E (2)

554 81 10
                                    

Seminggu setelah kelulusan Sekolah Menengah, Kim Taehyung memilih untuk menghabiskan waktunya dirumah. Selain bermain game pria yang baru saja melepas statusnya sebagai siswa ini memilih untuk mencari referensi usaha yang bisa ia jalankan.

Sempat tak mendapat izin dari kedua orang tuanya, Kim Taehyung dengan jiwa bebasnya ini bertekad untuk memiliki perusahaan kecil yang ia bangun dari bawah bersama sahabatnyaㅡKim Hanbin.

Sinar matahari sore yang masuk melalui jendela kamarnya ini menjadi satu-satunya sumber cahaya di kamar yang didominasi oleh warna biru langit.

Tangannya sibuk untuk mengetikkan lamaran pekerjaan yang nantinya akan ia sebar ke seluruh perusahaan yang berada di dekat kampusnya.

Kepalanya menenggak sedikit serta tubuhnya yang ia sandarkan pada kursi setelah menyelesaikan ketikannya.

Dua hari yang lalu, ingatannya sedikit demi sedikit telah kembali. Bukan tentang Jieun. Melainkan tentang kembarannya Lee Jian.

Beberapa note bahkan rekaman suara yang berada di ponsel milik Jian membantunya untuk mengingat.

Kembali ia teringat sesuatu tentang Lee Jieun. Anak dari sahabat ayahnya yang menurutnya mirip dengan Lee Jieun adik dari Lee Jian pemilik ponsel berwarna hitam yang merupakan sahabat kecilnya.

"Tidak tidak, tidak mungkin. Mereka hanya mirip, dan Jieun yang difoto terlihat ramah dan sedikit.. menggemaskan?"

Ia mengambil napas panjang sebelum kembali dibuang dengan gusar dan kembali berujar. "Jelas-jelas Jieun yang ini memiliki sedikit emosi yang tidak stabil dan sedikit.. cantik?"

Taehyung memijat singkat pelipisnya dan bangkit dari duduknya untuk mengambil langkah gontai ke arah pintu. Berjalan dengan derap langkah yang terdengar karena sandal rumahnya yang ia seret.

Tak ada siapapun dirumah ini selain asisten rumah tangga yang bertugas untuk membereskan rumah sampai jam makan malam.

Baginya ide sang ibu untuk menggunakan asisten rumah tangga adalah suatu pemborosan. Seharusnya istrilah yang harus mengurus segala urusan rumah. Terutama suami. Itu adalah pemikiran Kim Taehyung saat ini, saat usianya hampir menginjak 20 tahun.

"Ah.. hampir lupa, aku harus ke perpustakaan umum." Gumam Taehyung yang dengan cepat kembali ke kamarnya.

Menyambar jaket denim yang digantung di belakanh pintu dan memakainya dengan asal. Menyambar ponsel dan dompetnya dengan tergesa sebelum mengambil langkah besar dan sedikit berlari menuju keluar rumah.

..

Rak buku berbahan dasar kayu ini menjadi pemandangan yang mencolok di Perpustakaan Umum Seoul. Letaknya yang strategis dekat dengan beberapa Sekolah dan Universitas. Perpustakaan yang menyediakan makanan dan minuman ini menjadi tempat favorit para pelajar ataupun mahasiswa untuk berlama-lama disini mengerjakan tugasnya.

Rak buku yang menyediakan beberapa referensi buku untuk seorang pengusaha pemula menjadi tempat berdirinya pria yang mengenakan jaket denimnya yang kini tengah menenggak seraya menunjuk beberapa buku di hadapannya.

Tangannya dengan santai mengambil beberapa buku untuk ia bawa ke meja di sudut ruangan.

Langkahnya terhenti setelah melihat beberapa tumpukan buku dan seorang wanita yang juga mengenakan jaket denim tengah membaca buku berbahasa inggris.

"Permisi.. boleh aku duduk disini?" Tanya Taehyung dengan hati-hati. Kepalanya mencari celah untuk melihat wajah wanita yang kini ditutupi buku berwarna biru besar dengan judul Memory, Amnesia and the Hippocampal System.

Before Married (?) [DISCONTINU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang