Tap video diatas, ya.
--
“Di-Dito, itu siapa?” tanya Allesya bergetar.
Dito kebingungan untuk menjawab.
Pertahanan Allesya hancur sudah.
Kekuatan-kekuatan yang dibangunnya dengan susah payah akhirnya lebur lagi tatkala melihat Surya-nya berada di pelukan orang lain.
“Dito, itu siapa?” tanya Allesya lagi menghadap Dito.
Dito tak menjawab, ia segera merangkul pundak Allesya dan mengajaknya untuk mendekat kearah mereka.
Mereka semakin gelisah ketika Allesya semakin dekat. Berbeda dengan Agil, karena cowok itu membelakangi Allesya.
Ehem.
Dito berdehem dengan keras membuat Agil membalikkan tubuhnya. Ia tercekat melihat Allesya dengan wajah dingin yang terpasang.
Ia berusaha mendekat kearah Allesya namun lengannya ditahan oleh gadis itu, “Gil, disini aja. Kenapa mau kesitu?” tanyanya dengan manja.
“Dito, itu pacar lo, ya?” tanyanya.
Dito tak menjawab. Membiarkan gadis itu mengulurkan tangan kearah Allesya, “Hai, nama gue Arshi. Gue sepupu Dito. Nama lo siapa?”
Allesya membalas uluran tangan itu sembari berkata dengan dinginnya, “Allesya.”
Ia lantas melanjutkan menonton anime. Masih dengan posisi yang sama, namun bedanya di sisi Agil yang lain ada Arshi yang menggelayut manja di lengan cowok maskulin itu. Membuat semua orang yang melihat merasa risih.
Di ruangan itu, hanya menyisakan atmosfer kecanggungan. Semuanya menghadap laptop namun dengan pikiran yang kemana-mana. Berbeda dengan Allesya. Gadis itu tetap khidmat menonton anime dengan wajah datarnya.
“Shanaito !” Allesya memajukan kepalanya melihat tokoh gadis yang mengganti bajunya dengan baju perang.
Mulai menarik.
“Karyu no Tekken !” Allesya menunjukkan raut wajah yang menegang ketika salah satu tokoh laki-laki di anime memulai untuk mengeluarkan sihir apinya.
“Ice Make !” Kini berbeda tokoh laki-laki yang sedang mengeluarkan kekuatan es.
Mereka bertiga melakukan kolaborasi untuk mengalahkan Lullaby atau monster sihir zefer. Monster itu terlihat sangat marah namun ia berusaha tetap menyerang meskipun akhirnya dikalahkan oleh tiga penyihir di Fairy Tail.
“Migato.” Allesya terlihat menghembuskan napas lega ketika Sang Master memuji kekuatan tiga anak buahnya.
Terlihat jika disana hanya Allesya yang masih menikmati menonton animenya.
Ia mematikan laptopnya.
“Alle, kalo misal ada cewek yang ganjen sama pasangan lo, lo apain?” tanya Dito memecah keheningan.
“Satu dua kali, gue biarin.” Allesya menutup laptopnya dan memasukkannya ke dalam tas. Ia mengimbuhkan, “tiga kali, gue beliin obat gatel.” Ia menata letak laptopnya, “empat kali, kalo obat gatelnya gak mempan, gue garukin sendiri.” Kemudian Allesya menarik resleting tasnya dengan keras.
Membuat orang-orang yang disana memucat.
Allesya berdiri dan menggendong tasnya, “Gue balik dulu, ya.”
“Mau pulang apartemen?” tanya Bima.
Allesya menggeleng, “Enggak. Gue mau ke rumah Bang Ilham.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLESYA [END]
Teen FictionAmazing cover by : @seulwoonbi "Gue ingin bahagia, tapi kebahagian sangat sulit untuk mendekat kearah gue. Kebahagian seakan-akan berpaling ketika gue berusaha meraihnya," ucap Allesya ditengah isakannya. Agil mengeratkan pelukannya, ia mengusap pun...