(RASA)

64 3 0
                                    

Ternyata, again and again, tha boys is mohd mahira zakira,

"Apa?? jadi aku satu kampus sama dia'" ,bisik anisa dalam hati, mahira sendiri belum mengalihkan pandangan nya dari anisa, yang pagi itu, kelihatan, so look fress, ber kerudung, black smooth, dan mengenakan, bluse longgar sedikit panjang, berwarna, hijau fastel dan rok panjang hijau tua polos, di lengkapi dengan sepatu berwarna senada.

"Astahfirullah hal adzim" , why?? dia selalu menatap ku seperti itu" ,gumam anisa, merasa tidak nyaman, ia pun langsung berpaling dan masuk ke dalam koridor, berbaur di antara anak-anak lain nya, sambil memandangi situasi kampus, salah satu nya tempat parkir, di mana, di sana ada seorang cowok yang membelakanginnya, lantaran sedang sibuk, memarkir sepeda.

    "Astahfirullah hal adzim" , why?? dia selalu menatap ku seperti itu" ,gumam anisa, merasa tidak nyaman, ia pun langsung berpaling dan masuk ke dalam koridor, berbaur di antara anak-anak lain nya, sambil memandangi situasi kampus, salah satu ny...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anisa menghentikan langkah nya sejenak berpaling ke arah tempat parkir, pikir nya,


"Nih ,kan udah, zaman milineal, kok !! masih ada ya !! orang, yang mau naik sepeda ke kampus" ,gumam nya, heran.

Baru saja ia hendak berbalik ke arah semula, namun motif kemeja cowok itu, membuat nya, berpaling ke tempat parkir lagi, entah lah, ia merasa seperti pernah melihat sebelum nya, tapi di mana? ia sampai berusaha keras untuk mengingat nya, mengetahui cowok itu hendak berbalik tepat ke arah nya, anisa pun mempercepat langkah nya, ingat, Ter buru-buru, itu, berasal dari setan, sedangkan, ke

hati- hati an, berasal dari, allah (swt).

ia pun kembali berjalan secara biasa, tanpa sepengetahuan nya, dari belakang nya, ada yang sedang memperhatikanya, yaitu, mohd mahira dzakira, yang di kampus di juluki, si pendiam tingkat tengah, karna ,suka ngomong seperlu nya aja, berasal dari keluarga tajir, yang mempunyai tekad, lebih suka menyimpan permasalahan nya sendiri.

cuek, ia berjalan melewati anisa, sekilas anisa sempat memperhatikan nya.

"Plek" ,tiba-tiba, ada yang menepuk bahu nya pelan dari arah belakang, yang membuat mahira, tersentak kecik,

Ialah fathaan byantara balindra, mempunyai sikap egois, apatis, semau gue, dan bergaul se enak nya,
telah sejak lama, menetap di jakarta, keturunan elite, ibu nya berasal dari suku betawi asli sedangkan ayah nya adalah orang jepang muslim, kedua nya adalah pembisnis yang acap kali keliling dunia untuk berbisnis.

"""""""""""

"Hei !! bro !! why?? kemaren petang lo !! nggak ngebales w.a gue" ,gumam fathaan
menekankan perkataan nya,

"Biasa, gue ketiduran" ,sahut mahira memperlambat langkah nya, sehingga hampir sejajar dengan anisa.

"sorry !! , aku cuman mau ngasih tahu, kalau bisa, jangan pernah tidur pada saat petang, karna efeck nya kurang baik, dalam segi agama mau pun ilmiah, kalau dari segi agama, itu adalah, waktu, di mana para makhluk halus keluar (jin kafir), dan kal_",

" Ah !! itu cuman tahkyul" ,sahut fathaan, memotong, ucapan anisa.

"Ini bukan tentang tahkyul atau bukan, kalau kita muslim, kita kudu percaya sama yang nama nya hal ghaib, di al qur'an kan ada di jelaskan, ada surat all jin, juga kan !!" ,ujar anisa, sekedar menyampaikan.

Dari segi ilmiah, itu berfotensi dapat mempengaruhi sistem kerja otak, so, sebisa mungkin, sebaik nya, hindari tidur pada saat petang" , terang anisa tanpa bermaksud untuk menggurui.
usai berkata seperti, ia cuek, meneruskan langkah nya, mendahului mahira dan fathaan,

"Siape cewek itu, berani banget, ngomong kayak gitu, kagak nyadar kali ye, die barusan ngomong ame siape" ,oceh, fathaan mengeluarkan sedikit logat betawi.

"Dia, orang baru di komplek gue" ,ujar mahira, sembari membetulkan, letakkan tas di bahu.

"oh, jadi kalian itu tetanggaan" , sahut fathaan, yang ujung ujung nya membuat nya berusaha menahan senyum.

Sementara itu tak jauh dari mereka, anisa kembali menghentikan langkah nya lagi, untuk menyimak mading sejenak. yang di antara nya terdapat tentang
(bahaya narkoba).

Tak jauh dari tempat nya berdiri, mahira dengan mata elang nya, tengah memperhatikan anisa.

"Selamat ya !!" ,celetuk, fathaan, menoleh ke arah mahira

"Buat apa?, tanya nya menengok balik ke fathaan.

"Selamat !! Karna lo udah punya tetangga yang cerewet, kayak dia" ,tunjuk fathaan, ke arah anisa

Mahira sedang memperlambat langkah nya, kembali kedua mata nya tertuju pada anisa.

"Udah, jangan kelamaan mantengin nya, entar ada rasa !!" ,cerocos, fathaan

Mahira hanya diam. ia berusaha mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

"Tunggu, jangan jangan lo emang beneran suka lagi sama dia" ,ujar fathaan, penuh selidik.

Lagi lagi mahira hanya diam, sambil tersenyum miring, yang tentu saja, bukan senyuman karna senang, melainkan lebih kepada, seperti senyuman mengejek se olah ia ingin memberi tahu, bahwa anisa bukan lah tife nya, banget.

"He he, sontak fathaan terkekeh, dan ia kekehan nya, bukan sekedar tanpa alasan, itu karna mahira yang di julukin nya, silent boy, sedang tengah di perhatikan oleh beberapa cewek kampus, di antara nya bahkan ada yang fokus nenyapu langkah mahira, hingga, ,salfok, sampai kejedot tiang, cuman gara-gara seorang mahira, doang,

"Lihat tuh" ,ujar fathaan, sambil mengerucutkan bibir nya, ke arah cewek cantik, yang habis di cium oleh tiang tadi, ia terlihat meringis, karna jidat nya yang terasa sakit.

Namun seperti biasa nama nya, mohd mahira dzakira, cuek nya, bisa nggak ketulungan, ia malah terus berjalan seperti tanpa beban.

Fathaan pun, selalu merasa bingung, why?? sohib nya yang satu ini, segitu, betah nya ngejomblo, padahal, udah ada beberapa cewek, yang pernah, nekad terang-terangan "menembak nya, tapi selalu ia tolak, se cara mentah mentah.


(t.b.c)


(  HIDAYAH. )....IT,S  (BEAUTIFUL) (proses revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang