[04] Main Hati (Prequel of 'Buaya Darat')

1.1K 151 9
                                    


"Main Hati (Prequel of Buaya Darat)"

A fictional writing by GwenGrande_



"Aku masuk ya, hati-hati di jalan."

Gue memandang punggung yang mulai menjauh itu. Ada rasa bersalah di dada gue karena punya perasaan seperti ini ke dia, yang notabenenya pacar gue sendiri.

Namanya Jane Lee, pacar yang sudah menemani gue 2 tahun ini. Kita pacaran dari SMA sampai sekarang kita sudah duduk di bangku perkuliahan. Orangnya cantik, pintar, dan kalem. Dia nggak seperti cewek-cewek kebanyakan yang kalau ke kampus bedaknya 5cm, atau yang rese dan suka caper. Dia beda, itu sebabnya gue jatuh cinta sama dia.

Tapi di dalam sebuah hubungan pasti ada masa-masa nggak enaknya. Dan sekarang gue sedang mengalami masa menyebalkan itu. Jujur gue nggak tahu yang gue rasakan ini murni bosan atau jenuh. Mau dibilang bosan mungkin nggak tepat, soalnya sampai saat ini gue nggak ada pikiran buat putusin hubungan kami. Gue masih sayang dia—banget. Mungkin, gue jenuh. Gue jenuh sama hubungan kami yang begitu-begitu aja, nggak ada kemajuan.

Selama 2 tahun bisa dibilang hubungan gue sama Jane itu datar-datar aja, sedatar dada Taeyong. Kami hampir nggak pernah bertengkar —atau mungkin nggak pernah. Entahlah gue nggak ingat. Intinya gue sama Jane nggak pernah berantem sampai perang dingin berhari-hari. Mungkin itu alasan kenapa gue jenuh sama hubungan ini.

Sekali-sekali gue juga ingin seperti pasangan lain, yang berantem karena orang ketiga atau apalah itu. Gue ingin tahu rasanya didiamkan dan mendiamkan itu bagaimana dan seperti apa. Kayaknya memang seru, soalnya Jaehyun sama pacarnya hampir tiap minggu begitu dan mereka masih baik-baik aja sampai sekarang. Gue ingin merasakan itu semua tapi pacar gue ini Jane Lee, gadis yang terkenal paling cuek seangkatan. Rasanya mustahil, apalagi mengingat kepribadian dia yang kalem, selalu memikirkan segala sesuatu dengan kepala dingin. Nggak mungkin juga kalau gue menuntut dia buat lebih jagain gue, bukan gaya Kim Doyoung banget. Kalaupun kami bertengkar gue mau semuanya natural, bukan dibuat-buat karena tuntutan salah satu pihak.

Teman-teman gue menyarankan untuk break, namun langsung gue tolak tanpa pikir panjang. Break terlalu beresiko, nggak ada jaminan kita akan balikan lagi atau tidak. Apalagi di kampus itu banyak cowok yang naksir Jane. Dengan break sama aja gue memberi ruang buat mereka mendekati Jane. Tidak semudah itu ferguso!

Gue sudah berpikir untuk diskusi masalah ini sama Jane, tapi urung karena gue takut dia salah paham atau yang lebih parah dia sakit hati. Nggak, gue nggak mau dia sakit hati —sedikitpun. Ya, gue memang sesayang itu sama dia sampai-sampai bikin dia sakit hati membuat gue merasa jadi orang paling jahat di dunia ini.

Tapi di satu sisi, gue takut kalau dibiarkan terus seperti ini perasaan gue pudar. Demi tuhan, gue nggak mau itu terjadi. Mungkin terdengar lebay tapi Jane itu sudah seperti oksigen buat gue —yang artinya gue nggak bisa kalau nggak ada dia. Di sisi lain, bertahan dengan dia juga bukan suatu tindakan yang bisa gue benarkan. Salah-salah gue bisa menyakiti dia nantinya.

Di tengah-tengah kebingungan gue yang berkepanjangan itu, seseorang selalu datang menawarkan solusi yang membuat gue berpikir kalau dia seperti setan. Dengan santainya, dia mengajak gue bersenang-senang ke markas maksiat.

Tanpa tahu malu dia bilang, "Mending ikut gue clubbing, ketemu cewek-cewek cantik. Bisa dibungkus, terus ajak bobo bareng. Enak tau." membuat gue langsung mendaratkan pukulan di kepalanya.

Teman gue yang satu ini memang terkenal Fuckboy. Suka main cewek sana-sini, mencari kenikmatan. Sialnya di saat-saat seperti ini, malah dia yang selalu ada di samping gue. Jadi mau tidak mau gue mendengarkan bisikan sesat dia setiap hari. Tapi meskipun begitu, gue tetap menganggap main perempuan bukan penyelesaian masalah yang tepat. Menurut gue jalan itu cuma untuk seorang pengecut, seperti Ten ini. Dia memang teman gue tapi gue nggak bisa menyangkal kalau dia itu pengecut. Hanya karena satu orang cewek, dia membuang jati dirinya dan beralih menjadi orang lain.

DOYOUNG BIRTHDAY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang