Chapter E m p a t b e l a s.

42 4 0
                                    

"Aku seharusnya tak menceritakan ini dengan siapa pun, namun aku tak sekuat itu untuk menutup semua yang aku alami"





"Aku lupa dara kalau hari ini ada tugas, aku gak ingat sama sekali untuk tugas hari ini," ucap zahira.

"Zahira aku tau kamu menyembunyikan sesuatu dari ku, kamu berbohong kan?" ucap dara yang terus penasaran.

"Haruskah aku menceritakan masalah ini kepada mu dara, bukan aku tak ingin bercerita, namun aku sangat ragu," ucap zahira.

"Kamu ragu kepada ku zahira, sejak kapan?, bukan kah aku ini sahabatmu, selama ini kamu selalu bercerita kepada ku, kenapa sekarang kamu terlihat beda zahira," ucap dara.

"Aku tak ingin orang orang tau tentang ku dan kehidupan ku dara," ucap zahira.

"Apakah kamu yakin bisa menutipi semua ini zahira? Aku tau ibumu, aku tau ayahmu, mau kemana lagi kamu ingin bercerita zahira?" ucap dara.

"Aku tidak tau dara, aku tidak tau sampai kapan aku bisa keluar dari kehidupan ku ini," ucap zahira.

"Ayolah cerita kepada ku, bukankan kamu percaya dengan ku, apakah kamu tak ingin bercerita lagi dengan ku?" ucap dara.

"Bukan begitu dara, baiklah aku aku cerita kepada mu dara, ucap zahira
Iya ceritalah," ucap dara.

"Aku sedih dara, aku tak ingin takdirku seperti ini, ayah ku sudah pergi meninggalkan aku dan ibuku, rasa sakit tumbuh di dalam diri ku, tetapi aku tak boleh membencinya, ia tetaplah ayah ku," ucap zahira.

"Apakah ibu dsn ayah mu bertengkar zahira?" Ucap dara.

"Iya dara ayah dan ibuku sering bertengkar, namun aku tidak tau, pada saat itu aku mendengar keributan aku bangun dari tidur ku dan langsung melihat kejadian itu, perasaan ku sangat sedih dan sakit dara, aku ingin seperti mu, aku ingin berkumpul,bergurau dan tertawa degngan ayah dan ibu ku," ucap zahira.

"Zahira kamu pasti kuat, kamu harus bersyukur, inilah takdirmu, kamu punya tangan untuk berdoa kepada sang pencipta, berdoalah agar kamu selalu ikhlas, jangan pernah menjauh jangan pernah memulai untuk hal yang tidak baik, kamu pasti bisa, aku pasti aka mendukungmu, apa pun yang kamu saksikan walaupun sakit, tetaplah ikhlas, ceritalah kepada ku zahira," ucap dara dengan perasaan yang sedih.

"Terima kasih dara," ucap zahira sambil menamgis dan memeluk sahabatnya itu.

Zahirapun sudah merasa sedikit tenang, setelah itu dara dan zahira segera pulang.

"Yasudah ayuk kita pulang zahira," ucap dara.

"Iya dara," ucap zahira.

"Sudahlah kamu jangan bersedih lagi," ucap dara.

"iya dar aku ga sedih kagi kok"

"senyum dong"

"hehe iya"

"yaudah balik yuk"

"yuk tar keburu malem"

"ayo gaskeunnn"

"gaskeun euy"

BROKEN HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang