Still Grey

420 12 0
                                    

Seseorang berkata bahwa di dunia ini ada dua 'warna'. Hitam dan putih. Tapi menurutku, ada tiga warna. Satu lagi adalah abu-abu; yaitu ketika kita berada di antara hitam dan putih, atau bisa jadi ketika kita berada di dalam perpaduan keduanya.

---

Hari-hari berlangsung seperti biasanya sejak aku pergi ke Pantai Ancol bersama Greff. Tidak ada canda tawa berlebih. Aku tidak tahu apakah ia mulai menjaga jarak lagi dariku, atau hanya perasaanku saja? Yah, semua itu masih abu-abu, seperti langit akhir-akhir ini. Itu karena hujan rajin menyirami kota Jakarta ini minimal sehari sekali.

Sekarang aku sedang menghadapi situasi yang paling tidak menyenangkan semenjak aku berada di bangku sekolah. Kenapa? Bukan karena duduk di kelas dan rasa bosan yang menghampiri. Namun guru Seni-ku—Mr. Housen—sedang membacakan nama-nama yang nantinya akan dibagi menjadi beberapa kelompok.

"—Elrysa Havenn, Erick Xander, Andrew Denn, dengan Devira Alvrist."

Oh, c'mon. Aku sedikit kecewa karena tidak satu kelompok dengan salah satu empat murid populer itu. Bukan karena aku mengharapkan nilai bagus karena adanya salah satu dari mereka. Aku bahkan tidak mengenal siapa-siapa di sini kecuali mereka berempat. Seperti, siapa saja tadi?

Setelah Mr. Housen selesai membacakan nama-nama anggota kelompok, semuanya berdiri dari duduk dan mulai berkumpul bersama kelompok mereka. Aku hanya duduk sambil melirik kanan-kiriku, barangkali ada yang menghampiriku untuk mengatakan: 'hei, aku satu kelompok denganmu, ayo bergabung dengan yang lain!'

Tapi kenyataannya tidak begitu. Karena sudah satu menit aku hanya duduk diam di kursiku. Akhirnya aku berdiri, membalikkan tubuhku ke belakang dan aku mulai mencari mana kelompok yang masih tiga orang. Karena aku yakin semua kelompok terbagi rata menjadi empat orang per kelompoknya. Sesekali aku mendapatkan berbagai macam tatapan dari seisi kelas yang membuatku nervous.

Di sudut belakang kelas, tiga murid duduk bergerombol membuatku langsung yakin mereka adalah kelompokku. Aku berjalan menuju ke arah mereka, melewati berbagai tatapan yang mengarah padaku. Baiklah, Devira, tarik nafas dalam-dalam, lalu keluarkan.

"Hai, aku Devira Alvrist. Senang bertemu dengan kalian," sapaku pada mereka bertiga berusaha ramah namun aku dapat mendengar betapa kakunya sapaanku tadi. Salah satu dari mereka, gadis berambut pirang kuncir kuda, tersenyum sinis padaku. "Hai, aku Venn, tidak senang bertemu denganmu," ucapnya menirukan ucapanku tadi.

Sebuah reaksi yang tidak terlalu mengejutkan, melihat aku memang tidak pernah disambut hangat oleh mereka. Aku terdiam sejenak, sebelum akhirnya menduduki kursi kosong di sebelah siswa lelaki berambut hitam dan berwajah timur-tengah. Syukurlah... Tidak ada yang mengatakan 'siapa yang menyuruhmu duduk?', atau kalau tidak, aku sudah resmi menjadi Cinderella di kelas ini.

"Semuanya, harap perhatikan. Ini adalah tugas proyek yang harus kalian selesaikan saat liburan akhir semester. Tugasnya adalah membuat empat lukisan yang apabila dijadikan satu akan menyatu." Aku pernah melihat lukisan semacam itu. Di mana ada beberapa kanvas yang dilukis berbeda, kemudian ketika ditempel berdekatan di dinding akan membentuk sebuah lukisan utuh. Ah, ini mengingatkanku saat mengunjungi Olsen Gallery bersama teman-teman sekelasku di Sydney.

"Saya memberikan tugas ini agar kalian dapat bercurah pendapat dalam kelompok kalian, sekaligus menyatukan ide dalam empat kanvas yang berbeda ukuran. Tugas ini juga untuk melatih kekompakan kalian. Temanya bebas. Kumpulkan begitu liburan akhir semester kalian berakhir. Do you understand?" ujar Mr. Housen menambahkan. "Yes, Sir," jawab kami semua lalu semuanya kembali berdiskusi bersama teman-temannya.

Masalahnya, bagaimana aku bisa menyatukan ideku padahal aku sendiri tidak dekat dengan mereka? Kulirik mereka bertiga yang masih diam saja, entah melamun, menulis sesuatu yang tidak kuketahui, atau mencorat-coret buku tulisnya. Aku sendiri hanya menunggu salah satu dari mereka mencurahkan pendapat mereka. Oke, kurasa nama yang tepat untuk kelompok ini adalah 'kelompok telepati'.

Am I Alone?? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang