A

452 82 13
                                    

Happy Birthday to You..
Happy Birthday to You..
Happy Birthday Lee Jieun..
Happy Birthday to You..

Nyanyian itu terdengar dan memenuhi ruangan di sudut Ballroom disalah satu Resort ternama di Seoul.

Hari ini merupakan hari yang berharga bagi Jieun dan Kedua orang tuanya, terutama sang ayah yang baru membuka cabang Rumah Sakit.

Dan tanggal ini dipilih sang ayah untuk menjadi hari pembukaan Rumah Sakitnya karena bertepatan dengan hari ulang tahun kedua putrinya.

Sempat ada perdebatan kecil diantara Ayah dan Anak yang akhirnya sang ayah memilih mengalah untuk menuruti permintaan anaknya bungsunya ini untuk memiliki ruangan tersendiri untuknya dan teman-temannya.

Jieun yang sudah meniup lilinnya terlebih dulu sebelum meniup lilin dengan cake berukuran besar di tengah ballroom ini memilih bersenang-senang terlebih dahulu dengan teman-temannya.

Dengan fasilitas ruang karoke, Jieun dan teman-temannya mulai memilih lagu yang akan di nyanyikan.

Alunan musik mulai terdengar dari speaker yang dipasang hampir disudut ruangan yang ukurannya sebesar ukuran kamarnya ini.

"Jieun sayang, teman-teman Appa akan datang sebentar lagi. Bisa ikut Eomma sebentar untuk menyambut para tamu?" Ujar Nyonya Lee di sela-sela pintu yang ia buka hanya sebesar tubuhnya.

Jieun menoleh ke arah sang ibu sebelum menoleh ke arah teman-temannya yang bisa dilihat berujar "Pergilah, kita tunggu disini."

Jieun mengangguk singkat dan menghampiri sang ibu yang sudah terlebih dahulu hilang dari dibalik pintu putih besar.

Jieun sedikit berlari untuk mengejar sang ibu yang kini sudah sibuk untuk menyapa para tamu yang satu persatu mulai memasuki area Ballroom.

Tangannya ia sematkan pada lengan sang ibu yanh berdiri anggun di sampingnya dengan balutan long dress berwarna peach.

Senyum Nyonya Kim tak pernah pudar dari wajah cantiknya untuk menyambut para tamu yang mayoritas adalah seorang dokter dan anak-anaknya.

"Ada yang kau suka?" Goda Nyonya Lee.

Jieun menggelengkan kepalanya sebelum menjawab dengan percaya diri pertanyaan sang ibu tadi. "Tidak ada, eomma."

"Umurmu sudah 20 tahun sayang, memilih calon suami dari sekarang bukan sesuatu yang aneh." Ujar suara dari arah belakang Jieun.

Jieun menoleh seraya memanyunkan bibirnya bersamaan dengan manik matanya yang mendapati sosok sang ayah yang tengah terkekeh karena raut wajahnya. "Appa!"

"Bilang padaku, pria mana yang ingin Appa jadikan menantu?" Ujar Jieun seraya mengedar tatap pada beberapa pria yang ada di dalam Ballroom.

"Kau pasti penasaran kan?" Goda Tuan Lee lagi.

Jieun mencubit pinggang sang ayah seraya berkata. "Eoh, aku penasaran."

Tuan dan Nyonya Lee terkekeh dengan tingkah anak bungsunya yang kini sudah melarikan diri ke arah area makanan yang tersedia di dekat ruangan karoke yang menjadi tempat berkumpul teman-temannya.

"Eonnii..." Teriak seorang wanita setengah baya yang didampingi oleh empat pria di sampingnya.

Nyonya Kim yang kini sudah memeluk hangat teman kuliahnya tersebut kemudian berbisik. "Jieun dimana?"

"Baru saja kabur, mungkin telinganya panas karena appanya selalu menyuruhnya memilih pria disini." Bisik Nyonya Lee.

Kedua wanita setengah baya yang memiliki umur yang sama ini kemudian terkekeh dan menjadi pusat perhatian 5 pria yang tengah menatapnya penuh rasa penasaran.

Before Married (?) [DISCONTINU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang