Ahh.. [vk/sk] FIN

fortin

" Jahat kamu bohong ke aku."

" Gak Taehyung, aku gak bohong."

×××

Taehyung sempet gelagapan saat Jungkook tatapin dia pakai tatapan selidik. Cowok ganteng itu garuk tengkuknya dan balik natap Jungkook yang kerutin keningnya.

"Taehyung ngapain di sini?" Jungkook deketin Taehyung yang gagu di tempatnya.

"Emm," mikir cari-cari alasan, "rahasia,heheh." Taehyung nyengir, Jungkook tunjukkin ekspresi gak suka.

"Kok rahasia?"

Taehyung malah gendik bahu, jalan ngedeket Jungkook dan cubit pipinya, "kamu sendiri ngapain di sini hmm?"

mata Jungkook melotot lucu, gigit bibirnya dan termenung bentar, "hayo gak boleh bohong." Kata Taehyung.

Jungkook nyengir trus peluk Taehyung, "maaf Tae, aku jalan-jalan sama Soobin." Taehyung balas pelukan Jungkook, tepuk-tepuk pantatnya.

"Jahat ya kamu," katanya, "udah berani bohong ke aku."

Jungkook dongakin kepalanya, tatap mata Taehyung tanpa lepasin pelukan mereka, "gak ada Taehyung, aku gak ada bohong kok."

Taehyung ngangguk gitu aja, tarik tangan Jungkook untuk masuk ke salah satu bilik, buat kernyitan singgah di kening pacarnya.

"Taehyung ngapain?" Taehyung duduk di atas kloset, tarik tubuh Jungkook dan suruh pacarnya untuk dudukin pahanya.

Cowok itu tatap lembut Jungkook, sedikit dongak untuk lihat seberapa merah wajah Jungkook yang malu. Taehyung genggam jemari Jungkook, kalungkan kelehernya dan bisik, "kamu cantik."

Jungkook gigit bibir bawahnya untuk tahan senyuman, yang rasanya sia-sia. Pipinya panas gak ketahan, apalagi saat Taehyung cium bibirnya tiba-tiba.

"Tae-" Jungkook pegang belakang kepala Taehyung saat di rasa ciuman mereka kurang, Taehyung sendiri senyum ganteng dan iya aja saat pacarnya minta lebih.

Tangan kirinya tarik pinggang Jungkook supaya jarak mereka semakin dekat, sedangkan satu tangannya yang bebas belai wajah pacarnya. Lembut, manis, dan hal itu buat Jungkook ngerasa berbunga-bunga.

Taehyung lepas sejenak ciumannya, tatapin bibir Jungkook yang berkilat basah dan merah. Taehyung sapu bibirnya dengan lidah, teguk ludah, dan bisik, "buka mulut."

Emang Jungkook aja yang nurut, tanpa paksaan dia dengan rela buka mulutnya, kasih akses lidah Taehyung untuk sapa rongga mulutnya. Sesap lidahnya dan obrak-abrik isinya. Jungkook cuma bisa ngelenguh dan semakin kuat kalungin lengannya di leher Taehyung.

Tangan kirinya turun, raba pantat Jungkook dan remes-remes pelan. Hal yang buat Jungkook geli dan ngerasa panas. Apalagi saat Taehyung turunkan ciuman, menyusuri jakun sampai tulang selangkanya. Tangan Jungkook gatal, remas rambut Taehyung sambil sesekali usap kepalanya sayang.

Nafas keduanya memburu, Taehyung mendorong pelan Jungkook untuk bangun. Cowok itu pepet Jungkook ke sudut bilik. Cium panas pacarnya di sana. Tangannya bergerilya, dari pipi turun ke dagu, mendarat di dada.

Kasih remasan-remasan pelan dari luar Hoodie yang di pakai Jungkook, nyatanya pacarnya itu emang paling sensitif di bagian sana. Taehyung pegang ujung hoodie Jungkook dan tarik ke atas lumayan kencang, buat jaket si pacar lolos dan ia gantungkan gitu aja di gagang pintu.

"Taeehh-" Jungkook separuh menumpu kekuatannya di badan Taehyung. Kakinya lemes, saat Taehyung ciumin lehernya entah kenapa leher rahimnya ikutan geli. Tapi, dia kan cowok. Mana punya rahim.

Tangan Taehyung gemas luar biasa. Remas aja depan belakang. Kiri dapat pantat, kanan dapat dada. Bibirnya dapat leher, kurang pusakanya yang sesak di dalam kandang.

"Kamu cantik Jungkook, beneran." Taehyung gumamin hal itu pakai geraman rendah, buat pacar manisnya lenguh sambil blushing. Saat di rasa pacarnya gak nolak, Taehyung sibak kaos Jungkook, dan Taehyung lihat lagi ada dua telur cicak merah muda di kedua dada pacarnya.

Gak butuh waktu lama sampai telur cicak itu masuk ke dalam mulutnya, dia cukup agresif, apalagi Jungkook yang cuma pasrah sambil ngedesah. Mau nolak pun Jungkook gak bisa, walaupun sebenernya dia gak mau, tapi munafik kalo dia gak nikmatin.

"Taeh,gelii-" Jungkook peluk kepala pacarnya, mata bulatnya berair saat liat lidah pacarnya main-main di puncak dada. Taehyung balik tatapin dia lembut, dan dia dapat sebuah kecupan lagi.

"Tutup mata!" Taehyung beri perintah, tapi Jungkook gak langsung laksanain, "tutup mata sayang, bentaran."

Jungkook tatap bingung, "tapi-"

Taehyung senyum lembut, "aku janji gak bakal macem-macem."

Denger hal itu Jungkook nurut, pejamin kedua matanya. Dan di rasain Taehyung lepasin tubuhnya, dia bersandar di pojokan bilik toilet dan sama sekali gak kedenger apapun.

Setengah menit kemudian, jarinya di tarik lembut, Taehyung nuntun dia untuk berjalan maju, "jangan ngintip ya,"

Jungkook ngangguk ragu, pikirannya gak baik saat dirinya di buat berlutut di lantai toilet yang dingin tapi kering. Cukup lama Jungkook nunggu apa yang bakal Taehyung lakuin ke dia, sampai tiba-tiba tangannya di tuntun dan Jungkook rasain tekstur tegang di bawah telapak tangannya.

"Tae!" Dia mekik, dia tau 100% kalo yang dia pegang adalah milik Taehyung. Walau ini yang pertama, Jungkook tentu aja tau. Dia juga punya kok!

Taehyung beri kekehan kecil, "jangan di buka dulu," dia genggam jemari Jungkook yang genggam miliknya. Taehyung remas-remas tangan Jungkook supaya adik kecilnya bisa rasain tangan Jungkook yang gak langsung remas punya dia. Ngeliat pacarnya yang merem dengan wajah gelisah tapi gak nolak, buat libido Taehyung makin naik. Tapi,

"Jung, kamu tau kan mau aku?" Geraman rendah Taehyung sukses buat mata Jungkook kebuka, mata bulat itu berbinar bingung.

"Tae-mphh-" cukup ciuman yang di beri Taehyung, cowok ganteng itu pimpin tangan Jungkook untuk bergerak di bawah. Maksa secara gak langsung, karena Jungkook begonya luar biasa.

"Yeah Jungkook, kamu pasti bisa." Taehyung geram senang saat tangan Jungkook berhasil bergerak, walau awalnya kaku dan canggung, rupanya cowok itu cukup ahli juga lama-lama.

Taehyung dapet liat gimana seksinya Jungkook, berlutut di kedua pahanya, beri blowjob, dongak dengan nafas putus-putus.

Dalam hati dia gumam senang,

'segini aja dulu, gak perlu buru- buru.'

Taehyung seringai senang.

×××

Tbc

1 kata buat Tae.