Allesya melanjutkan untuk bersekolah di salah satu SMK/STM yang berada di Jakarta, dan mengambil kejuruan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, seperti di sekolahku sebelumnya. Tidak ada alasan khusus, hanya ingin sedikit mengerti dengan hal-hal yang bersangkutan dengan kendaraan.
Hari ini hari pertama masuk sekolah, dan dia diantar Bang Ilham sampai ke Ruang Kepsek.
"Assalamualaikum," salam Ilham.
"Waalaikumsalam," terdengar jawaban salam dari dua orang yang tak lain walikelasku dan kepala sekolah.
"Ini, Bu, adik saya, Allesya Arfani," Ilham kepada walikelas seraya tersenyum, sesegera mungkin Allesya menyalami tangan walikelas dan kepala sekolah.
"Perkenalkan, nama Ibu, Indah Lesta. Ibu walikelas kamu, Nak. Kamu bisa panggil Ibu, Bu Lesta." Bu Lesta memperkenalkan dirinya dan segera berpamitan kepada kepala sekolah dan Ilham untuk segera mengajak ke ruang kelas.
Allesya berjalan beriringan dengan Bu Lesta sembari berbincang-bincang. Tidak sadar, mereka telah sampai di depan ruang kelas. Allesya masuk di kelas 11 Otomotif 1, dimana penghuninya orang-orang yang pandai. Begitu tadi kata Bu Lesta.
Kelas nampak tenang meskipun sedang jam kosong. Siswanya hanya sibuk membaca buku.
"Selamat pagi, Anak-anak!" sapa Bu Lesta dengan senyum ramahnya.
"Pagi juga, Bu!" jawab mereka serempak.
"Hari ini kita kedatangan murid baru," senyum Bu Lesta. "Silahkan masuk!" panggil Bu Lesta.
Allesya masuk dengan muka datarnya. Dia menyapu pandang. Hanya ada siswa laki-laki dikelas. Hmm ternyata benar apa kata Bu Lesta, jika hanya aku salah satu perempuan yang memilih kejuruan ini, sepertinya mereka memang pandai-pandai, semua meja berisi buku tanpa ada ponsel, dasar kelewat kutu buku, batin Allesya.
"Perkenalkan nama saya, Allesya Arfani. Saya pindahan dari salah satu STM Negeri di Jawa Tengah. Semoga kita bisa berteman baik." Begitulah perkenalan yang super datar dari Allesya.
Tak lama, ada seorang siswa yang berbicara, "Ini serius ada cewek masuk otomotif? Kena oli dikit paling histeris. Noob, beban kelas." Cibir siswa tersebut dengan sinis, yang bernama Agil. Dia memang sangat menyebalkan, tapi dia juga sangat pintar.
"Maaf, tapi saya berusaha agar tidak merepotkanmu, selama saya sekolah disini." Sahut Allesya dengan acuh tak acuh.
"Agil! Kamu ini jangan membuat Allesya tidak nyaman sekolah disini." Oceh Bu Lesta, sedangkan Agil, hanya mengangkat bahu tanda tidak perduli.
"Allesya, sekarang kamu bisa duduk di sebelah William," suruh Bu Lesta, dengan senyumnya yang ramah itu. Dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Allesya.
"Hai, Allesya. Nama gue William," sapa William dengan menunjukkan lesung pipinya.
"Oke," balas Allesya dengan muka datarnya.
***
Bel istirahat berbunyi, tetapi murid kelas 11 Otomotif 1, belum ada tanda-tanda keluar dari kelasnya. Mereka sibuk berkenalan dengan murid baru, Allesya Arfani.
Setelah bel istirahat berbunyi, semua siswa yang ada dikelas segera mengerubungi Allesya, lantaran ingin berkenalan dengan gadis manis nan imut itu. Tetapi ada satu orang yang tidak ikut berkenalan dengan Allesya, Agil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLESYA [END]
Teen FictionAmazing cover by : @seulwoonbi "Gue ingin bahagia, tapi kebahagian sangat sulit untuk mendekat kearah gue. Kebahagian seakan-akan berpaling ketika gue berusaha meraihnya," ucap Allesya ditengah isakannya. Agil mengeratkan pelukannya, ia mengusap pun...