Lestari dan Faiz baru saja kembali ke rumah sakit. Mereka segera memasuki ruangan Safira, dapat mereka lihat Safira yang tengah tidur di brangkar begitupun dengan Faiz yang sudah tertidur pulas di Sofa.
Lestari mendekat dan mencium kening adik kesayangannya itu. Dikarenakan Faiz yang baru saja tertidur jadi dia mendengar bahwa ada orang yang masuk ia mengangkat kepalanya melihat siapa yang datang.
"Kalian ternyata, kenapa ga bulan depan aja baliknya" Sindir Faiz merubah posisinya menjadi duduk.
"Wess selo dong Az. Tadi tuh makanan di depan rame banget jadi antri tau, kan ini malam minggu"
"Alesan tau gak"
"Ish Faiz mah orangnya gak percayaan ya Sayang" Lestari hanya menganggukkan kepalanya sambil menahan tawa.
"Tampang kayak elo mana bisa dipercaya sih Az" ucap Faiz sambil menunjuk kearah wajah Faaz.
"Eh Az perlu gue ingetin ya sama lo. Tampang gue sama tampang lo tuh sama bego" ucap Faaz menjeguk kepala Faiz, Ya memang beginilah sifat asli mereka kalau lagi bersama.
"Iya juga ya"
"Ish kalian tuh bisa diem gak, ribut mulu kerjaannya nanti Safiranya bangun" ucap Lestari setelah melihat pergerakan dari Safira.
"Ya maaf yang abis nya nih sih Faiz yang mulai "
"Kok gue sih" sewot Faiz tak terima
"Tuh kan mulai lagi. Iz kamu pasti ngantuk kan yaudah sana kamu pulang"
"Boleh nih"
"Ya boleh lah Izz"
"Makasih kakak ipar" Faiz segera bergegas bangkit dan meninggalkan mereka bertiga.
________
Saat ini Faaz sedang menuju kearah ruangan Faiz. Faaz langsung membuka pintu ruangan itu, pemandangan yang berhasil ia lihat untuk pertama kali ialah Faiz sedang berbicara dengan seorang wanita.
"Dia lagi dia lagi" ucap Faaz sebal karna melihat perempuan itu.
"Eh Az tumben lo kemari" ucap Faiz dengan keterkejutannya, Sedangkan Salsa ia langsung memilih keluar dari ruangan tersebut.
"Gue to the point aja ya Iz"
"Udah lah Az. Lo kenapa sih benci banget sama Salsa" sela Faiz, Ia mengetahui betul apa yang akan di ucapkan oleh kembarannya.
"Gue gak bilang kalau gue tuh benci sama Salsa ya, Lo sendiri yang bilang kaya gitu." ucap Faiz dengan nada yang remeh.
"Oke gue kesini cuman mau ngajak Lo sama untuk pergi ke kantor nya papa mertua gue"
"Mau ngapain gue kesana? emang ada janji meeting, perasaan enggak deh" ucap Faiz sambil memeriksa catatan jadwal nya.
"Engga ada sih, uda pokoknya kamu ikut aja nanti kamu juga tau"
"Yauda Iz sekarang mending kamu ikutin aja apa kata Faaz kamu" ucap Reno yang tiba tiba muncul dari arah pintu.
"Tapi pah ngapain sih kekantor nya om Rama, Faaz tuh males tau Pah harus ketemu sama si bocah itu"
"Faiz kamu dengerkan ucapan Papa" ucap Rebo menekan setiap katanya.
"Iya pah" ucapnya malas.
"Tapi dengan syarat Salsa ikut juga ya Pah"
"Ngapain sih dia pakek ikut segala" sela Faaz.
"Ya biarin aja napa Salsa ikut, sewot amat lu" ucap Faiz yang tak habis pikir mengapa kembarannya begitu tak suka dengan kekasihnya ini.
"Udah-udah gak usah berdebat lagi Rama sudah menunggu kalian disana. Az biarin aja sih Salsa ikut, mending kalian berangkat sekarang dari pada ribut ga jelas seperti ini" jelas Reno pada kedua putranya itu.
"Iya pah" ucap Faaz malas. Mereka berdua langsung berjalan menuju pintu ternyata Salsa sudah menunggu mereka disana.
"Ngapain sih elo pakek ikut segala" Sewot Faaz saat melihat Salsa langsung bergelantungan manja di lengan Faiz, sepertinya tadi gadis itu tidak langsung pergi melainkan menguping di sebalik pintu.
"Sayang liat tuh kakak kamu" ucap Salsa manja.
"Azzz udah deh stop" ucap Faiz menatap tajam kearah kembarannya.
Tak ada percakapan diantara mereka bertiga lagi, ketiganya langsung berjalan menuju mobil mereka masing masing yang berada di parkiran.
_________
Ruangan rapat perusahaan Malik telah diisi oleh beberapa orang disana, Safira baru saja memasuki ruangan tersebut ia melihat sekelilingnya ternyata sudah pada menunggunya disana ada Rama, Lestari, Faaz, Faiz dan seorang yang tak ia kenal.
"loh kok lo disini les" ucapnya sambil duduk disamping Lestari.
"Tau tuh Saf di ajakin sama Faiz" Safira ber-o-ria menjawab ucapan Lestari.
"Apa lo liat-liat. Mau mata lo gue colok" ucap Safira sambil melihat kearah Faiz yang dari tadi menatapnya horor.
"Siapa juga yang ngeliatin lo, geer" sahut Faiz tak terima.
"Emang iya kok"
"Safira, udah deh" ucap Lestari menatap Safira dengan tatapan mautnya.
"Iya kak maaf. Abisnya dia ngapain coba senyum-senyum sambil ngeliatin aku. Ya emang sih aku tuh kan manis, imut, lucu, unyu-nyuk cantik lagi tapi kan aku risih kalau diliatin" ucapnya dibuat buat.
"Dih sejak kapan gue senyum ke lo"
"owh" sahutnya singkat.
"Udah-udah kalau kalian ribut mulu kapan mulainya nih. Safira Faiz mending kalian sekarang maafan"
"Ogah" sahut Safira dan Faiz kompak.
"Dih kompak" ledek Faaz yang di hadiahi pelototan oleh Faiz dan Safira.
"Udah udah sekarang mending kalian denger aku baik-baik aja ya" Sambung Faiz kembali angkat suara dan bangkit dari posisinya.
"Aku minta sama kalian nanti untuk siap-siap karna kita besok akan pergi kepuncak" belum siap Riski bicara sudah dipotong
"Ngapain kita kepuncak?" ucap Safira.
"Lusa perayaan peresmian big five jadi perayaannya akan di adakan di puncak sebagai pemegang sama terbesar perusahaan kita yang di minta untuk menyiapkan acaranya, Jadi Papa Reno dan Ayah Rama meminta kita untuk bekerja sama" jelas Faaz pada mereka.
Big Five adalah gabungan 5 perusahan besar yang sedang melakukan kontrak kerja sama, dua diantara nya adalah perusahan Malik company dan Barnard Company.
"Lusa, itu artunya persiapan kita cuman 1 hari, emang bisa?" ucap Safira angkat suara.
"Kalau kita berkerja sama sih pasti bisa. Nanti Nabila dan Riza ikut kerja sama dengan kita begitupun dari perusahan Barnard kita mengambil Aura dan kamu Salsa untuk membantu kita" ucap Faaz malas menyebut nama Salsa.
Sebenernya Faaz sudah menentang keputusan Reno tadi saat mengatakan Salsa ikut andil, Namun Reno tetap menyuruh wanitaitu ikut agar Faiz juga mau dengan mudah ikut andil katanya.
"Ada yang belum jelas" Tanya nya lagi pada ke Empat orang tersebut.
"Emang apa aja acara yang akan di selenggarin di sana yang" ucap Lestari.
"Untuk acara yang akan dibuat nanti akan aku kirim kan pada kalian daftar acaranya" semua mengangguk paham mendengar ucapan Faaz.
"Oh ya untuk kendaraan nya Papa Reno sudah menyiapkan kendaraan untuk kita agar tidak terpisah pisah nantinya"
"Yasuda mending kita pulang aja, udah sore juga. Kita siap-siap karna besok jam 04:30 pagi kita harus sudah pergi" lanjut Faaz lagi.
Faaz diikuti yang lain segera bergegas keluar dari ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU ISTRIKU [selesai]
General FictionDijodohkan?? memangnya masih masih ada perjodohan di jaman serba modren seperti ini. Awal pertemuan karna kesalah pahaman dan berakhir menjadi suami istri, sungguh takdir yang tak terduga, bukan?