°
°
°11.00 pm, di kantor
"Ken, sudah malam ayo kita pulang" ucap Lalisa menatap Kenneth yang diam di sofa nya.
Kenneth menatap tajam Lalisa membuat Lalisa takut karna tidak pernah Kenneth memandangnya seperti itu.
Kenneth berjalan menghampiri Lalisa, Mencengkram kedua pipi Lalisa dengan tangannya membuat Lalisa kesakitan.
Lalisa menepuk lengan Kenneth berharap pria itu melepas cengkraman pada pipinya. Lalisa ingin menangis melihat tatapan Kenneth yang seperti membencinya.
Lalisa terjatuh karna Kenneth melepas cengkraman nya cukup kasar. Lalisa menghapus air mata di sudut matanya.
Dia segera berdiri tepat di depan Kenneth.
"What's wrong with you Ken?!" teriak Lalisa.
Kenneth tersenyum miring pada Lalisa.
"Pura pura bodoh huh? Menyuruh Clara pergi menjauh dariku dengan keadaan dia yang hamil" Lalisa terdiam, dia tidak mengerti ucapan Kenneth. Apa Kenneth tengah menuduhnya?.
Lalisa tersenyum masam pada Kenneth.
"Aku bahkan tidak pernah mengobrol atau bertatap mata langsung dengannya dan kamu berbicara seperti itu padaku?" ucap Lalisa lalu tersenyum kecut.
"Tanya kan pada Daddy mu apa yang dia lakukan pada Clara!" Lalisa memejamkan matanya saat mendengar suara keras milik Kenneth.
'Hanya Clara yang membuatmu marah padaku hingga seperti ini' batin Lalisa.
"Aku tidak akan bertanya pada Dad"
"Pergi dari sini! Pulanglah ke rumah Daddy mu yang bastard itu" Sentak Kenneth sembari menunjuk pintu.
Plak
Lalisa menampar keras pipi Kenneth.
"You don't know anything, lebih baik kamu diam sebelum kamu menyesali perkataanmu" ucap Lalisa menekan setiap perkataannya, dia pun pergi meninggalkan Kenneth yang hanya diam.
°
Lalisa menghapus air matanya dan memakai polesan sedikit di wajahnya saat akan masuk ke dalam Mansion.
Di lihatnya Daddy nya tengah membaca koran sembari meminum coffe.
"Bukannya kamu akan menginap di pensthouse?" tanya Juan saat melihat Lalisa.
"Aku sedang ingin bersama Daddy" Lalisa duduk di samping Juan dan memeluk Juan, Juan meletakkan koran nya dan mengelus sayang rambut Anaknya.
"Boleh aku bertanya pada Daddy" tanya Lalisa sembari menatap Juan lekat.
"Tentu saja, ada apa Hm?"
"Apa Daddy ada sangkut pautnya dengan perginya Ayahnya Clara? maksud aku, Daddy tau kalau Ayah Clara akan pergi" Lalisa berbicara dengan sangat pelan karna dia takut membuat Juan tersinggung.
"Daddy membiayai Ayah Clara agar berobat ke Australia dan Daddy belum mendengar kabar lagi mengenai kesehatan Ayah Clara"
'Daddy tidak tau apa apa mengenai kehamilan Clara, Daddy hanya ingin Ayah Clara berobat di tempat yang lebih bagus. Tapi kenapa Om Kenneth menuduh Daddy yang bukan bukan?" batin Lalisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Fiance
RomanceLalisa, Gadis 18 Tahun Yang Harus Menjadi Tunangan pria ber umur 30 tahun