tirtywan

10.7K 1.1K 145
                                    

×××

Jungkook berhadapan dengan Mr. Lee selaku kepala sekolah. Mama Jisoo duduk di sampingnya yang sibuk dengan perbincangan terkait kepindahannya. Sedangkan Jungkook hanya diam dan menjawab seperlunya saat di tanya.

Setelah dapat persetujuan dan di beri surat kepindahan yang telah di tandatangani, ibu dan anak itu keluar setelah beri hormat dan mengucapkan terima kasih.

Mereka masih berdiri di depan pintu ruang kepala sekolah, sampai Jungkook bersuara.

"Mama, Jungkook boleh gak kekelas buat pamit sama Bambam?" kepalanya toleh ke mama, matanya berkaca-kaca, Mama Jisoo mana kuat menolak, "boleh, mama tunggu di mobil ya nak."

Jungkook tersenyum senang dan ngangguk puas, lalu kakinya lari kencang ke kelasnya di lantai dua.

Jungkook intip dari luar pintu, kelasnya belum di mulai. Cowok itu masuk dan langsung hampiri bangku Bambam. Total gak notis sama cowok yang telungkup di pojok belakang.

"Jungkook akhirnya kamu masuukk!!" Sahabat Jungkook itu heboh, histeris dan langsung peluk tubuh gembul di depannya.

Sedangkan Jungkook balas pelukan itu, erat, dan lama. Buat Bambam sedikit heran, pasalnya jarang sekali Jungkook lakukan ini. Biasanya dia dapat tabokan atau dorongan.

"Tumben balas peluk, kangen gue ya?" Tebak Bambam setelah mereka lepas pelukan.

Jungkook cuma senyum, tatap wajah Bambam lekat, sedangkan yang di tatap jadi bingung, "kenapa sih Kook, aneh dah lu."

Jungkook geleng dan peluk Bambam lagi, tiba-tiba sampai cowok itu hampir terjengkang ke belakang. Untung ada Mingyu yang refleks tahan punggung Bambam, daripada dia ketiban, kan gak lucu.

"Oy, kalo mau pelukan jangan rugiin gue dong elah. Sana pindah!" Setelah tahan Mingyu dorong punggung Bambam sampai cowok itu berdiri tegak.

Gak ambil pusing dengan ucapan Mingyu, Bambam tarik Jungkook untuk duduk di kursi sebelahnya. Kebetulan Yugyeom gak masuk, jadi kursi itu kosong.

"Jungkook, tumbenan dah lu. Kenapa sih?" Bambam akhirnya tanya, tapi sahabat di depannya justru diam. Matanya masih tatap wajah sahabatnya, seolah ingin simpan ekspresi dan wajah Bambam di benaknya.

"Nanti kalo aku kangen Bambam boleh kan telfon kamu?" tanyanya lugu, dan Bambam kernyitkan dahi, "maksudnya?"

"Kalo Bambam kangen, boleh kok telfon aku juga."

Bambam garuk keningnya, tatap balik ke Jungkook yang tampilkan ekspresi sendu, "gue gak ngerti maksud lu Kook, kita kan ketemu hampir tiap hari. Ngapain kangen?"

Jungkook pegang kedua bahu Bambam, tatap lekat mata sahabatnya, "kalo aku pergi dari sini, emang gak kangen sama aku?"


Bambam justru ketawa lihat mimik serius Jungkook, asal jawab tanpa mikir, "hahaha, lu mau pindah emang?"

"Iya." Singkat padat jelas, tanpa ketawa tanpa senyuman. Bambam terkejut hatinya. Langsung diam ketawanya.

"Beneran?!" Bambam memastikan. Jungkook mengiyakan dan mengangguk tegas.

"Beneran, lu gak bohong?!" Kali ini intonasinya ngegas, justru heboh sendiri.

Ahh.. [vk/sk] FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang