seventin

11K 1.2K 141
                                    

" Lu suka yang lebih tua ya?"

"Ha?"

" Kesempatan buat yang lebih muda gak ada apa?"

×××

Tiga pasang kaki jalan-jalan ringan di pinggiran Sungai Han sore itu. Dua berseragam dan satunya jeans dan hoodie serba hitam. Mereka berjalan beriringan, yang paling tinggi di depan, yang montok di tengah, yang paling kecil di belakang. Persis anak bebek.

" Kak Jungkook laper gak?" Soobin noleh, liat wajah Jungkook yang pucet.

"Gak kok Bin, agak dingin aja." Jungkook ketatkan jas sekolahnya, cowok di belakangnya lakuin hal serupa.

Soobin ngangguk, letakkin dua tangannya di ujung hoodie dan tarik keatas, lepas dalam satu tarikan. Dia tarik tubuh Jungkook ngedeket, pasangkan hoodie hitamnya ke tubuh Jungkook lewat kepala.

" Biar gak dingin," Soobin tepuk-tepuk kepala Jungkook yang di tutup tudung hoodie Soobin, buat pipi cowok manis itu merah sedikit. Beomgyu di belakang mereka nahan nafas, ada retakan dikit di bagian hatinya.

"Tapi Soobin, kamu gak dingin?" Jungkook tanya khawatir, begitu lihat badan tinggi Soobin yang cuma di balut celana jeans dan kaos hitam polos tiga per empat. Simpel tapi kok ganteng.

Soobin geleng, senyum, "gak, makanya sini nempel biar akunya gak dingin." Cowok itu tarik Jungkook untuk berdiri di sampingnya, tarik lengan Jungkook untuk lingkari pinggangnya, sedangkan lengannya sendiri bertengger di lingkar pundak Jungkook yang lebih pendek.

" Panas banget woy, dingin darimana?"

Suara itu buat kedua cowok yang lagi pdkt itu noleh, lihat wajah Beomgyu yang merah entah kenapa. Cowok yang hobi jadi paparazi itu juga kelihatan kesal.

"Beom-" Jungkook lepasin tubuhnya dari Soobin, gandeng lengan Beomgyu dan tarik tubuh adek kelasnya, "ayo gandengan sama aku."

Berakhirlah Jungkook dan Beomgyu jalan gandengan di depan, Soobin yang paling tinggi jalan di belakang. Berasa jadi pengawal.

"Lu gak pulang kak?" Beomgyu buka suara, dia gak lagi gandengan sama Jungkook.

"Ini mau pulang, kamu sama Soobin gimana?" Jungkook berhenti jalan, ketiganya berdiri melingkar.

"Aku anter kamu kak," Soobin senyum, matanya gak lepas dari Jungkook, Beomgyu tatap Soobin sedih, "aku gimana Bin?"

Soobin gak perlu mikir untuk jawab, "balik aja sendiri, siapa juga yang nyuruh lu ikut kita."

Jungkook pukul lengan Soobin pelan, "anter aja Beomgyu, rumahku deket kok."

Soobin geleng, "gak ah, aku gak mau anter dia kak, aku mau anter kamu aja."

Beomgyu nelen ludah, senyum paksa, "yaudah gak papa, gue juga bisa pulang sendiri." Bungkukin badan dikit dan puter badan, melangkah, sebelum lengannya di tarik dari belakang.

"Kamu di anter Soobin," Jungkook tarik lengan Soobin, di kaitkan ke lengan Beomgyu, "aku yang pulang sendiri. Jangan nolak ya anak-anak!"

Dua adek kelasnya bengong.

Jungkook senyum, "aku duluan, hati-hati ya kalian berdua." Dan dia melangkah riang, ninggalin dua cowok yang lengannya tertaut gak sadar.

.

"Rumah lu yang mana?" Soobin nanya males ke Beomgyu yang duduk di jok belakang tanpa noleh.

"Yang ada gentengnya." Sahut Beomgyu kesel.

Soobin ngangguk, lajuin motornya makin maju dan lewatin rumah Beomgyu.

"Kelewatan woy!" Beomgyu tepuk pundak Soobin, buat cowok itu ngerem mendadak.

"Yang mana sih anjir? Ribet banget dah kek cewek." Soobin hela nafas, puter balik motornya dan jalan pelan-pelan.

Cowok manis di belakang gak jawab, cuma isyaratin berhenti saat sampe di tempat tujuan.

"Udah, nih rumah gue." Beomgyu turun dari motor bahkan sebelum Soobin hentikan motornya. Cari mati benar si Beomgyu.

"Mana gentengnya?" Tanya Soobin saat gak lihat genteng rumah Beomgyu.

Cowok manis itu gendik acuh, "lupa, rumah gue gak ada gentengnya."

Soobin ngedengus, dan hampir pergi gitu aja sebelum Beomgyu ngomong,

"Lu suka yang lebih tua ya?"

Soobin tahan gas motornya, berhenti dengan tatapan lurus.

"Maksudnya?" perlahan dia noleh ke arag Beomgyu yang nunduk, "kesempatan buat yang lebih muda gak ada apa?"

Soobin kerutin keningnya, gak ngerti maksud si cowok manis tersebut. Dia ketawa kecil, "maksud lu apaan deh Gyu, gak ngerti gue."

Beomgyu pelan-pelan ketawa, miris gak kentara, "lupain, makasih omong-omong. Oh ya, foto Kak Jungkook yang gue kirim tadi gak gratis lo!"

Soobin dengus, "iya-iya. Matre banget sih!"

Beomgyu akhirnya ngangguk sambil senyum, malu.

"Gue balik deh," Soobin tarik gasnya, lagi-lagi suara Beomgyu tahan dia.

"Bentar Bin bentar!" cowok itu lari buka gerbang, masuk ke dalem rumah mungil dan buru-buru. Balik beberapa detik kemudian, bawa sebuah kain di tangan.

Serahin ke Soobin, "pake woy, dingin!"

Soobin tatap jaket bulu warna coklat yang di ulurkan Beomgyu ke dia, ragu-ragu dia raih dan rasain tekstur halus di tangannya.

"Pake dong!" Beomgyu nyengir, buat Soobin gak sadar tarik senyum tipis, tangannya gerak sendiri untuk pakai jaket Beomgyu ke tubuhnya, bau Beomgyu yang mirip buah anggur rasuki penciumannya.

"Gue pinjem, pulang ya?"

Beomgyu gak sadar senyum lebar, ngangguk semangat, "ati-ati, malem-malem banyak pocong!"

Soobin kekeh ringan, " bacod."

Begitu motor Soobin pergi dari hadapan Beomgyu, cowok 178cm itu masih diam di tempat, senyum lebar sampai giginya kering di sapu udara malam, untuk alasan sederhana,

Beomgyu bahagia.

×××

Tbc


Thankyou for 10k views nya 😍🤗

Votenya gak seimbang sama jumlah view, tapi gak papa, kalian komen saja saia udah bahagia :*

Ahh.. [vk/sk] FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang