TURIS HATIKU Eps.15#

678 67 9
                                    

"Terkadang, kebersamaan itu bisa tercipta, tanpa harus direncanakan sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang, kebersamaan itu bisa tercipta, tanpa harus direncanakan sebelumnya."

***


"Yah! Tu anak, perasaan kemarin masih heboh aja dia," gimana Rara.

Akhirnya gadis berwajah Barbie itu pun duduk sendirian hari itu. Namun hal itu tak masalah baginya, toh masih ada Idwan dan juga Jirayut yang senantiasa menemaninya, terutama Jirayut.

____


Di sisi lain, tepatnya di kediaman Rangga, Ringgo dan juga Irfan. Kini terlihat Irfan yang tengah bersiap-siap untuk melaksanakan acara camping, namun kali ini ia berangkat tidak sendirian, melainkan bersama kedua sahabatnya dan juga anggota yang lain.

Setelah sebelumnya ia ingin membatalkan acara tersebut, namun kini ia harus tetap melaksanakannya, mengingat dia adalah ketua tim. Sangat sulit baginya untuk membatalkan acara yang sudah ia atur bersama kelompoknya.

"Gimana Fan? Semuanya sudah siap?" Tanya Rangga yang kini tengah memasukan semua perlengkapan ke dalam bagasi mobil.

"Udah kali, tanya aja Ringgo," balas Irfan dengan ekspresi malasnya.

"Kok gue! Lo 'kan ketua, ya Lo lah yang ngecek sana!" Balas Ringgo yang kini memilih masuk ke mobil lebih dulu.

"Ah ribet Lo berdua. Fan, kali ini Lo yang nyetir ya," ucap Rangga sembari mengecek semua barang.

Tanpa bisa menolak, lelaki berdarah Madura itupun langsung menyambut kunci yang baru saja dilemparkan oleh Rangga untuknya. Sementara Ringgo kini justru sibuk dengan headset di telinganya.

Setelah semuanya beres, mereka pun akhirnya berangkat menuju kampus untuk menjemput anggota yang lain.

Ketika Irfan merasa hari ini adalah hari yang membosankan baginya, berbeda dengan Rangga, yang merasa justru inilah moment-moment yang sangat ia nantikan. Terlebih mengingat kalau ia satu kelompok dengan Lia, selain bisa mengerjakan tugas secara bersama-sama, ia pun bisa sekalian jalan-jalan bersama kekasihnya itu.

____


SMAN JAKARTA BARAT

Semua murid kini nampak berhamburan keluar kelas, setelah sebelumnya bell pulang berbunyi. Rara, Jirayut dan juga Idwan kini pun tengah berjalan menuju parkiran. Nampaknya hari ini Rara sudah bisa memakai sepedanya kembali. Walaupun ada lecet, namun itu tak masalah baginya.

"Hei, tumben taksi online langgananmu belum datang," ucap Rara sesampainya di parkiran.

"Dah tak ingat ye? Kau 'kan bilang semalam, nak ajak makan bakso lepas balik sekolah," ucap Jirayut.

"Wah bakso? Di mana tuh? Ikut dong!" Sambar Idwan yang kini memilih untuk kembali turun dari motornya.

"Oh iya, duh hampir aja lupa. Eh, tapi kita rencananya cuma berdua aja," ucap Rara dengan senyum jahilnya.

"Idiihh nggak mau ngajak nih ceritanya? Ok fine!" Sungut Idwan sembari kembali menuju motornya.

"Eh tunggu dulu!" Tahan Rara. "Beneran mau ikut?"

"Iya, apa? Ada syaratnya lagi?" Tanya Idwan seakan hafal betul apa yang ingin diucapkan oleh gadis berwajah Barbie itu.

"Hehehehe iya. Boleh ikut, tapi kali ini kamu perginya pakai sepeda aku aja ya!"

"Loh! Terus motor gue gimana?"

"Ya aku sama Jirayut pakai motor kamu, anggap aja ini sebagai imbalannya. Gimana? Jirayut kamu bisa bawa motor 'kan?" Tanya Rara ke Idwan dan juga Jirayut.

Jirayut hanya mengangguk, sementara Idwan hanya bisa pasrah sembari menyerahkan kunci motornya kepada Jirayut.

____


"Huh ... Tahu gini gue ogah ikutan, berasa kayak obat nyamuk!" Keluh Idwan sembari mengayuh sepeda.

Sementara Rara dan Jirayut kini justru asyik naik motor sembari berbincang-bincang di belakang Idwan. Sesekali Rara meneriaki Idwan yang nampak lesu mengayuh sepeda miliknya. "Sungguh kebersamaan yang melelahkan," gerutu Idwan di dalam hati.

"Hei Idwan! Kok cemberut gitu?" Teriak Rara yang kini sudah berada di samping lelaki hitam manis itu.

Jirayut sengaja mengimbangi laju motor yang ia kendarai itu sejajar dengan Idwan.

"Capek! Laper! Awas aja ntar kalau sampai nggak ditraktir! Gue obrak-abrik tuh tempat langganan Lo!" Kesal Idwan.

"Hahaha sabar dong, setiap pengorbanan pasti ada hikmahnya, nikmatin aja dulu, hitung-hitung olahraga," sahut Rara sambil ketawa ngakak.

"Olahraga apaan siang bolong begini!"

Sementara Jirayut hanya tersenyum saja menyimak pembicaraan dua temannya itu. Ia tak menyangka kalau di Indonesia, bisa bertemu dengan orang-orang yang menyenangkan seperti Idwan dan juga Rara.

____

Bersambung ....


Sampai di sini dulu ya.
Next insyaallah author lanjutin lagi.
Ditunggu kritik dan sarannya ya.

Jangan lupa follow Instagram:
Jirayut: @jirayutdaa4official
Rara: @lida_rara.vc
Author: @nadstorysusi94
Sumber gambar: @rarajirayut.squad & @ralovaeditor

Dan subscribe juga akun channel YouTube author di: Nadstory Susi

TURIS HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang