"Ya hasus nya kamu sadar, gara gara kamu ibu pisah"
"Kok gara gara zahira si bu"
"Ya dulu ayah ga mau kamu lahir, karena ga ada yang ngurusin kamu, ibu dan ayah kerja, ibu berusaha buat gugurin kamu, tapi kamunya tetap lahir"
Zahira tak bisa menahan tangisnya iya menangis dan menatap ibunya dengan tubuh yang tak berdaya.
"Salah apa zahira bu, kebapa ibu berbicara seperti itu hikss.. "
"kenapa harus zahira bu kenapa hikss..."
"ibu jahatt hikss"
"ayah juga jahat hiks"
"ZAHIRAA BENCIII hikss"
"Ya jelas salah lah, coba aja kalo ga ada kamu, ibu sama ayah ga bakalan pisah sama ayah kamu"
"klo emang gitu kenapa ayah dan ibu buat zahira ada di dunia ini hikss"
"ini sudah takdir za"
Zahira mulai membenci dirinya sendiri tak berdaya ia terus menangis.
"Kalo emang gitu zahira juga ga bakal mau buat ayah dan ibu pisah, ini sudah takdir bu jangan salahkan zahira"
"kenapa harus zahira yang salah bu hikss.." isaknya.
"Ya kamu salah, ngerti ga si, udah ibu malas ngeliat muka kamu, tau nya cuma nangis aja, dasar anak tak berguna"
Zahira pun nangis dan segera masuk ke kamarnya.
"Kenapa ibu setega itu hikss.. "
"Kenapa ayah sejahat itu hikss.. "
Gadis itu terisak menahan sesak, iya terus menangis, mata coklatnya itu terus mengeluarkan air yang terus jatuh di pipinya.
"Akuu benci," isakanya semakin kuat.
"Aku benci mendengar itu hiks... "
"Kenapa ibu harus berubah menjadi benci kepada ku hikss... "
"Ayaaaaah kenapa ayah sejahat itu"
"Jika ayah tak menginginkan ku lahir, kenapa ibu juga membenci ku, hikss...zahira sayang ayah zahira juga sayang ibu, kemanan semua janji ayah dan ibu hikss... "
"Sungguhhh ini tak adil"
"Buat apa aku hidup kalau seperti ini"
"Aku tak berguna, ayah ibu ku saja membenci ku"
Isakanya semakin melemah, tak sadar iya pun tertidur.
Tooktook..
"Zahira"
"Iya"
"ayuk berangkat sekolah"
"dara kamu pergi aja dulu, aku dianter sama ibu," ucapnya berbohong.
"zahira pergi membawa sepedanya berkeliling kota"
Gadis itu tak bersekolah, melainkan hanya mengelilingi kota dan duduk di taman seharian.
Gadis itu hanya menatap pohon yang hijau dan penuh dengan bunganya, gadis itu melihat seorang anak laki laki yang bermain dengan ayah dan ibu nya, gadis itu sangat ingin seperti anak itu.
"andai saja aku bisa merasakan yang anak itu rasakan"
"namun itu tidak mungkin"
Jika kamu membenci ku kenapa harus menyalahkan ku, jika aku tau takdir ku akan seperti ini, aku tak akan pernah mau ada di dunia ini ~Broken home.
Gadis itu pun kembali mengayuh sepedanya agar sampai kerumahnya, hari sudah gelap, jadi ini waktunya dia pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME
Non-FictionAku bisa tertawa berpura pura, namun kehancuran yang aku alami tak akan pernah bisa berakhir. Seorang gadis bernama Zahira merasakan penderitaan itu.