Bab 3

2.8K 105 2
                                    

Suara nada dering berhasil membangun kan Faiz dari tidur nyenyak nya, dengan mata yang menutup ia berusaha mencari ponselnya, menekan tombol panggilan.

"Sayang dimana sih, udah jam berapa ini" mendengar asal suara dari seberang Faiz langsung melototkan matanya melihat jam yang tertera di ponselnya.

"Mati gue" ucapnya saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7 di ponselnya.

Faiz langsung turun dari ranjangnya buru buru Ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

15 menit telah berlalu Faiz telah siap dengan serangannya, langsung saja Ia berlari keluar dari kamar nya.

"Kamu mau berangkat sekarang Faiz" tanya Wina yang melihat Faiz berjalan dengan tergesa gesa

"Iya Mah, Faiz udah kesiangan mau meeting" ucapnya sambil mengacingkan lengan tangannya

"Sarapan dulu Iz"

"Faiz udah telat Pah"

"Yaudah tapi setelah itu kamu makan ya Iz" Faiz menyalami mama dan Papanya bergantian.

"Hati-hati Iz" ucap Lestari yang sedang duduk dimeja makan.

"Yaudah Faiz mau berangakat dulu" dengan segara Faiz memasuki mobilnya dan ia melihat kearah jam tangan yang ia pakai.

"Aduh udah jam 07:20 lagi gimana nih. Untung-untung enggak macet" Ucap Faiz mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tinggi.

Ting ting ting

📲 halo Iz lo lagi dimana meeting-nya bentar lagi dimulai nih

📱seriusan Sal aduh gue masih dijalan lagi bilang tunggu bentar lagi dong

📲 gue gak bisa jamin ya Iz tapi akan gue coba

📱iya makasih banyak ya Sal

📲 iya hati-hati ya Iz

📱iya Sal

Faiz memasukan kembali ponselnya ke dalam dashboard mobil nya, ia menambah kecepatan mobilnya.

______

Safira hari ini pergi ke kampus agak siangan,jadi dia lebih memilih untuk olahraga pagi.

"Eh ya ampun itu kucing kasian banget pasti laper ya pusss" Safira berjalan mengambil kucing yang sedang ada dipinggir jalan. Ia mengelus-ngelus kepala kucing itu.

"Kamu tunggu disini dulu ya pus" Safira pergi membelikan makan untuk kucing itu. Tak lama setelah itu ia kembali dengan membawa sebungkus makan

"Lo kucingnya mana?" Safira celingukan mencari kucing yang ia pegang tadi.

"Ah itu dia pus sini kita makan ya" ucapnya berjalan menuju kucing yang berada ditengah jalan raya

Dengan segera Safira berjongkok mengambil kucing tersebut. Saat sedang berjongkok ia di kejutkan dengan suara klakson yang mengejutkan dirinya, langsung saja Safira menoleh ke arah kanan terlihat sebuah mobil telah berhenti tepat di hadapannya.

"Woy kalau mau mati jangan ditengah jalan dong gue buru-buru nih" ucap seseorang sepertinya orang itu yang memiliki mobil yang hendak menabrak Safira tadi, gadis itu langsung mendongakan pandangannya menatap ke arah pemilik mobil.

"Eh bisa bawa mobil gak sih lo. Kalau gue ketabrak gimana?" ucap Safira berdiri lalu memukul mobil tersebut.

"Elo" ucap mereka bersamaan saat mereka saling melihat.

"Woy yang salah itu lo, gapain cobak lo jongkok ditengah jalan. Kalau lo mau mati jangan ditengah jalan dong, gue gak mau ya dipenjara gara-gara nabrak lo"

JODOHKU ISTRIKU [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang