"Gue mau ngajak lo di---" jawab Agil kepada Allesya. Mendadak Agil terbungkam.
---
"Mau kemana? Kok lo diam, sih?" Tanya Allesya kepada Agil.
"Kok lo bawel banget, sih." Ketus Agil sembari menirukan gaya nada bicara Allesya.
"Gue bawel? Mata lo buta!" Sungut Allesya.
"Cerewet."
"Gue gabakal tanya kalau lo ga pake dandanin dan beliin gue dress. Udah kayak mau ngenalin ke orang tua lo seolah-olah gue ini pacar lo." Timpal Allesya dengan nada dingin tanpa menatap Agil.
"Itu lo tau sendiri." Jawab Agil dengan sinis.
"Hah? Maksud lo?!" tanya Allesya dengan kaget.
"Pura-pura jadi pacar gue. Gue gak mau dijodohin." Jawab Agil singkat.
"Ya gak gini juga kali, Nyet! Lo kira gue apaan hah?"
"Lo pacar gue." Jawab Agil yang membuat Allesya terkejut.
"Hah?" Allesya histeris.
"Pacae P U R A - P U R A gue." Jawab Agil dengan sinis dan menekan tiap kata pura-pura.
"Cih, dasar." Kata Allesya dengan dingin.
"Lo ngarep banget, ya, jadi pacar gue beneran?" Sinis Agil.
"Ngaco lo!" Ketus Allesya.
"Udahlah, tinggal nurut aja susah." Timpal Agil.
"Lo mikir jadi pura-pura itu enak, hah?"
"Eh.. Berati lo gamau jadi pura-pura?"
"Iyalah!"
"Berati lo pengen dong kalau kita jadi pacaran beneran?"
"Ish! Lo tolol banget sih!"
"Lha terus? Tadi kata lo--"
"Maksud gue, kalau kita pura-pura juga percuma. Toh, juga nanti bakal ketahuan. Meskipun gak sekarang. Bangkai aja kalau disembunyiin ditempat yang paling aman tetep bakal bau kan?" Jelas Allesya dengan panjang lebar dan berhasil membuat Agil berpikir.
Ia menepikan mobilnya. Kebetulan ada taman dan Agil keluar dengan mengajak Allesya. Mereka berjalan mengelilingi taman dan mencari tempat duduk. Mereka masih saling terdiam.
Agil sibuk memikirkan apa yang diucapkan Allesya. Sedangkan Allesya memilih untuk menyapu pandang taman, ia sangat menikmati melihat taman yang indah dan tenang.
Aku sangat menyukai ketenangan. Batin Allesya sembari menarik nafas panjang dan memejamkan matanya.
"Karena gue gak cinta ke cewek yang bakal dijodohin sama gue," kata Agil tiba-tiba.
"Maksud lo?"
"Iya. Gue itu bakal di jodohin sama orang kalau gue gak berhasil ngenalin pacar ke orang di rumah. Gue gak cinta sama dia. Dia itu lebih tua satu tahun dari gue. Keluarga gue ngejodohin atas dasar bisnis. Lo sendiri pasti tahu kalau cinta itu gak bisa dipaksa. Apalagi menyangkut masa depan. Gue pengen di masa depan, gue cuma nikah satu kali dan itu sama cewek yang gue cintai." Kata Agil. Ini kata terpanjang dari mulut Agil yang Allesya dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLESYA [END]
Teen FictionAmazing cover by : @seulwoonbi "Gue ingin bahagia, tapi kebahagian sangat sulit untuk mendekat kearah gue. Kebahagian seakan-akan berpaling ketika gue berusaha meraihnya," ucap Allesya ditengah isakannya. Agil mengeratkan pelukannya, ia mengusap pun...