Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalisa menatap Kota New York di malam hari dari jendela pesawat.
"Ada yang Nona ingin?" Lalisa menoleh ke arah pramugari lalu menggeleng sembari tersenyum.
"Pancake dan Jus Jeruk" Ucap Kenneth yang berada di sebrang Lalisa.
"Makanlah" ucap Kenneth setelah pramugari Meletakkan pesanan Kenneth di atas meja.
"Aku sedang diet" ucap Lalisa tanpa menatap Kenneth.
"Tidak ada diet saat bersama ku, apa kamu tidak melihat tubuhmu yang sudah kurus kering? Makanlah, Mama akan memarahiku jika melihat mu bertambah kurus"
"Tidak" Kenneth menghela nafas, dia memotong pancake lalu menyuapi Lalisa.
Lalisa dengan terpaksa menerima suapan itu.
'Seperti anak kecil' batin Kenneth.
"Kita akan kemana?"
"Sepupu ku mengadakan party di Florida, Liora mungkin sudah di sana" Lalisa mengangguk, setidaknya dia ada teman.
"Saat hari pernikahan sepupuku, aku akan mengenalkanmu pada saudara dan juga Publik"
"Aku tidak siap, bagaimana kalau Berita mencari cari asal usulku"
"El sudah membereskannya, Lagi pupa tidak ada yang salah dengan Kamu. Kamu hanya hidup bersama Nenekmu dan dia sudah meninggal"
"Masalahnya tidak segampang itu Kenneth! Kamu billionaire sedangkan aku hanya bekerja sebagai model di agensi kecil"
"Aku akan menutup agensi itu dan kamu tetap menjadi model"
"Kenapa? aku sudah nyaman bekerja disana"
"Kamu menyukai agensi murah dan kotor seperti itu, Apa kamu nyaman setiap pemotretan mengenakan pakaian terbuka atau terlalu ketat di tubuhmu?" ucap Kenneth sarkas.
"Kamu terlalu mencampuri urusan Ku Kenneth!" sentak Lalisa kesal.
"Karna kamu sudah menjadi tunanganmu dan aku berhak mencampuri semua urusanmu"
"Lalu bagaimana denganmu?"
"Aku sudah tidak ada hubungan lagi dengan Clara, aku juga tidak keberatan kamu mencampuri urusanku" Ucap Kenneth santai.
"El" Panggil Kenneth, El yang duduk berjarak dua kursi di belakang mereka menghampiri Kenneth.
Kenneth menengadah tangannya, El yang mengerti mengeluarkan Blackcard dan Kotak cincin.
"Ini kartu untukmu, beli apapun yang kamu suka" Lalisa menatap penuh minat ke black card yang sudah di genggamannya.
'Aku akan belanja sepuasnya dan aku akan mentraktir Will' batin Lalisa
