Hariil ini adalah hari yang sangat di tunggu tunggu gadis itu, kakak nya fia mengajaknya untuk berlibur, telah lama gadis itu menginginkan moment seperti ini.
"hayy adikku sayang," ucap fia sang kakak.
"iya ka"
"kamu senang ga kakak ajak kamu jalan jalan"
"senang banget ka"
"tapi zahira juga sedih"
"sedih kenapa? "
"kenapa yang pergi cuma kakak dan zahira saja, lalu ibu dan ayah kenapa ga ikut"
"zahira kamu tau kan ayah dan ibu sibuk bekerja, tak ada cuti bulan ini untuk ayah dan ibu, jadi hanya kita berdua yang hanya bisa berlibur, tidak apa apa kan?, bukankah kamu rindu dengan moment ini, jika kamu rindu ya kamu jangan sedih dong"
"hmm iya ka zahira ngerti kok, ketemu kakak aja zahira sudah sangat senang apa lagi berlibur dengan kakak"
"yaudah kamu sarapan dulu, kakak ingin menyiapkan semua yang ingin kita bawa nanti"
"okee ka"
* * *
Di perjalanan gadis itu hanya tertidur dan bersandar di pundak sang kakak, sudah lama gadis itu tak bertemu dengan kakaknya.
"de bangun"
"iya ka"
"nih kita sudah sampai de"
"waaah indah banget ini ka"
"iya de, kakak tau kamu suka pemandangan kan, kamu bisa melukis di sini, kakak sudah bawa alat lukis kamu"
"wahh makasih ka"
"iya de"
"tapi kita sehari doang ka di sini"
"iya de, kakak ga bisa lama lama, kaka harus balik ke kosan kakak, kan kakak kuliah, jadi banyak tugas yang harus kakak kerjakan"
"hmm yasudah deh ka"
"sini ka zahira bantuin angkatin barang barang nya ya"
"iya de"
Gadis itu pun menikmati kebahagiaan bersama kakaknya, gdis itu melukis dan memberikan sebuah hadiah untuk kakak nya yaitu sebuah lukisan yang telah gadis itu hasilkan."ka fia, zahira punya hadiah untuk kakak"
"wah hadiah apa de"
"ini hadiahnya," ucap gadis itu sambil menunjukan lukisanya dam memberinya sebagai hadiah untuk kakaknya.
"wah lukisan kamu sangat indah zahira"
"iya ini untuk kakak"
"makasih ya"
"iya ka"
"ka tapi zahira sedih"
"sedih kenapa de!"
"karena kakak besok ga di rumah"
"jangan sedih, kakak bakalan pulang kok"
"hmm iya ka"
"zahira pengen peluk kakak"
"sini"
Mereka pun pulang san beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME
Non-FictionAku bisa tertawa berpura pura, namun kehancuran yang aku alami tak akan pernah bisa berakhir. Seorang gadis bernama Zahira merasakan penderitaan itu.