Setelah aku berlibur bersama kakak ku fia, keesokan harinya aku melanjutkan aktivitas seperti biasa, yaitu bersekolah.
Aku besiap siap bergegas untuk berangkat ke sekolah , sesampai di sekolah aku ingin mengajak teman ku untuk bermain sepulang sekolah.
"Hai dara," ucap zahira.
"Iya, ada apa zahira!" ucap dara.
"Sepulang sekolah kamu mau bermain dengan ku!" ucap zahira yg bertanya kepada dara.
"Ayo, mau main kemana!" ucap dara.
"Bermain di taman," ucap zahira.
"Oke zahira," ucap dara.
"Kamu mau kan ke taman!" ucap zahira.
"Iya aku mau kok," ucap dara sambil menyetujui keinginan zahira.
Waktunya aku pulang sekolah dan aku bergegas untuk mengganti seragam, aku juga mendatangi dara di rumahnya, aku mengayuh sepeda biru ku hingga sampai di rumah dara.
Tok...tokkk..tok...
"Assalamualaikum dara," ucap zahira sambil mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam," jawab dara sambil membuka pintu.
"Ayo dara, kita ke taman," ucap zahira.
Aku dan dara mengayuh sepedanya hingga sampai di taman, aku dan dara memulai pembicaraan kecil sambil menikmati udara yang sejuk dan indah.
"Dara," ucap zahira.
"Iya zahira," ucap dara.
"Apakah kamu bahagia dara," ucap zahira sambil bertanya.
"Iya aku bahagia, kenapa kamu bertanya seperti ini zahira!" ucap dara yg merasa heran kepada zahira.
"Hmmm....tidak apa apa dara, aku hanya ingin bertanya saja," ucap zahira.
"Apakah kamu juga bahagia!" ucap dara sambil bertanya kepada zahira.
"Aku bahagia, namun aku ragu," ucap zahira.
"kenapa kamu ragu zahira," ucap dara.
"Hmmm... Ntah lah aku juga masih belum mengerti," ucap zahira kepada dara.
Hari mulai gelap, senja mulai datang, waktunya aku dan dara pulang ke rumah.
"Oh iya zahira kita sampai lupa waktu, tak terasa sudah mulai gelap, ayo kita pulang nanti di marahin ibu dan ayah," ucap dara sambil mengajak zahira pulang.
"Iya ayo kita pulang, tunggu sebentar dara, ibu dan ayah aku kan sibuk bekerja jadi aku ga bakal dimarahin mereka," ucap zahira kepada dara.
"Oh iya aku lupa tentang itu, yasudah ayo buruan pulang, ntar keburu malem," ucap dara.
"Oke baiklah," ucap zahira dan langsung bergegas pulang.
Aku dan dara bergegas pulang, aku menggayuh cepat sepeda begitu juga dengan dara, sampai ke rumah masing masing
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME
NonfiksiAku bisa tertawa berpura pura, namun kehancuran yang aku alami tak akan pernah bisa berakhir. Seorang gadis bernama Zahira merasakan penderitaan itu.