Saya teringat ketika saya sedang bermain bersama teman saya, lalu kami menyimpang di toko langgan yaitu toko ice cream yang sering di kunjungi, dan kami pun membeli ice cream langgan.
Ice langgan warna coklat putih, rasa chocho crunchi, bertabur kuachi, selalu bikin berseri. Ice cream langgan itu sudah bagaikan cowo tampan suka menyenangkan apalagi bareng teman-teman sambil liburan.
Kami pun melanjutkan berjalan di atas tanah tempat kelahiran sembari berbincang bagai burung yang berkicauan. Berbincang masalah cowo tampan yang mapan suka bikin deg-degan ber-jas hitam dan jam mahal yang menempel di tangan. Tapi, itu semua hanya angan-angan dan hayalan brooo...
kita tuh, sudah di pasang organ kaya telinga dan mata. Jadi, kita harus gunakan sebaik- baiknya harus bisa lihat kedepan, fokuskan pandangan, cantumkan impian dan masa depan, biar ga jadi orang pinggiran brooo.... contohnya sekarang nih, jangan sampai ice sudah bercecer cair jadi air.
Karena matahari terus mengejar ice langgan pun mulai berceceran jatuh di jari-jari tangan, kami pun terus berjalan... berjalan... berjalan... tanpa melihat ke depan fokus pun tak terkendalikan. "Es... Es... Es... S S S..." Temannya terus berjalan, berbincang, dan tak mendengarkan. Akhirnya,"... S S S... Seapi..."(gubrak sembaritertawa dan wajah memerah). "hiks... hiks... hiks... Weleeehhhh... Belum dapet jilatan yang menyenangkan malah dapet jilatan sapi kurban.