°
°
°Wanita cantik itu menunggu sahabatnya di Sebuah Cafe dengan minuman di depannya.
'Kenapa lama sekali' desah wanita bernama Sea Lalisa Stewart. Dia ingin merayakan kelulusan nya bersama sahabatnya tapi sudah 30 menit sahabatnya tidak juga datang.
Dddrrtt
Lalisa menatap layar Smartphone nya yang muncul nama sahabatnya 'Will'
Lalisa pun dengan cepat memencet tombol hijau di layar Smartphone nya."Kamu dimana? Aku sudah menunggu dari tadi. Aku benar benar kesal padamu Will, apa kamu tidak kesini karna aku minta traktir padamu" Lalisa berbicara tanpa menjeda ucapannya.
"Calm down Girl. Aku benar benar minta maaf karna tidak jadi datang,ada pekerjaan mendadak dari atasanku. Kamu tau sendiri bagaimana Atasanku jika aku menolaknya" Lalisa menghela nafas.
"Baiklah" ucap Lalisa sedikit kecewa.
"Aku akan membayar semua yang sudah kamu pesan di Sana"
"Benarkah? Aku sudah memesan beberapa makanan dan minuman karna menunggumu" Lalisa menatap atas mejanya yang hanya ada Ice chocolate, setelah ucapan Will dia akan memesan makanan dan minuman sepuasnya.
"It's okay Girl, aku akan membayarnya setelah kita bertemu"
"Terima kasih Sahabat, teruskan pekerjaanmu"
"Bye"
Sea Lalisa Stewart, Hidup sendirian tanpa keluarga. Sebelumnya dia tinggal bersama Neneknya dari kecil hingga Beliau meninggal beberapa bulan yang lalu, dan dia hanya memiliki Will yang merupakan sahabat dari kecilnya.
Lalisa ingin merayakan kelulusannya bersama Will, tapi harapan itu pupus karna Will sibuk dengan pekerjaannya.
'Tidak apa Lalisa, setidaknya kamu bisa memakan sepuasmu' batin Lalisa menyemangati dirinya sendiri.
Dia pun memanggil pelayan dan memesan berbagai macam menu.
-
Pria dengan setelan mahal menatap wanita yang berada dua meja di depannya. Dia tersenyum melihat wanita itu tersenyum saat baru datang, lalu gelisah sembari melihat jam tangannya. Mendapat telfon seseorang, lalu dia merasa sedih beberapa detik kemudian kembali ceria dan memesan banyak makanan.
Kenneth Louvaine, dia seperti pria pengangguran karna melihat wanita berseragam sekolah yang berada di depannya.
Wanita berponi itu menarik perhatian Kenneth, bahkan Kenneth tidak sadar menghabiskan waktunya hampir se jam hanya untuk memperhatikan wanita itu.
"Mr. Louvaine, telfon dari Nyonya" Kenneth mengalihkan tatapanya pada Sekretarisnya yang entah muncul dari mana.
Kenneth menghela nafas sebelum mendekatkan Smartphone nya ke daun telinga kanannya.
'Dimana kamu anak nakal? Kamu janji hari ini akan membawa pacarmu' Kenneth mengernyit mendengar suara keras Mamanya.
"Maaf Ma, aku benar benar sibuk selama beberapa hari kemudian"
'Mama tidak mau tau, bawa pacarmu besok pagi ke rumah Mama. Kalau tidak, Mama akan datang ke perusahaanmu' Kenneth memijat keningnya yang tiba tiba pusing mendengar ucapan Mamanya.
Mamanya tidak boleh ke perusahaan nya, karna itu sama saja mempermalukan Dirinya. Masih teringat jelas di dalam ingatan Kenneth bagaimana Mama nya pergi ke setiap lantai Perusahaannya untuk mencari wania yang cocok dengannya.
"Baiklah, aku akan mengenalkan Mama pada wanitaku" Kenneth mendengar pekik an senang Mama nya.
'Mama akan menyuruh Maid memasak makanan yang enak besok'
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Fiance
RomanceLalisa, Gadis 18 Tahun Yang Harus Menjadi Tunangan pria ber umur 30 tahun