Grey Sky

423 16 0
                                    

Langit terlihat muram dan ingin sekali menjatuhkan air matanya. Meskipun langit tahu banyak orang yang tidak ingin melihatnya menangis.

~ ~ ~

Siang ini begitu terik. Matahari tidak malu-malu menampakkan cahayanya pada bumi. AC rasanya kurang ampuh mengusir suhu ruangan ini yang terasa begitu panas. Aku sedikit berkeringat, tetapi bukan hanya karena suhu ruangan ini yang tinggi, namun juga kekacauan kecil yang ada di hadapanku saat ini.

Srak!

Aku sedang mengobrak-abrik meja belajarku, mencari peta konsep Fisika yang ingin kulihat kembali karena merasa ada materi yang lupa kupelajari. Tak jarang beberapa lembar kertas jatuh ke lantai, namun aku tidak memedulikannya karena saat ini yang terpenting adalah peta konsepku.

"Di mana peta konsepku?" gerutuku sebal sembari membolak-balikkan kertas-kertas yang ada di mejaku, berharap salah satunya adalah peta konsep Fisika-ku. Asal kalian tahu, aku sudah mencarinya selama dua jam, sejak jam sembilan pagi tadi!

Kemudian kekesalanku bertambah ketika ponselku bergetar, menunjukkan alarm yang menandakan bahwa aku harus segera berangkat ke sekolah. Sambil mendesis sebal, aku menyisir rambutku ke belakang dengan jemariku. Kunonaktifkan alarm tersebut, dan kuabaikan tumpukan kertas yang berserakan itu lalu menuju kamar mandi karena aku merasa gerah.

Setelah mandi dan berganti pakaian yang lebih sopan dan rapi, aku bergegas mengambil tasku namun kemudian tiba-tiba aku mendengar suara pintu diketuk.

Tok tok tok ...


Aku berhenti karena keraguan yang tiba-tiba menghampiriku. Aku masih belum merapikan isi tasku dan meja belajarku, tapi aku juga tidak mungkin membiarkan sang tamu menungguku. Tetapi aku juga harusㅡ

... Baiklah. Aku memutuskan untuk melihat siapa yang mengetuk pintu. Dan tebak siapa yang berdiri di depan pintu depan begitu aku membukanya? Ya, orang yang tidak sesuai bayanganku, yaitu Mrs. Haley, yang mengenakan pakaian semi-formal. Aku spontan menahan nafasku ketika melihatnya yang memperhatikanku dari atas hingga bawah.

"Kenapa masih di sini? Mr. Ronald hampir mengira kamu tidak berangkat ke sekolah," tanya Mrs. Haley dengan nada mengintimidasi. Aku bingung hendak menjawab apa, dan aku menyadari bahwa aku gelagapan. Duh...

Setelah berpikir tetapi tak mendapatkan jawaban yang cocok, aku hanya bisa menjawab, "saya akan segera ke bawah." Dan tidak kusangka Mrs. Haley mengangguk tanda mengerti, lalu berjalan ke arah lain. Aku mencondongkan tubuhku ke luar pintu, memastikan Mrs. Haley benar-benar sudah pergi, kemudian kembali masuk ke dalam dan menutup pintunya.

Aku tidak mengikat rambutku seperti biasanya lalu segera menyambar tas ranselku dan jaket milik Kevin. Untung saja aku tidak lupa.

Begitu keluar dari lift, aku setengah berlari menuju Mr. Ronald yang sudah menungguku di dekat salah satu pilar. Namun aku spontan melambankan kecepatanku begitu melihat Greff yang seperti biasa, selalu menggunakan earphone sambil mengetukkan ibu jari kedua tangannya dengan lincah di layar ponselnya yang ia putar menjadi horizontal, dan aku bisa menebak Greff pasti sedang bermain game.

Dan melihat Greff yang terlihat acuh tak acuh membuatku terdiam seketika.

"Tidak biasanya kamu lama sekali. Ada apa?"

Pertanyaan pria itu membuatku tersentak, lalu aku menjawab, "tidak ada apapun. Tadi hanya bangun kesiangan." Lalu aku menghampiri mereka, dan mendengar suara seorang perempuan di dalam game yang dimainkan Greff.

Am I Alone?? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang