Malam hari di Daegu tentu berbeda dengan malam di Seoul. Suasana di Daegu sangat syarat dengan suasana pedesaan lengkap dengan suara jangkrik yang menemani malam kedua keenam remaja yang kini disibukkan dengan api unggun yang dinyalakan dengan bantuan kakek dari Min Yoongi.
"Kakek akan siapkan dagingnya, kalian tunggu disini saja" ujar sang kakek yang lantas meninggalkan keenam remaja yang sibuk membuat Ramyeon.
Tak ada pembicaraan diantara ketiga remaja laki-laki yang hanya duduk di dekat api unggun.
Daniel berdehem untuk mencairkan suasana seraya berkata. "Kakekmu sangat mengenal Jian dan Jieun. Apa kalian sudah berteman sejak kecil?"
Yoongi mengangguk. "Eoh, kami sudah saling kenal sejak kecil"
Angin malam semakin berhembus kencang bersamaan dengan makan malam yang berangsur selesai.
Keenam remaja yang masih menginjak tingkat pertama di Sekolah Menengah Pertama ini melanjutkan untuk tiduran diatas tikar sambil melihat ke arah langit.
"Untungnya salju tidak turun" ujar Daniel.
"Benar, langit malam ini begitu indah" ujar Jiwon menanggapi seraya melihat kearah Daniel disampingnya.
"Apa diantara kita ada yang menyukai satu sama lain?" Lanjut Jiwon tanpa menoleh sedikit pun ke arah teman-temannya.
"Aku menyukai Yoongi" ujar Jieun dengan semangat diikuti dengan sepasang mata Jian dan Taehyung yang menatap ke arahnya.
"Wae? Apa salah? Aku menjawab pertanyaan Jiwon. Ya kan?" Ujar Jieun membela diri.
"Kau juga pasti menyukai Jieun, ya kan Min Yoongi?" Ujar Jiwon.
Yoongi yang memejamkan matanya dan kedua tangan yang ia lipat diatas dada ini nampak tidak tertarik dengan pertanyaan yang diutarakan oleh Jiwon.
"Tentu, Yoongi kami adalah orang yang seperti itu" ujar Jiwon lagi yang mengundang tawa seluruh teman-temannya. Terkecuali Taehyung yang hanya diam melihat ke arah langit.
"Jadi hanya Jieun yang menyukai Yoongi? Kalian tidak saling suka?" Tanya Jiwon lagi seraya melirik ke arah Daniel dan Jian.
Keduanya hanya saling pandang sebelum terkekeh. "Ya, tidak akan ada seseorang yang saling menyukai diusia 13 tahun" ujar Daniel masih dengan kekehannya.
"Ada. Aku buktinya" ujar Jieun yang ditanggapi tawa yang menggema dari ketiga temannya.
"Ah aku akan masuk ke dalam" ujar Jian diikuti dengan Jieun yang mengangguk dan mulai mengekori sang kakak.
"Kalian tidak mau masuk?" Ujar Jiwon seraya melihat ketiga teman laki-lakinya masih dengan posisinya.
Daniel bangkit seraya berkata. "Aku ikut"
Kini hanya Taehyung dan Yoongi yang tersisa. Tentu keheningan yang di dapat diantara keduanya. Beberapa hal kini tengah menjadi bahan pertimbangan remaja laki-laki yang dikenal dengan senyum kotaknya.
Seraya melirik ke arah Yoongi yang masih menutup matanya, Taehyung berujar. "Aku menyukai Jieun."
"Aku sudah tahu. Dan kau sudah pernah bilang, bukan?" Ujar Yoongi masih dengan posisinya yang tak ia ubah sedikitpun.
"Lupakan Jieun, kau hanya akan menyakiti hatimu sendiri karena menyukainya sekarang" lanjut Yoongi lagi.
"Karena dia menyukaimu?" Ujar Taehyung.
Yoongi mengangguk. "Beri aku sedikit waktu lagi untuk bersama Jieun. Aku akan meneruskan sekolah di tempat saat SMA nanti"
Taehyung bangkit dari tidurnya. Mencerna ucapan Min Yoongi dalam-dalam sebelum berujar. "Maksudmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Married (?) [DISCONTINU]
FanfictionDisini akan aku ceritakan awal pertemuanku dengan pria bernama Kim Taehyung dan akan ku bagikan sedikit cerita mengenai aku dan kakakkuㅡLee Jian. Dariku-Lee Jieun.