Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
New York 4.18 pm.
Lalisa membuka kedua matanya, pipinya memanas saat teringat adegan panasnya dengan Kenneth yang hampir seharian.
Lalisa ingin kembali tidur dengan nyaman karna Pelukan hangat Kenneth di belakangnya, belum lagi Lengan Kenneth yang di jadikan bantal olehnya.
Lalisa kembali memejamkan matanya saat merasakan gerakan dari Kenneth.
Kenneth tersenyum melihat Lalisa yang tidur pulas di dalam pelukannya, dia pun mencium pundak polos Lalisa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terima kasih sudah memberikan sesuatu yang benar benar indah untukku" bisik Kenneth lalu mencium daun telinga Lalisa. Lalisa merasakan wajahnya memanas, dia berharap Kenneth tidak melihat wajahnya.
Kenneth pun beranjak masuk ke dalam kamar mandi.
1 jam kemudian, Lalisa duduk bersandar di kepala ranjang sembari menunggu Kenneth untuk bergantian.
"Apa kamu bisa berjalan?" Lalisa berjengit kaget mendengar suara Kenneth.
"Tentu saja" jawab Lalisa, dia pun menyampirkan selimut dan perlahan turun dari ranjang.
'Sial, kenapa sakit sekali' batin Lalisa.
Lalisa pun berjalan sangat pelan untuk menuju ke kamar mandi sebelum akhirnya Kenneth menggendongnya dan meletakkannya di dalam bathup yang sudah berisi air hangat dengan aroma vanila.
"Kalau sudah selesai panggil saja aku, kamu juga sakit karna aku"
"Aku bisa melakukannya sendiri" ucap Lalisa
"Tidak kamu tidak bisa, atau perlu aku mandikan?" Lalisa menggeleng cepat, Kenneth terkekeh melihat tingkah menggemaskan Lalisa.
Dia pun keluar dari kamar mandi.
° ° °
Keesokan harinya.
Lalisa menatap Agatha yang berada di ruang tamu bersama Liora dari balik tembok.
