TURIS HATIKU Eps.06#

899 58 5
                                    

"Semua orang berhak melihat kebahagiaan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua orang berhak melihat kebahagiaan kita. Tapi tak semua orang berhak tahu akan masalah yang sedang kita alami. Tetap tersenyum, meski hatimu tengah kacau."

***


Sontak membuat gadis itu langsung mendongakkan kepalanya ke arah lelaki yang menabrak dirinya.

"Kamu! Kamu penghuni kost yang baru datang tadi malam itu kan?" Tanya gadis yang tak lain adalah Rara.

Jirayut pun hanya mengangguk, ia ingat betul, bahwa gadis itulah yang mengantarkan selimut untuknya tadi malam.

Flashback#

"Rara, kamu tolong antarkan selimut ini ya ke kost-an yang kosong kemarin," Titah Bu Yanti pada anak gadisnya itu.

"Loh, memangnya udah ada penghuni baru Ma?"

"Iya, baru tadi sore orangnya datang, tapi jangan lama-lama ya," pesan Bu Yanti sembari menyerahkan satu buah selimut berwarna putih pada anak gadisnya itu.

Tanpa berlama-lama, Rara pun langsung membawa selimut tersebut dan menaruhnya di keranjang sepeda warna merah miliknya. Lalu berangkat menuju kost-kostan yang memang menjadi usaha utama dari peninggalan Alm.Ayahnya.

Tak memakan waktu yang lama, hanya sekitar 15 menit saja, akhirnya gadis berwajah Barbie itu sampai di kost-an Dengan sedikit ragu, ia mengetuk pintu. Karena jujur ia belum tahu seperti apa penghuni baru yang dimaksud oleh ibunya itu.

Tok ... Tok ... Tok!

Pintu pun terbuka, di saat bersamaan, Rara pun langsung terdiam memandangi si penghuni kost-an yang tengah tersenyum ramah padanya.

"Gilaaaa ... Cakep banget ini cowok, putih lagi! Aduh Emak, jantung anakmu langsung Maraton nih." Batinnya.

Tanpa banyak bicara, Rara pun langsung menyerahkan selimut yang sedari tadi ia bawa.

"Ini, selimutnya. Maaf baru bisa antarin sekarang," ucapnya.

Bukannya menerima selimut itu, lelaki di hadapannya itu justru terdiam sembari memperhatikan penampilan Rara dari bawah hingga atas.

"Kenapa? Ada yang salah?" Tanya Rara heran, sembari ikut memperhatikan penampilan dirinya sendiri.

"Tak lah, terima kasih ya."

"Hmmm sama-sama. Nama kamu siapa? Dari mana?"

"Saye Jirayut, dari Thailand!"

"What! Serius?"

Lelaki itu hanya mengangguk, lagi-lagi diiringi dengan senyum manisnya.

"Pantesan aja cakep banget. Bule Thailand ternyata. Duh Mama kenapa nggak cerita dari awal coba," batinnya.

"Halo! Kau ni kenapa?" Tanya Jirayut sembari mengibaskan tangannya tepat di depan wajah gadis itu.

"Ah? Nggak kok, nggak apa-apa. Aku pulang dulu ya. Bye!" Rara pun langsung berlari menuju sepedanya.

"Hei tunggu! Nama kau siapa?"

"Rara!" Teriak gadis itu sembari mengayuh sepedanya dengan cepat.

Flashback off#

Keduanya kembali tersadar, Jirayut yang merasa bersalah pun langsung membantu Rara untuk membereskan buku-buku yang tadinya berserakan karena ulahnya.

"Maaf ya, saya tak sengaja," ucap Jirayut sembari menyerahkan buku paket tersebut kepada Rara.

"Nggak apa-apa, aku duluan ya, bye!" Lagi-lagi gadis itu pergi begitu saja, seakan tak betah bila terlalu lama berhadapan dengan Jirayut.

____

Sesampainya di kelas, Rara pun langsung duduk di bangkunya, dengan perasaan yang masih campur aduk. Ia tak habis pikir kalau lelaki yang ia temui tadi malam akan bersekolah di sekolahnya.

"Itu artinya, aku bakal ketemu cowok itu tiap hari dong? Oh Tuhan, gimana ini? Bisa-bisa maraton tiap hari ini jantung. Aduuhh ... Semoga aja nggak satu kelas." Batinnya.

"Raraaaaa!!!" Teriak Silla siswi cantik berdarah Bugis itu dari depan pintu kelas.

"Aduh ... Silla, kamu ngagetin aja tahu nggak! Jantungan nih ah!" Kesal Rara.

Tanpa menghiraukan ocehan Rara, Silla langsung berlari dan duduk di samping  sahabatnya itu.

"Ih, pagi-pagi udah ngomel aja, ntar muka Barbienya berubah jadi jelek loh,"

"Bodo ah! Ngapain sih, teriak-teriak?"

"Aku lagi seneng banget, kamu tahu kan berita siswa baru itu? Tadi aku udah kenalan sama dia, salaman juga, duh tangannya lembut banget," tutur Silla sembari tersenyum membayangkan wajah siswa baru yang ia maksud.

"Sama Jirayut?" Tanya Rara tanpa ekspresi.

"What? Kamu kok tahu nama dia? Jangan-jangan malah duluan kamu lagi yang kenalan sama dia? Ih jahat nggak ngajak-ngajak," kesal Silla sambil cemberut.

____

Bersambung ....

Sampai di sini dulu ya.
Next insyaallah author lanjutin lagi.
Ditunggu kritik dan sarannya ya.

Jangan lupa follow Instagram:
Jirayut: @jirayutdaa4official
Rara: @lida_rara.vc
Author: @nadstorysusi94
Sumber gambar: @rarajirayut.squad

Dan subscribe juga akun channel YouTube author di: Nadstory Susi

TURIS HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang