"Ayuk masuk ke kamarku."
"Hayuk."
"Waww banyak banget lukisan dikamarmu zahira."
"Iya dara, aku yang melukisnya sendiri."
"Wah keren, cantik banget, kok kamu ga bilang ke aku kalau kamu pandai melukis."
"Gapenting juga kalau aku bilang ke kamu."
"Ahelah zhira, kenapa kamu ga bilang sii, klo kamu bisa mekukis seindah ini, sahabat macam apa Ku ini masa ga tau kelebihan sahabatnya sendiri:
"hakah gausah kebah kamu dar"
"aku ga kebay za tapi aku kagum"
"Novel kamu juga banyak banget zahira, kalau begini aku bisa betah banget dikamar kamu"
"ya jelas banyak, kan aku juga suka baca novel sama seperti kamu"
"kalau kamu mau baca ambil aja, kamu juga boleh minjam sepuasnya"
"Gak deh, tar aku minjem aja sama kamu, aku mau baca wattpad dulu, lagi seru nih baper aku bacanya."
"ya kan aku udah bilang pinjam aja sepuas kamu ga apa apa kok"
"Dih dasar dara"
"Heheehe"
"Yaudah kamu lanjut baca deh wattpad nya, aku mau melukis, tar aku kasih deh ke kamu."
Mereka pun duduk dengan kegiatanya masing masing.
"Akhirnya selesai juga aku baca wattpad nya, sedih banget si endingnya."
"Zahira udah selesai belum kamu melukisnya."
"Sedikit lagi nih."
"Sini aku lihat."
"Nih udah selesai."
"Waaah cantik banget lukisan kamu zahira."
"Ini lukusan senja dara, karena aku suka senja"
Senja datang hati ku sangat senang karena mu aku bisa
bercerita tentang hidupku."Wah cantik banget."
"Makasih dara, ini untuk kamu aja."
"Lah serius."
"Iya dua serius."
"Makasih banyak sahabatku."
"gausah lebay deh dar"
"ish kamu dari tadi asik bilangin aku lebay"
"yaudah makasih ya"
"iya sama sama"
Dara dan dara pun sudah merasa ngantuk, mereka pun memutuskan untuk tidur.
"za aku ngantuk nih"
"iya aku juga"
"yaudah kita tidur yuk"
"yuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME
Non-FictionAku bisa tertawa berpura pura, namun kehancuran yang aku alami tak akan pernah bisa berakhir. Seorang gadis bernama Zahira merasakan penderitaan itu.