17. Fake Fiance

10.3K 629 3
                                    




Lalisa membuka matanya perlahan, kepalanya terasa pusing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalisa membuka matanya perlahan, kepalanya terasa pusing. Dia mencoba fokus pada satu titik, seseorang berpakaian hitam berada duduk di depannya.

Lalisa melihat dirinya sendiri, duduk di kursi kayu dengan tangan menyatu terikat begitu juga dengan kakinya.

"Sudah bangun rupanya" gumam Pria itu berjongkok di hadapan Lalisa.

Lalisa memberontak berusaha melepas ikatan di tubuhnya tapi tidak ada perubahan sama sekali, justru tangan dan kakinya sakit karna bergesekan dengan tali.

Pria di hadapannya hanya terkekeh, Lalisa bisa menebak pria itu lebih tua sedikit dari Kenneth. Penampilan pria itu terlihat kusam dengan pakaian kaos, celana robek di bagian lututnya serta tatto yang berada di lehernya.

Lalisa mengingat kejadian di restoran saat dirinya dan Agatha tengah menunggu makanan pesanan mereka datang. Beberapa pria masuk ke dalam restoran dan menodongkan senjata, Agatha sempat menang melawan mereka sebelum akhirnya pingsan karna tengkuk nya di pukul keras dari belakang.

Beberapa orang lainnya yang berada di dalam restoran ada yang tertembak ada juga yang pingsan karna di pukul.
Dan hal Terakhir yang di ingat Lalisa adalah hanya dirinya sendiri yang sadar sebelum akhirnya seseorang membekap mulutnya dengan handuk kecil.

"Sedang memikirkan apa?" Pria itu memegang pipi Lalisa, dengan cepat Lalisa membuang wajahnya.

"Aku bahkan tidak kenal denganmu, kenapa kamu membawa ku ketempat kumuh ini" Lalisa memperhatikan sekitarnya, dimana ruangan luas dengan beberapa kardus kosong serta besi panjang yang berada di sisi ruangan.

"Aku memang tidak mengenalmu, tapi aku mengenal Ayah dan juga Tunanganmu. Apa kamu tau? Aku mencari kesempatan emas seperti kemarin sudah lama"

"Apa urusan Ayah dan Tunanganku denganmu, mereka tidak mungkin kenal pria sepertimu"

"Mereka mungkin lupa, Tpi sakit hatiku tidak lupa dengan perlakuan Ayah dan Tunanganmu pada Ayahku"

"Lepaskan aku dari sini sebelum kamu mati membusuk di penjara"

"Tidak apa aku mati membusuk di penjara, setidaknya aku sudah membalaskan dendam ku pada mereka lewat dirimu cantik"

Cuih

Lalisa meludah di wajah pria yang berada di depannya, pria itu menunduk lalu mendongak dengan tatapan marahnya. Membuat nyali Lalisa menciut, Lalisa merasakan perih pada kulit kepalanya karna Pria itu menarik rambut Lalisa kuat.

"Berani sekali kamu padaku! Aku bahkan bisa membunuhku saat ini juga! Tapi aku harus menunggu tunangan dan Ayahmu sendiri yang menyaksikan kematianmu"

Fake Fiance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang