Setelah jam olahraga ada jeda waktu istirahat selama 20 menit menuju mata pelajaran selanjutnya. Waktu ini biasanya digunakan para siswa untuk beristirahat atau sekedar mengganti seragam olahraga dengan seragam sekolah.
Suasana kelas setelah jam olahraga tentunya jauh dari kata tenang. Semua siswa menikmati waktu yang diberikan khusus untuk beristirahat dengan berbagai hal.
Jieun yang masih terheran dengan perubahan sikap sang kakak dari semalam ini nampak tengah memperhatikan Jian yang tengah menegak minuman di botol miliknya.
Botol berwarna biru yang motifnya sama dengan Jieun ini hanya menyisakan setengah dari isi air mineral.
"Eonni, kau marah padaku eoh?" Tanya Jieun ragu-ragu.
Jian menoleh sebentar ke arah Jieun sebelum tangannya mengambil penutup botol dan menutupnya seraya berkata. "Tidak"
Itu adalah kalimat terpendek yang pernah didengar oleh Jieun. Setelah semalaman Jian tak mengeluarkan suaranya sama sekali.
Jieun menoleh ke arah Jiwon yang berada di samping mejanya dan Jian, berharap mendapat jawaban atas perubahan sikap yang terjadi pada kakak sekaligus kembarannya ini.
Jiwon hanya mengangkat bahu seraya pergi meninggalkan Jieun yang masih mengharapkan penjelasan darinya.
Kini giliran Jian yang pergi dari tempat duduknya. Raut wajahnya datar dengan pergerakan tubuhnya yang seolah-olah dibuat tegar. Nyaris seperti bukan Jian yang seperti biasanya.
"Sampai kapan menatap kakak mu seperti itu?" Suara yang berasal dari belakangnya ini berhasil membuat Jieun menoleh kearah siswa laki-laki berkulit putih pucat yang tengah menarik rambutnya.
"Apa kemarin aku membuatnya kesal?" Tanya Jieun seraya merotasikan tubuhnya ke arah Min Yoongi.
"Bukannya aku yang dibuat kesal?" Ujar Yoongi.
Jieun terkekeh seraya menoyor dahi Yoongi. "Aku akan menghampiri Jian eonni dulu"
"Sana pergilah, ternyata aku bosan juga melihatmu setiap saat" ujar Yoongi yang kini menelungkupkan kepalanya.
"Augh, Min Yoongi gila" ujar Jieun seraya memukul kepala Yoongi.
Jieun menyusuri setiap lorong kelas dengan langkah tergesa. Kepalanya tak berhenti untuk menoleh ke segala arah untuk mencari siluet yang mirip dengannya.
"Jian?"
"Ah bukan, aku Jieun" ujar Jieun pada siswa laki-laki yang kini berada di depannya.
"Ah maaf, ka-kau Jieun?"
"Eoh, aku Jieun. Ada apa?" Ujar Jieun seraya membaca nama yang berada di sebelah kiri dadanya. Tertulis Ong Seong Woo.
"Ah tidak apa-apa, sampai bertemu di kelas" ujar Siswa laki-laki seraya membenarkan kacamatanya.
"Di kelas? Memang sekelas?" Gumam Jieun yang menatap tubuh siswa laki-laki yang kini sudah melangkah jauh dari tempatnya berdiri.
Jieun kembali melanjutkan jalannya menyusuri koridor kelas. Hingga langkahnya kian ragu setelah matanya menangkap sekumpulan laki-laki bertubuh tinggi yang berada di koridor kelas tiga.
"Harusnya aku mengajak Yoongi" gumam Jieun.
Langkahnya terhenti bersamaan dengan bunyi decitan sepatu yang bergesekan dengan lantai. Decitan sepatu Jieun berhasil menarik perhatian sekumpulan laki-laki yang kini menoleh ke arahnya.
"Hai Lee Jieun" ujar salah satu dari mereka.
Jieun hanya menatap gugup sekelilingnya sebelum menarik kedua sudut bibirnya dengan terpaksa. Langkah kakinya kian berat bersamaan dengan tubuhnya yang sedikit membungkuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Married (?) [DISCONTINU]
FanfictionDisini akan aku ceritakan awal pertemuanku dengan pria bernama Kim Taehyung dan akan ku bagikan sedikit cerita mengenai aku dan kakakkuㅡLee Jian. Dariku-Lee Jieun.