harus genap sepuluh kali, apapun itu. Kadang ketika ia mencuci tangannya ia lakukan berkali-kali hingga kulit pucatnya itu bertambah pucat, ia melakukan semuanya itu selalu genap angka sepuluh.

Besok adalah hari ulang tahun Kim Doyoung, kekasihnya. Meski hubungannya baru jalan lima bulan, Yuri sangat menyayangi Doyoung dengan sepenuh hati. Baginya hanya Doyoung yang selalu mengerti bagaimana keadaannya saat ia terpuruk sedih mengingat kematian kedua orang tuanya ketika kecil.

Iya, Doyoungnya akan selalu ada untuknya.

"Lo mau kasih dia hadiah apa?" tanya Naomi sahabat barunya di kampus.

Hari ini Naomi dipinta Yuri untuk menemaninya mencari kado yang pas untuk Doyoung. Yuri menarik nafas panjang kemudian dia memandang ponselnya, Doyoung sibuk banget ya? sampai gak ngabarin aku dari kemarin. Tiba-tiba tangan kiri Naomi ia gerakkan di depan wajah Yuri sehingga membuat gadis tersebut tersentak kaget.

"Jangan terlalu dipikirin, mungkin aja Doyoung sibuk beneran makanya gak sempat ngasih kabar buat lo."

"Makasih Naomi."

"Sama-sama, santai aja kalau sama gue."

Yuri menarik senyumnya tipis, ia sangat bersyukur karena masih ada orang lain selain Doyoung yang masih mau mengerti dengan keadaannya. Kemudian matanya sibuk memperhatikan beberapa jam tangan yang berjejer rapi dihadapannya. "Kira-kira dia suka gak ya kalau aku kasih jam tangan?"

Naomi ikut mengamati jam-jam tersebut, "kayaknya suka deh. Coba aja ambil yang pengen lo beliin, Doyoung gak bakal setega itu buat menolak apa yang lo kasih ke dia."

Yuri menganggukkan kepalanya paham. Tangannya terulur menunjuk ke jam tangan pria berwarna silver yang akan terlihat sangat bagus ketika Doyoung yang akan memakainya.

"Mau dilihat dulu apa langsung dimasukkan ke dalam kotak mbak?"

"Masukkan ke dalam kotak aja."

Pelayan di toko jam itu menganggukkan kepalanya, kemudian dengan cekatan ia memasukkan jam tersebut ke dalam kotak dan membungkusnya dengan rapi. Ketika pelayan itu selesai membungkus kotak tersebut, Yuri langsung menyerahkan kartu debitnya. Ketika sang pelayan hendak menyerahkan kartu tersebut setelah selesai mengurus pembayarannya Yuri langsung menerimanya.

Hanya saja ia memegang kartu debit tersebut seolah jijik setelah menerimanya. Bagi Naomi ini biasa namun bagi pelayan toko, Yuri terlihat sangat tidak sopan sekali. Setelah mengucapkan terimakasih Yuri dan Naomi langsung pergi meninggalkan toko jam tersebut.

Tujuan utama Yuri saat ini adalah toilet, ia melangkahkan kakinya cepat sehingga hampir saja bahunya menyenggol bahu remaja-remaja SMA yang sedang bercanda ria.

Berhubung refleks Yuri sangat baik, ia langsung saja mengindarinya dan segera masuk ke dalam toilet. Dengan tergesa-gesa ia mengambil antiseptiknya dan mengusapkan di kedua telapak tangannya. Tidak hanya sampai disitu, ia mengambil tisu yang ada didalam tasnya dan menghidupkan keran di wastafel dengan bantuan tisu tadi.

Naomi yang baru saja memasuki toilet menghela nafas panjang. Ia menatap Yuri yang kini mencuci tangannya berkali-kali, mungkin lebih dari delapan kali? Bisa jadi sepuluh kali, Naomi sangat hapal apa yang selalu gadis itu lakukan karena mereka sangat dekat akhir-akhir ini.

DOYOUNG BIRTHDAY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang