TURIS HATIKU Eps.16#

697 61 6
                                    

"Saling ejek bukan berarti tak akur, karena hal itulah yang membuat persahabatan kami terasa menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saling ejek bukan berarti tak akur, karena hal itulah yang membuat persahabatan kami terasa menyenangkan."


***


Sementara Jirayut hanya tersenyum saja menyimak pembicaraan dua temannya itu. Ia tak menyangka kalau di Indonesia, bisa bertemu dengan orang-orang yang menyenangkan seperti Idwan dan juga Rara.

____


Tak terasa, kini mereka pun sampai di tempat langganan Rara. Gadis berwajah Barbie itu nampak semangat menghampiri Paman bakso yang sudah lima tahun berjualan di persimpangan jalan tersebut. Ia pun langsung memesan tiga buah bakso spesial beserta dengan minumannya yaitu es kelapa muda.

Sementara Jirayut dan juga Idwan kini sudah duduk manis di tempat yang tersedia. Meskipun hanya di pinggir jalan, namun rasa bakso yang dijual, tak kalah enaknya dengan rasa bakso di tempat-tempat berkelas.

"Idwan mukanya cemberut aja daritadi, kenapa? Sakit gigi ya?" Tanya Rara yang baru saja bergabung dengan kedua temannya itu.

"Bukan sakit gigi, tapi dengkul gue hampir mau copot, Lo nggak kira-kira ya, ngajak makan ke tempat yang jauh begini, mana gue naik sepeda lagi, awas aja ntar kalo sampai gue disuruh bayar sendiri, gue jual sepeda Lo!" Gerutu lelaki hitam manis itu.

"Idiihh gitu aja marah, iya aku traktir kok! Tenang aja, lagian siapa suruh ikutan, tadi kan niatnya cuma mau berdua aja sama Jirayut, kamu yang ngotot pengen ikut," sahut Rara.

"Tau gini juga nggak akan ikut kali, iya aja gue disuruh naik sepeda, udah keren-keren begini," ucap Idwan sembari merapikan rambutnya.

Sementara Jirayut hanya diam saja sembari tersenyum, ia tak begitu paham apa yang dibicarakan oleh kedua temannya itu. Namun, kali ini ia sangat merasa senang, karena bisa jalan-jalan bersama teman barunya itu.
Setelah sebelumnya hanya berdiam diri di kost-an saja.

"Jirayut kok diam aja daritadi?" Tanya Rara kepada lelaki yang duduk di sebelahnya itu.

"Tak lah, saye tengok kalian lucu sangat, macam Tom and Jerry, tak pernah akur," ucapnya tersenyum tipis.

Sontak keduanya pun langsung saling tunjuk dan kembali ribut.

"Dia tuh yang jadi Jerry nya!" Ucap Idwan menunjuk wajah Rara.

"Enak aja, kamu tuh yang Jerry! Ngeselin! Jorok!"

"Hellow! Gue jorok? Lo tuh yang jorok, jarang mandi!" Balas Idwan bangkit dari tempat duduknya.

"Ey kenapa ni?" Tanya Jirayut melihat keduanya semakin ribut.

"Maaf dek, ini pesanannya," ucap Tukang Bakso sembari membawa nampan berisi tiga mangkok bakso dan tiga gelas es kelapa.

Keduanya langsung diam, menyadari pesanannya mereka sudah datang, sementara Jirayut langsung menyambut pesanan tersebut dan tak lupa pula ia mengucapkan terima kasih.

"Uuuu Jerry semangat banget nih kayaknya," ledek Idwan.

"Kamu tuh yang Jerry!" Balas Rara.

"Nak sampai bile kalian macam ni? Bising!" Gumam Jirayut.

"Dia yang mulai," ucap Rara yang kini menggeser bangkunya mendekati Jirayut.

"Kamu yang sabar ya Ji, Rara emang gitu orangnya, hahaha," ucap Idwan setengah menggoda.

"Sekali lagi kamu ngomong kayak gitu, nih garpu bakal melayang ke hidungmu!" Ucap Rara sembari menusuk pentol bakso garpu di tangan kirinya.

"Uuuu takut, hahaha!" Ledek Idwan.

Lagi-lagi lelaki hitam manis itu kembali membuat Rara geram sampai akhirnya garpu tersebut benar-benar ingin dilayangkannya ke arah lelaki itu. Namun hal itu langsung ditahan oleh Jirayut.

"Hey, sudahlah. Tak payah kau marah macam tu, lebih baik kita habiskan makanan ni," ucap Jirayut.

Akhirnya Rara pun kembali melanjutkan makannya. Sementara Idwan hanya tersenyum melihat tingkah gadis di hadapannya itu. Rara memang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, maka tak heran jika lelaki berdarah batak itu senang sekali menjahili gadis tersebut.

____

Di sisi lain, tepatnya di perjalanan menuju hutan, kini Rangga nampak asik berbincang-bincang dengan Lia di kursi belakang, sementara Irfan sedari awal perjalanan hanya fokus menyetir, sesekali ia melirik ke arah Ringgo yang kini justru tertidur di sampingnya.

"Ringgo! Bangun!" Panggilnya seraya menepuk bahu lelaki di sampingnya itu.

"Apaan sih Fan, ganggu orang tidur aja Lo," sahutnya dengan mata yang masih tertutup.

"Gantian dong nyetirnya, ini udah masuk area hutan, gue kurang tahu jalan nih, ntar malah nyasar," ucapnya.

"Hah? Nyasar! Duuh gimana nih? Yank gimana ini?" Panik Lia.

"Hedeuh ini cewek satu, mulai deh lebaynya," ucap Irfan sembari melirik ke belakang.

____

Bersambung ....


Sampai di sini dulu ya.
Next insyaallah author lanjutin lagi.
Ditunggu kritik dan sarannya ya.

Jangan lupa follow Instagram:
Jirayut: @jirayutdaa4official
Rara: @lida_rara.vc
Fansbase: @jirralovers_kalteng
Author: @nadstorysusi94
Sumber gambar: @rarajirayut.squad

Dan subscribe juga akun channel YouTube author di: Nadstory Susi

TURIS HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang