TURIS HATIKU Eps.10#

727 70 13
                                    

"Mungkin inilah awal dari sebuah kisah baru di antara kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mungkin inilah awal dari sebuah kisah baru di antara kita."

***

"Iya, tapi gimana caranya Ndah?"

"Bentar, gue punya ide!"

"Apaan?"

Gadis berambut ikal itu langsung membisikkan sesuatu kepada Fany, tentang rencana yang ia maksud, seketika wajah Fany langsung tersenyum licik, seakan menyetujui ide dari sahabatnya itu.

"Ide Lo ok juga ya," ucap Fany usai mendengarkan usul dari Indah.

"Ya dong! Siapa dulu ... Indah gitu loh."

_____

Semua murid nampak berhamburan keluar dari kelas masing-masing, usai mendengar bell pulang berbunyi, begitu juga dengan Rara dan Silla yang kini baru saja beranjak dari tempat duduknya.

"Ayo!" Seru Silla.

Keduanya pun berlalu keluar kelas. Sepanjang koridor, Silla asyik berbincang-bincang dengan Rara, tentang artis-artis Korea favoritnya, begitu juga dengan Rara yang nampak antusias mendengarkan cerita dari sahabatnya itu.

Sesampainya di parkiran, Rara yang tadinya nampak ceria, kini raut wajahnya berubah seperti orang bingung.

"Loh! Sepedaku mana?" Ucapnya sembari  menoleh kiri-kanannya.

Begitu juga dengan Silla yang kini sibuk membantu Rara, pasalnya Rara ingat betul kalau sepedanya diparkir tepat di pojokan.

"Kamu serius markirnya di sini Ra?" Tanya Silla.

"Iya serius, tadi aku markirnya bareng sama Nana. Eh itu Nana ... Nana!" Panggilnya pada siswi berjilbab yang baru saja sampai di parkiran.

"Ada apa Ra?"

"Sepeda aku hilang Na, tadi aku parkir tepat di samping sepeda kamu ini 'kan?" Tanya Rara kembali memastikan.

"Loh, hilang? Gimana bisa? Tadi kita emang bareng sih markirnya di sini," ucap Nana yang kini ikut bingung.

Tak ada yang tahu di mana keberadaan sepeda warna merah milik Rara. Wajahnya semakin panik, ditambah ia harus segera pulang, karena hari ini ada jadwal les musik.

"Ada apa nih?" Tanya seorang siswa dengan suara khasnya.

Siswa yang ternyata adalah Jirayut, Silla dan Nana pun dengan semangatnya menghampiri lelaki itu dan menjelaskan semuanya.
Sementara Idwan kini justru sibuk menanyai Rara langsung.

Karena tak ada yang tahu kemana hikangnya sepeda gadis berwajah Barbie itu, akhirnya Jirayut pun mengajak Rara untuk pulang bersama.

"Rara! Jom ikut saye aja!" Ajak Jirayut yang kebetulan sudah memesan taksi online sebelumnya.

"Tapi ...," Rara seakan ingin menolak namun ia tak punya jalan lain, ia harus cepat-cepat pulang, lagi pula arah rumahnya dan kost-an milik orangtuanya masih satu arah.

"Jom lah!" Seru Jirayut.

Mau tak mau akhirnya, gadis berwajah Barbie itu menerima tawaran dari Jirayut yang kini sudah bersiap masuk ke dalam mobil, tak lupa ia membukakan pintu untuk Rara.

Sungguh berhasil membuat iri Silla dan juga Nana, yang dari awal memang sudah terpesona pada sosok murid baru tersebut.

"Duh Rara ... Beruntung banget sih dia," gumam Silla.

"Iya nih, kita kapan ya?" Tanya Nana.

"Kalian mau juga? Yaudah besok sepeda kalian buang aja ke laut! Hahaha ...." Ledek Idwan sembari pergi begitu saja dengan motor matic miliknya.

"Ih dasar kamu ya!" Kesal keduanya sebelum akhirnya memilih untuk segera pulang.

____

Selama di perjalanan, Rara hanya diam, sesekali ia melirik ke arah lelaki di sampingnya yang kini tengah sibuk dengan iPhone di tangannya.

"Foto siapa tuh?" Tanya Rara, saat melihat Jirayut nampak memandangi foto seorang gadis di layar ponselnya.

Seketika itu juga lelaki berkulit putih itu langsung mematikan layar ponselnya.

"Bukan siapa-siapa, tak sopan kau intip-intip handphone orang!" Tukasnya.

"Ih, orang nggak sengaja lihat, lagian kenapa harus panik? Jangan-jangan itu foto cewek kamu ya, hayo ngaku!" Goda Rara dengan senyum jahilnya.

"Tak lah, rumah kau masih jauh kah?" Tanya Jirayut mengalihkan pembicaraan.

"Bentar lagi sampai."

Keduanya pun kembali terdiam, Jirayut yang tadinya sibuk dengan ponsel, kini memilih untuk memasukan kembali ponselnya ke saku celana.

"Stop Pak! Berhenti di depan pagar putih itu ya," pinta Rara.

"Ini rumah kau?" Tanya Jirayut sembari memandangi rumah minimalis berwarna putih.

"Iya, aku duluan ya, makasih tumpangannya," ucapnya, sebelum akhirnya ia turun.

"Iye, sama-sama, sampai jumpa besok ya. Bye!" Ucap Jirayut melambaikan tangannya lewat jendela mobil.

"Bye!" Rara pun membalas lambaian tangan tersebut disertai dengan senyum manisnya.

____
Bersambung ....

Sampai di sini dulu ya.
Next insyaallah author lanjutin lagi.
Ditunggu kritik dan sarannya ya.

Jangan lupa follow Instagram:
Jirayut: @jirayutdaa4official
Rara: @lida_rara.vc
Author: @nadstorysusi94
Sumber gambar: @rarajirayut.squad & @ralovaeditor

Dan subscribe juga akun channel YouTube author di: Nadstory Susi

TURIS HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang