Everything Is Okay

855 23 0
                                    

Di atas adalah Devira Alvrist.
Rambutnya dikuncir sejak setelah ujian tengah semester, sampai sekarang~

Aku berjalan keluar kelas dengan lesu. Sepertinya aku lupa menyetel alarm bahwa hari ini tidak hanya ulangan harian Kimia. Namun Matematika ulangan harian juga. Yah, aku sudah terbiasa mengerjakan ulangan harian mendadak, jadi tidak masalah. Biarlah itu berakhir. Lagipula, ini sudah waktunya pulang sekolah.

Saat berjalan melewati lorong, aku melihat Kevin bersama tiga temannya, yang mungkin adalah teman-temannya yang pernah ia ceritakan waktu insiden lift itu. Ander--siapa? Terserah, apapun itu.

Karena berjalan sambil menoleh ke arah mereka, aku tersandung kakiku sendiri, nyaris jatuh. Namun, kemudian ada lengan yang menarik lenganku dan alhasil aku tak jadi jatuh secara memalukan.

"Hei, hati-hati!"

Aku menoleh ke orang yang mencegahku jatuh. Mata almond-ku agak membesar.

"Greff..? Where have you been?" tanyaku heran sambil membenarkan posisi berdiriku. Greff yang ditanya hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. 

"Err ..., kau tidak perlu memedulikan itu. Sekarang, ayo pulang. Mr. Ronald dan Mrs. Haley sudah menunggu di mobil," kata Greff sambil menarikku agar jalan lebih cepat. Aku melirik ke tangannya yang menarik lenganku yang tertutup kemeja lengan panjang-ku.

Kenapa ia tumben sekali berani menyentuhku? Jangan anggap aku mempunyai kelainan yang tidak suka disentuh. Hanya saja, tingkah Greff ini membuatku heran. Aku hanya heran, catat itu.

"Aku mencarimu kemana-mana. Ternyata baru keluar dari kelas ...," gumam Greff yang terdengar olehku. Keherananku pecah seketika.

"Kau mencariku?" tanyaku bingung. Sepertinya ia sadar akan apa maksudku--walaupun ini bukan seperti yang ia kira--karena, Greff menoleh ke arahku dengan ekspresi salah tingkah.

"Bukan begitu. Maksudku, dua guru kita menyuruhku menjemputmu agar tidak kemana-mana."

"Memang aku akan kemana selain ke parkiran?"

"Lupakan."

Aku terkekeh melihat raut wajah kesal Greff dibalik wajahnya yang sedang tenang.

"By the way, tumben kedua guru kita yang jemput. Biasanya hanya Mr. Ronald," tanyaku datar. "Mereka akan mengajak kita ke suatu tempat dalam rangka kita sudah selesai ulangan tengah semester," jawabnya sambil membuka pintu mobil. Aku ber-oh tanpa suara dan ikut masuk ke mobil.

Saat di mobil, aku mendengar suara notifikasi dari ponselku. Kulihat ternyata pesan dari ... Kevin? What's wrong with this boy? Why is he ...?

Dan, bagaimana dia dapat nomor ponselku? Ah, pasti salah satu guru atau temanku memberitahunya untuk berjaga-jaga.

Aku memutuskan untuk membaca pesannya.

Aku memutuskan untuk membaca pesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Am I Alone?? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang