*Allahhu akbar...
Allahhu akbar..*
Suara azan berkumandang, menandakan waktu Dzuhur telah tiba. Jam dinding di rumah makan menunjukkan pukul (11) lewat (59) menit. Sebagian orang yang telah selesai makan siang, bersiap melaksanakan Sholat dzuhur. Karna letak Mesjid tepat berada di sebelah rumah makan, mereka memilih berjalan santai menuju Mesjid, sama hal nya dengan apa yang di lakukan oleh Anisa, Abi, Umi dan mbak Ratih, semua nya berjalan secara beriringan, Akan tetapi karna takut ketinggalan waktu dzuhur, tanpa sadar, Abi dan Umi beserta Mbak Ratih meninggalkan Anisa yang berjalan sedikit lamban. Membuat Ia tertinggal jauh, sadar akan hal itu, Anisa bersiap mengambil langkah seribu. Akan tetapi, entah kenapa, tiba-tiba Ia merasa seperti ada yang tengah memperhatikan nya, tepat nya, dari arah belakang. Merasa penasaran, Anisa menghentikan langkah dan berbalik.
Ternyata orang itu yang telah baik berhati mentraktir Ibu dan Anak itu (makan). Dia berdiri di samping motor nya, tangan nya sedang memegang helm, dan Ia sedang tersenyum pada Anisa. Sontak cewek tergolong sulit bergaul dengan lawan jenis ini, jadi merasa tidak nyaman, apalagi Ia dan cowok itu hanya terspasi beberapa jarak. Perasaan awalnya berubah jadi rasa risih ketika ada beberapa orang lagi yang keluar dari rumah makan, dan salah satu di antara nya menoleh pada Anisa dan cowok itu secara bergantian.
Anisa membatin. "Bagai mana? jika orang itu mengira Ia dan cowok itu ada hubungan atau bla bla bla.." Astagfirullah hal adzim."
Anisa menepis rasa suudzon lewat kalimat Istigfar. Selanjut nya Ia cuek memutar badan, berlawanan arah dari tempat cowok itu berpijak.
"Tunggu."
Cowok itu berteriak lantang. Ia mengulurkan tangan, berusaha menahan gerakan Anisa.
"ck..ck.."Anisa berdecak sebal. " mau apa lagi dia, Aku kan mau Sholat bisik nya (sewot) berbalik ke arah cowok itu, dengan catatan karna terpaksa, Tapi Anisa merasa bingung dan dahi berkernyit, karna ujung telunjuk cowok itu mengarah ke sebelah rumah makan.
"Dia kan non Muslim, tapi kenapa? tangan nya menunjuk ke Mesjid" ,benak Anisa bertanya bingung plus heran. Berikut nya, cowok berkaca minus itu membuka sedikit mulut nya bermaksud ingin mengutarakan sesuatu pada cewek berkerudung pink di depan nya. Siapa lagi kalau bukan Anisa.
Tiba-tiba.....
'Broom !!.".....
Sebuah moge, berwarna merah mentereng, melaju berkecepatan tinggi di jalan raya yang tampak lengang, tanpa ada kendaraan lain di sana, Spontan Anisa berpaling, dan skill nya kembali hadir, Ia mampu merekam di dalam pikiran nya, D.A moge, walau dalam sekelebat mata.
"Astahfirullah hal adzim" ,Anisa beristigfar ,sambil menggeleng "nggak sopan banget, nggak tau ini waktu Sholat apa" ,umpat nya (kesal).
cowok bertampang cute itu, tersenyum menyaksikan polah tingkah kemarahan Anisa, yang bagi nya, justru terlihat lucu. Namun, senyum nya raib seketika dan wajah nya drastis datar, karna Anisa sudah berjalan, tanpa berpaling sedetik pun lagi pada nya. Dia lah Frans, yang mempunyai nama lengkap Francisco sahela, dari nama belakang nya, dapat di tebak, jika Dia memiliki darah Batak. ,sebetul nya Ia ingin sekali mengenal (Anisa) seorang cewek yang menurut nya memiliki karakter unik, Ia menilai ada kelembutan di balik ketajaman di balik diri seorang Anisa. Hanya seperti nya saja Anisa lebih memilih menonjolkan hal yang pertama. Betapa Frans hendak bertukar nomor handphone dengan cewek berkulit Indonesia itu. keinginan itu muncul, pada saat berada rumah makan. Ketika secara diam-diam Ia berdiri di balik pintu, mendengar kan perbincangan antara Anisa dan pengelola rumah makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
( HIDAYAH. )....IT,S (BEAUTIFUL) (proses revisi)
DuchoweJemput lh hidayah , walau mungkin tidak mudah, ,,...( HIDAYAH ITU INDAH) Anisa farnas shafana, cewek cantik asli indonesia, merasa belum pantas di sebut sebagai cewek Sholehah, berjiwa sosial, sangat membenci yang nama nya pergaulan bebas. K...