Satu tahun berlalu dan kehidupan Jaehyun sudah kembali seperti semula. Dia menikmati kehidupan masa mudanya, tapi dengan cara yang lebih baik tentunya. Hari-harinya diisi dengan berada di Cafe. Jaehyun sudah berhenti menjadi asisten dosen dan memilih fokus di Cafe, dan belakangan ini dia berpikir untuk mengambil pascasarjana. Beberapa bulan lalu Jaehyun membeli rumah baru dan tinggal di sana.
Minhyun dan Chaeyeon masih sering menemaninya. Itu pun kalau mereka berdua sedang tidak sibuk. Minhyun masih sibuk dengan projeknya, dan Chaeyeon juga disibukkan dengan persiapan fashion show di Jepang. Sekarang kakaknya, Jung Jaerim, sudah tinggal di Korea setelah suaminya pindah tugas. Jadi Jaehyun tidak terlalu sendiri karena bisa bermain dengan keponakannya, Kim Yena. Kebetulan sekali rumah Jaerim ada di dekat kampus, jadi hampir setiap hari Jaehyun datang berkunjung.
Omong-omong soal Han Seul, satu tahun ini Jaehyun tidak pernah berniat untuk menemuinya. Dia sendiri sudah janji untuk tidak mengganggu Han Seul. Meskipun ada di lingkungan yang sama, gadis itu juga tidak pernah terlihat. Entah karena Han Seul yang pandai sekali bersembunyi, atau Jaehyun yang memang sengaja tidak memperlihatkan diri.
Jaehyun tidak pernah tahu kabar Han Seul, kecuali jika Jeno yang memberitahunya tanpa ditanya. Kadang kalau Jeno sedang berkunjung, dia sering memberi kabar tentang Han Seul. Jaehyun berusaha seakan tidak peduli, padahal sebenarnya dia sendiri merasa lega. Selama Han Seul baik-baik saja, maka Jaehyun juga baik-baik saja.
Keinginan untuk bertemu Han Seul selalu ada, tapi Jaehyun berusaha untuk menahannya. Jaehyun yakin di waktu yang tepat dia pasti akan bertemu Han Seul.
“Paman, aku mau ice cream.” Pinta Yena sambil memasang wajah menggemaskan.
Jaehyun menggeleng. “Tidak boleh. Nanti Ibumu marah. Yena masih belum sembuh.”
“Tapi Yena mau ice cream.” Rengeknya tidak sabar.
Jaehyun yang sekarang sedang menjaga Yena jadi kebingungan sendiri karena keponakannya terus merengek. Yena belum benar-benar dari sakitnya, jadi Jaehyun tidak mungkin mengikuti keinginan Yena. Terlebih lagi Jaehyun juga takut kalau kakaknya nanti malah mengomel.
“Sabar ya, Yena. Kalau Ibu sudah pulang, nanti Paman belikan ice cream.”
Yena berhenti merengek dan menatap Jaehyun penuh harap. “Benar?”
Jaehyun mengangguk. “Iya.”
“Hore.” Yena kegirangan, lalu meminta digendong oleh Jaehyun.
Tanpa diminta Jaehyun pun langsung menggendong Yena. Daripada Yena terus merengek minta ice cream, lebih baik Jaehyun menggendong Yena saja sampai keponakannya itu puas.
Sementara itu Jaerim merasa kerepotan karena harus membawa banyak belanjaannya. Seharusnya tadi dia meminjam mobil Jaehyun saja supaya lebih mudah. Kalau sudah seperti ini Jaerim jadi kesal sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost
FanfictionJaehyun x Han Seul (OC) Jaehyun berharap Han Seul bisa membalas perasaannya. Tapi tunangannya itu bahkan tidak pernah mau banyak berurusan dengannya. Saat Han Seul ingin mulai membuka hati, ada saja yang datang menghalangi. Mantan kekasih dan cint...