tuwentinain

11.1K 1.2K 410
                                    

"Please keluar!"

"Tapi-"

×××

Brak!

Taehyung sengaja tendang daun pintu cukup keras. Telapak tangannya mengepal, cukup buat urat di bawah kulitnya menonjol keluar. Matanya menyorot tajam, juga dada naik turun emosi.

Dua orang di atas ranjang berdiri. Tatap ke arah Taehyung yang masih setia di tempatnya berdiri. Tajam matanya tatap bergantian intensitas dua orang yang salah satu kelihatan ketakutan.

Semua belum apa-apa. Tapi masalah makin runyam saat Soobin dengan sengaja sungging sebuah senyuman. Seperti memancing emosi Taehyung untuk makin meledak.

Cowok itu ketatkan rahang. Hampiri Soobin dan cekik lehernya. Hal yang buat Jungkook terkejut setengah mati. Cowok itu refleks pisahkan tangan Taehyung supaya berhenti cekik adek kelasnya, keributan yang buat Bambam segera masuk dan bantuin Jungkook.

Sedangkan Soobin hanya diam. Cowok itu sama sekali gak melawan. Bahkan kedua kelopaknya perlahan terpejam. Sunggingan senyum masih terpasang di wajahnya. Ekspresi Soobin kelihatan menikmati. Padahal Bambam sudah teriak-teriak karena paniknya.

"Taehyung lepasin! Taehyung!" Jungkook pukul lengan Taehyung cukup keras. Tapi mantan Jungkook itu mirip orang kesetanan. Justru makin ketatin cekikannya dan berhasil buat darah di wajah Soobin berhenti ngalir.

"Sadar woy! Jangan bunuh anak orang di sini bego!" Bambam tonjok wajah Taehyung, tapi anak itu geming. Seakan dia gak berhenti sampai Soobin benar-benar mati di tangannya.

"Mati lu bangsat!" seringai muncul di wajahnya, "gue tau rencana busuk lu buat rebut Jungkook dari gue. Hah!"

Jungkook tatap dua orang itu. Jengah sama perlakuan Taehyung juga jengah dengan diamnya Soobin. Mau gak mau, cowok yang lagi demam itu gunakan ototnya. Walau sedikit gak tega dengan mata merem sebelah, Jungkook berhasil buat Taehyung paksa lepas cekikannya dari leher Taehyung.

Bugh!

Cowok ganteng itu mundur kebelakang. Saat Jungkook tendang lumayan keras bagian perutnya. Lumayan sakit tapi gak lebih sakit saat Jungkook justru pegang tubuh Soobin untuk gak jatuh ke bawah.

"Soobin kamu gak papa?" Jungkook raba leher, dagu, dan wajah Soobin. Periksa bekas kemerahan yang Taehyung tinggalin di sana. Bekas telapak tangan itu jelas jeplak di leher Soobin, buat Jungkook sepenuhnya khawatir.

Soobin geleng pelan, buka perlahan matanya dan dapat mereka lihat jika mata Soobin jelas kelihatan marah dan gelap. Cowok itu lepas perlahan tangan Jungkook dari wajahnya. Tatap tajam Taehyung yang juga nantang dia di depan sana.

Kedip satu kali dan cowok itu langsung terjang Taehyung, tonjok wajahnya dua kali dan buat seringai tipis. Taehyung yang sama sekali gak nyangka dengan serangan balik itu jatuh terbentur tembok, lumayan keras dan rasanya buat punggungnya sedikit ngilu. Taehyung usap sudut bibirnya yang sedikit robek dan berdarah, tatap tajam Soobin dan acungkan jari tengah.

"Taehyung apa-apaan?!" Jungkook seruin protesannya. Sedangkan Bambam turun kebawah untuk panggil Jisoo. Dan saat itulah semuanya terjadi gitu aja. Dua cowok puber itu gelud di kamar Jeon Jungkook.

Satu tendangan berhasil kenai pinggang Soobin. Taehyung ketawa puas akan itu. Tapi cowok tinggi itu gak biarin Taehyung ketawa gitu aja. Secepat kilat beri serangan balik dengan tendang kaki bagian bawahnya. Taehyung menggeram.

Ahh.. [vk/sk] FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang