Saya merupakan seorang pelajar dalam pendidikan menengah akhir di SMAN 1 Nagrak. Di sana, tepatnya di depan gerbang dwi fungsi berjejer pedagang kaki lima, diantarannya Cilok, Cilung, Tahu gejrot dan banyak yang lainnya. Pernah saya disaat keluar gerbang waktu pulang tidak sengaja menengok ke arah pedagang tahu gejrot. Secara spontan saya memikirkan buku, kenapa bisa begitu? Yang pastinya bukanlah karena ujian yang mendekat, mungkin karena tahu tersebut mengembang dan bentuknya yang kotak atau mungkin karena saya teringat masa di kelas 11. Dimana dulu saya sering terlambat yang berakibat sanksi tidak boleh memasuki kelas sebelum saya mengunjungi perpustakaan dan mengembangkan resensi dari sebuah buku.
Buku. Yaitu kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembamgan dalam bodang informatika, kini dikenal pula istilah e- book atau buku elektronik, yang mengandalkan perangkat seperti komputer, hp dan lain sebagainya.
Sedangkan tahu, merupakan makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Seiring dengan perkembangan zaman, tahu atau bahkan yang lebih khusus seperti tahu gejrot, semur tahu dan lain- lain. Kini bisa dipesan secara elektronik, memesan secara elektronik dapat disebut booking elektronik atau e- booking.
Berdasarkan poin - poin di atas, buku dan tahu bisa disangkut pautkan antara satu sama lainnya. Membuat suatu senyawa saya namakan etil butil keton yang bisa singkat e- buk. Kegiatan membuat atau imbuhan me- dalam kata “membuat” dalam bahasa Inggris bisa disamakan dengan imbuhan -ing dalam akhir kata.