(SEBUAH KESAN)

60 3 0
                                    

para karyawan sudah banyak yang keluar dari mushola, tinggal abi basyir khairil nausad, bersama pak, basman rahmatan insan.

"Pak basman, habus ini, tolong buatkan saya teh ya !!, tolonh antarkan ke ruang kerja saya !!" ,pinta abi pada pada pak basman

Pak basman hanyaenganggukkam kepala sambil tersenyum.

Abi basyir hening, seraya memperhatikan mula pak basman, sekilas

"Ada apa? pak !!" ,tanya pak basman, sedikit heran.

Wajah bapak kok !! keliatan pucat, apa bapak sedang sakit?" ,tanya abi, sambil memperhatikan lebih lanjut, kondisi fisik pak basman yang nampak kurang bersemangat.

Pak basman menggelengkan kepala, sambil sedikit tersenyum.

"Oh !! syukurlah, ya !! sudah, kalau begitu, saya krmbali ke ruang kerja saya dulu ya !!" , ujar, abi, bashir, permisi sopan.

Kembali, pak basman, menganggukan kepala secara pelan

Setelah itu, pak baan pun ,kembali ke rungan khusus para O.B.

Abi basyir, baru saja masuk ke ruang kerja, ketika seorang sekretaris memberitau kan sesuatu melalui telpon.

"Baiklah, suruh masuk saja" ,ujar abi.

Tak berapa lama,

"Tok tok tok,
assalamu a'laikum" ,terdengar suara ketukan dan juga salam, dari arah luar.

"Wa a'laikumussalam, Silahkan Masuk !!" ,jawab, abi, dari dalam.

Alif pun masuk dengan sopan,

"Silahkan duduk" ,ucap abi, mengarahkan tangan ke kursi.

"Terima kasih, pak" , jawab, alif, lalu , duduk di atas kursi.

Bertepatan pak rizal, juga datang membawakan abi segelas teh hangat, lalu, meletakkan nya di atas meja.

"Terima kasih pak !!" ,kata abi pada pak rizal

"Sama-sama, pak !!" ,jawab pak rizal sembari mengangguk

Alif, kenapa? kamu ada di sini nak" ,tanya pak rizal, menoleh ke arah alif.

Sementara abi, hanya diam, sembari memperhatikan wajah alif, yang seperti nya tidak asing lagi bagi beliau, setelau berhasil mengingat nya, abi pun menyunggingkan senyum, karna, alif adalah, pemuda yang pagi itu, berbaik hati, membagikan sebagian rezeki nya, kepada kakek tua tersebut.

Terus terang, Abi jadi merasa salud, tanpa segan, abi tersenyum dan menganggukkan kepala kepada alif.

Dan alif membalas tersenyum seraya mengangguk sopan.

"Dia ke sini untuk menjemput bapak" ,tunjuk, abi basyir pada alif.

"Sesuai dugaan saya, ternyata bapak memang sedang sakit, jadi sebaik nya bapak istirahat saja di rumah ya !!" ,ujar abi, mencoba memberi saran

Pak rizal menoleh pada alif sejenak, tapi saya merasa tidak enak pak, ini kan hari pertama saya kerja" ,ucap pak rizal, berusaha untuk tetap (profesional).

<Jangan salah loh !! di dunia OB juga ada kata profesional>

"Tidak apa-apa pak, bapak istirahat saja" ,dukung abi, serius, beliau merogoh kantong celana, untuk mengambil dompet, lalu membuka nya, kenudian, mengeluarkan beberapa lembar, uang seratus ribuan dari dalam dompet tersebut.

"Ini, sekedar untuk berobat bapak mu" ,ujar abi, menyerahkan nya pada (alif).

"Terima kasih pak, alhamdulillah, obat bapak sudah ada" ,ujar alif, karna pulang kuliah tadi, ia sempat mampir ke apotek sebentar, untuk membelikan obat bapak nya.
.
"Oh, baiklah, abi pun memasukkan dompet nya kembali, tapi, meleset, akhir nya, dompet nya jadi jatuh ke lantai, dan alif tak sengaja mengetahui nya.

"Maaf pak, dompet bapak, tercecer, ujar alif seraya menunjuk ke bawah meja.
tanpa di minta, ia pun segera membantu mengambilkan nya, kemudian menyerahkan nya,

" Oh, terima kasih ya !!, kalau boleh tahu, nama kamu siapa?" ,tanya abi, yang dari semenjak tadi, sudah menyimpan rasa penasaran,

"Alif hafiz sharkan" ,pak" ,ucap nya, (memberi tahu)

"Oh, alif hafiz sharkan, nah !! nak alif, kalau saya, abi basyir khairil nausad" ujar abi, memperkenalkan diri.

" Baiklah sekarang, bawa saja bapak kamu pulang" ,ucap abi, mempersilahkan.

Pak basman, istirahat ya !!" ,ujar, abi, memberi nasehat.

Pak basman, menganggukkan kepala pelan.

"Terima kasih pak" ,jawa, alif, sopan.

"Panggil saja, saya abi basyir" ,pinta abi kepada alif.

"ee baik lah, emm abi basyir" ,ucap alif sedikit gugup, ia hanya merasa tak menyangka, seorang pimpinan direktur, minta di sebut dengan, abi.

"Kalau begitu, kami permisi dulu, assalamua'laikum" ,ucap alif, memberi salam.

"Wa a'laikumussalan" ,jawab abi, menatap alif, teduh.

Alif membawa bapak nya, menaiki taxi online, dan dengan terpaksa ia menitipkan sepeda nya, kepada security kantor

"""""""""""""

Waktu magrib tiba,
terdengar, lantunan,
allahhu akbar, allahhu akbar,
sambung menyambung, dari segenap penjuru dunia, yang tak pernah berhenti, sampai hari kiamat tiba, di karna kan, waktu di bagian, seluruh negara yang berbeda-beda, dan itu lah, salah satu, keajaiban, azan, karna kebesaran allah swt.

Usai nenunaikan sholat magrib berjamaah bersama para karyawan di mushola kantor, abi pun bersiap untuk pulang,

"Sepeda siapa? ini, tanya abi, pada security kantor, di lantai dasar, tempat parkir kendaraan.

" Itu sepeda, anak pak basman, pak, tadi siang dia titipkan di sini" ,jawab, security kantor pada abi.

"Jadi dia kemari hanya dengan menaiki sepeda" ,gumam abi, sembari memandangi, sepeda sederhana milik alif.

"Selain baik, seperti nya anak itu juga pekerja keras" ,bisik abi dalam hati, bagi abi, mengenai pertemuan beliau dengan alif, dalam kedua kali nya ini, adalah merupakan sebuah kesan yang baik.


""""""""'''''''''''''''

Di rumah mewah nya, mahira dzakira, mendapat kiriman, cheese cake, salah satu, kue, kesukaan mahira, but is not today, di mana bunda nya sengaja memesankan khusus untuk nya.

"Sebentar lagi mungkin nyonya pulang, tuan" ,ucap bi halimah, mengetahui, mahira, sedang duduk gelisah di sopa, sesekali ia bangkit berdiri, dan menengok ke arah luar, dari balik kaca gorden, ruang tamu.

Nyata nya, sampai, lepas isya,
bunda nya, belum pulang juga, mahira sendiri, masih belum beranjak dari tempat nya, wajah nya, merengut masam, ada kekecewaan di sana, terletak di dasar hati nya, ia beranjak dari sopa, kemudian, setengah berlari, menaiki anak tangga.

"Tuan kue nya bagai mana ?? tanya, bi halimah dari bawah.

" Terserah" ,teriak mahira dari atas.

"Braakh !!" ,terdengar sura bantingan pintu, saat mahira masuk ke dalam kamar nya.

"""""""""""""

"Tuan mahira, tuan mahira, waktu, nona anisa memberi kue, juga tidak di makan, terus kue yang ini mau di apakan" ,ujar bi halimah, bermonolog bingung

bi halimah, membawa
(cheese cake) itu ke ruang makan, beliau, berpikir, tak mungkin beliau dapat menghabiskan kue itu sendirian.

akhir nya bi halimah, berinisiatif membagikan nya, pada tetangga baru di seberang rumah.

Padahal sebenar nya, beliau merasa tidak enak, harus mengantarkan nya, pada malam hari.


(t.b.c)

(  HIDAYAH. )....IT,S  (BEAUTIFUL) (proses revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang