Setelah perjalanan yang cukup panjang mereka telah sampai ditujuan mereka yaitu puncak. Disana ada sebuah villa yang besar namun berdesain sederhana, villa tersebut milik Faaz dan Lestari.
Mereka sampai disana pukul 08:00. Saat sudah turun dari mobil mereka langsung menuju kekamarnya masing-masing dengan aktivitasnya mereka masing-masing karna mereka diberi waktu untuk beristirahat jadi mereka memanfaatkan waktu itu untuk bersantai ria sebentar.
"Sayang foto disitu yuk" Ajak Lestari menunjuk kearah sebuah ayunan yang ada dibawah pohon.
Ayunan itu dibuat sangat cantik karna seperti terlilit oleh akar yang terdapat bunganya. Walaupun akarnya bukanlah akar asli begitu pun dengan bungannya namun terlihat sangant indah. Didepan ayunan tersebut ada sebuah kolam.
"Yaudah kamu kesana biar di foto in"
"Ihhh ga mau, ayo kita foto sama sama" ucap Lestari
"Safira fotoin kita dong" teriak Lestari saat ia melihat Safira yang tengah lewat.
"Ogah" sahutnya malas melihat kebucinan 2 insan ini.
"Ayolah saf, Yah ya iya dong" bujuk Lestari sambil mengeluarkan senyuman termanisnya.
"Iya iya. Mana hpnya" ujar Safira mengulurkan tangannya.
"Nih" Ucap Lestarimenyerahkan ponselnya.
Safira langsung memposisikan dirinya sedikit mundur ke tepian kolam. Sedangkan Lestari dan Faaz sudah bergaya yang mereka mau.
"1 2 3" hitung Safira.
"Saf kakinya kelihatan ya" ujar Faaz padanya.
Safira langsung memundurkan kakinya beberapa langkah tanpa melihat ke belakang, Ia kembali memfokuskan kamera ponselnya pada 2 insan tersebut.
"Eh eh" ucapnya sambil berusaha menyimbangkan tubuh saat kaki sebelahnya tak sengaja menginjak tepian kolam.
Namun Safira tak berhasil tubuhnya jatuh kedalam kolam karna terpeleset. Ia berusaha untuk menggapai sesuatu namun ia tak menemukan apa pun.
"Safira astaga, sayang gimana nih, tolonggg tolonggg" ucap lestari mengingat sang adik tak bisa berenang.
"Faaz cari bantuan dulu ya" Ucap Faaz bergegas pergi berharap menemukan seseorang karna mereka bertiga sama saja tak bisa berenang..
"Tolong... Tolong" teriak Lestari berharap ada yang mendengarnya.
"Cepat Izz" Teriak Lestari saat melihat Faaz yang berlari bersama Faiz menuju kolam.
Dengan segera Faiz membuka sepatunya dan terjun kedalam kolam,
Faiz langsung mengangkat Safira yang sudah setengah pingsan. Di bantu oleh Faaz akhirnya Safira berhasil di naik keatas."Saf bangun Saf, jangan kayak gini dong" ucap Lestari cemas sambil menepuk-nepuk pipi adiknya itu.
Dengan sigap Lestaru langsung memompa dada Safira dengan menekan-nekan dadanya berharap adiknya segera bangun.
"Uhuk uhuk" Safira memuntahkan air yang telah diminumnya namun setelah itu ia pingsan lagi.
"Astaga Saf bangun dong jangan gini" Ucap Lestari menangis dengan rasa bersalahnya melihat itu Faiz segera memeriksa denyut nadi yang ada di tangan dan juga leher Safira.
"Dia ga kenapa napa, cuman pingsan mungkin kelelahan mending kita bawa ke Kamar aja" ujar Faiz setelah mengecek kondisi Safira, Untungnya Faiz semasa SMA nya aktif mengikuti kegiatan PMR jadi dia bisa tau sedikit sedikit.
Faaz segera membopong Safira setelah mendengar ucapan dari Faiz dan membawa nya menuju kamarnya.
"Loh Safira lo kenapa? kok bisa pingsan gini, mana kuyup gini" cerocos Aura yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Aura sendiri di kamar, sedangkan Nabila sudah keluar sejak tadi, Ia terkejut melihat sahabatnya yang basah sambil di bopong oleh Faaz masuk ke kamar mereka diikuti oleh Lestari yang memasang wajah khawatirnya.
"Astaga mending kamu telpon dokter deh sekarang Ra, genting ini" ucap Lestari tak memiliki waktu menjawab pertanyaan Aura.
"Ah iya iya kak" ucap Aura sambil mengambil ponselnya yang ada atas temoat tidur mereka.
"Sayang mending kamu keluar dulu biar aku gantiin baju Safira dulu" ucap Lestari yang di angguki oleh Faiz lalu pria itu keluar dan menutup pintu kamar.
"Apa yang terjadi sebenernya kak" Ucap Aura setelah selesai menelpon seorang Dokter, Ia langsung duduk di samping Safira yang tergeletak di atas ranjang.
"Safira kecebur dikolam" jawab Lestari sambil berjalan mengambil pakaian milik Safira yang masih terletak di koper.
"Astaga kok bisa" tanya nya lagi.
"Panjang ceritanya mending kamu bantuin aku buat gantiin baju Safira dulu"
Aura mengangguk membantu Lestari yang terlihat kesusahan membuka kopernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU ISTRIKU [selesai]
General FictionDijodohkan?? memangnya masih masih ada perjodohan di jaman serba modren seperti ini. Awal pertemuan karna kesalah pahaman dan berakhir menjadi suami istri, sungguh takdir yang tak terduga, bukan?