"Aku dapat!" Ujar seorang gadis dengan penuh semangat setelah melihat Ramyeon yang berada diatas rak.
Telapak tangannya kini tengah di pegang dengan telapak tangan yang ukurannya lebih besar darinya. Serta menimbulkan suara. "Berikan padaku."
Jieun menoleh dengan tangannya yang tak ia lepaskan dari cup Ramyeon tersebut pun juga dengan telapak tangan besar yang menggenggam Ramyeon yang sama dengannya.
"Aku yang melihatnya terlebih dulu." Ujar Jieun seraya merebut paksa Ramyeon dari tangan besar pria bernama Kim Taehyung.
"Kau yang merebutnya dariku." Ujar Taehyung yang jelas tak mau kalah seraya menarik kembali Ramyeon yang berada di tangan Jieun.
"Kau namja, seharusnya kau mengalah pada wanita sepertiku." Ujar Jieun seraya merebut Ramyeon dari tangan Taehyung dan berjalan acuh meninggalkan Taehyung yang masih menatap punggungnya tak percaya.
Keduanya berpisah, Jieun yang berjalan menuju kasir sedangkan Taehyung kembali berbelanja titipan kedua hyung-nya.
"Augh, dompetku tertinggal. Bagaimana ya?" Ujar Jieun dengan gusar setelah mencari keberadaan dompet miliknya.
"Paman, bisa jaga ini sebentar aku akan kembali lagi. Aku akan kembali dalam waktu 15 menit." Ujar Jieun.
"Bukannya pria tadi menginginkan Ramyeon ini juga?" Ujar penjaga kasir.
"Ah jebal paman, ini tinggal satu disini." Rengek Jieun.
"Kau kembali saja besok, dan biarkan Ramyeon ini dibeli oleh pemuda tadi." Ujar penjaga kasir.
"Paman apa tidak bisa memberikan diskon untukku?" Ujar Jieun pada akhirnya setelah menimbang-nimbang untuk mengatakan ini.
Penjaga kasir itu menoleh ke arah lain, ke arah belakang Jieun sebelum suara berat Taehyung kembali terdengar. "Kau masih disini?"
Jieun menoleh ke arah belakangnya untuk mencari sumber suara tersebut. Kepalanya kembali ia rotasikan dan mulai berjalan keluar menuju Toserba. Berdiam diri di samping pintu masuk seraya memainkan jari-jarinya dan melirik sekilas ke arah Taehyung.
"Ramyeon ini tidak jadi ia beli?" Tanya Taehyung.
"Dompet gadis itu tertinggal, dan uangnya kurang" ujar penjaga kasir.
Taehyung mengangguk singkat dan menciptakan smirk setelah melihat ke arah Jieun sekilas yang tengah memainkan jari-jarinya di luar.
Setelah melakukan transaksi pembayaran, Taehyung berjalan keluar dengan satu plastik yang berada di tangan kanannya.
Jieun yang melihat Taehyung seolah tengah beradu argumen dengan dirinya sendiri untuk meminjam uang pada Taehyungㅡpria yang tak pernah ia temui sebelumnya.
Setelah meredam rasa malunya, Jieun mengikuti Taehyung dari belakang. Menyesuaikan langkah besar Taehyung dengan sedikit berlari sebelum berdehem singkat seraya berujar. "Permisi, apa aku boleh meminjam uangmu?"
Taehyung menoleh dan menghentikan langkahnya. Merotasikan tubuhnya menghadap ke arah Jieun diikuti dengan Jieun yang mengambil satu langkah mundur dari tempatnya berdiri.
"Sirreo." Ujar Taehyung.
Jieun memajukan bibirnya sedikit serta kedua
bahunya yang ikut jatuh bersamaan dengan kedua telapak tangan yang ia gesekan sebelum kembali berucap dengan nada yang ia buat sememelas mungkin. "Ah jebal. Dompetku tertinggal entah dimana"Taehyung kembali memperlihatkan smirknya. Entah bagaimana ide jahil muncul diotaknya. Hingga akhirnya ia berujar. "Baiklah dengan satu syarat."
Jieun yang merasa di permainkan ini mengerutkan dahinya serta kedua alisnya yang hampir menyatu sebelum berujar. "Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Married (?) [DISCONTINU]
FanfictionDisini akan aku ceritakan awal pertemuanku dengan pria bernama Kim Taehyung dan akan ku bagikan sedikit cerita mengenai aku dan kakakkuㅡLee Jian. Dariku-Lee Jieun.