11

8.9K 884 77
                                    

Jeno menatap rumah dua lantai itu dengan penuh tanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno menatap rumah dua lantai itu dengan penuh tanya. Lalu matanya menatap Jaehyun yang menatap rumah itu dengan sangat serius, membuatnya semakin bertanya. Rumah siapa itu? Kenapa malam-malam begini Jaehyun mengajaknya ke rumah orang asing? Apa yang akan dilakukan Jaehyun di rumah itu?

Hyung, ini rumah siapa?” tanya Jeno setelah diam cukup lama.

“Hwang Minhyun.”

Jeno berpikir sejenak. Hwang Minhyun. Nama yang tidak asing. Jeno mencoba mengingat-ingat nama itu. Setelah cukup lama akhirnya dia ingat. Itu nama mantan pacar Han Seul. Jeno ingat sekarang. Jeno pernah beberapa kali bertemu dengannya dan itu sudah sangat lama. Jeno jadi bingung bagaimana Jaehyun bisa mengenal Minhyun.

“Untuk apa kau ke rumahnya?”

“Untuk menghajarnya.”

Jeno mengerjap tak percaya, memastikan apa yang dia dengar itu tidak salah. “Hyung, kau tidak sedang mabuk, kan?”

“Aku tidak mabuk, Lee Jeno. Aku sedang marah.”

Jaehyun langsung keluar dari mobil sebelum Jeno bertanya lebih lanjut. Sudah terlalu lama Jaehyun menahan amarahnya dan kali ini dia harus melampiaskannya lagi. Dengan tidak sabar Jaehyun memencet bel rumah Minhyun berkali-kali agar lelaki itu bisa keluar dengan cepat. Rumah itu menyala terang dan Jaehyun yakin kalau Minhyun sekarang ada di rumahnya.

Tak berselang lama Minhyun membuka pintu dan terkejut melihat kedatangan Jaehyun. “Jaehyun, ada angin apa kau ke sini?” tanya Minhyun semringah.

Jaehyun tidak langsung membalas dan malah menatap Minhyun tajam. Setelah melihat wajah temannya Jaehyun jadi ragu. Haruskah dia menghajarnya? Haruskah dia membiarkan pertemanan mereka hancur begitu saja? Tapi mengingat Minhyun adalah mantan Han Seul dan sudah menyakiti tunangannya membuat Jaehyun jadi lupa diri. Jaehyun meninju pipi kiri Minhyun dengan sangat keras hingga Minhyun jatuh tersungkur.

Detik berikutnya Jaehyun menarik kerah piyama Minhyun dan menarik lelaki itu agar berdiri di hadapannya. Minhyun sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi pada Jaehyun, tapi tidak berusaha melawan.

“Kau!” desis Jaehyun penuh amarah. “Kau sudah menyakiti dia! Kau sudah menyakiti tunanganku!”

“Jaehyun, tenang dulu. Aku tidak mengerti maksudmu.”

“BRENGSEK.”

Jaehyun kembali meninju pipi kanan Minhyun dan kini rasa sakitnya jadi semakin terasa. Minhyun hampir kehilangan keseimbangannya lagi, tapi Jaehyun berhasil menariknya dan bersiap untuk meninjunya lagi.

Hyung!”

Jeno langsung menahan tangan Jaehyun yang hampir saja mengenai wajah Minhyun untuk ketiga kalinya. Dengan susah payah Jeno menarik Jaehyun menjauh dari Minhyun sebelum aksi baku hatam itu berlanjut. Namun sepertinya Jaehyun sama sekali tidak puas. Dia ingin kembali melampiaskan semua amarahnya pada Minhyun, tapi Jeno terus menahannya.

AlmostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang