Selamat membaca* * *
Tokk.. Tokkk...
"Zahira," panggil seorang gadis.
"Iya."
"Ayuk berangkat," gadis itu mengajaknya berangkat ke sekolah.
"Iya, tunggu sebentar."
"CEPATAN ZA," teriak gadis itu dari balik pintu.
"iya iya dar"
Zahira pun segera keluar dari rumahnya.
"Bu zahira berangkat dulu ya."
"Lama banget kamu zahira," ucap dara.
"Iya nih tadi aku periksa buku dulu."
"makanya kamu tuh dari malem di periksa bukunya"
"tadi malam udah aku periksa, cuma mau periksa ulang aja"
"yaudah ayo berangkat"
"yuk"
Zahira dan dara bergegas untuk pergi, setelah sampai di sekolah zahira tak banyak bicara hari ini, menurutnya ada yang aneh.
Tookkk... Took
"Ibu zahira pulang."
Tak ada jawaban dari siapa pun, bibi ina yang membuka pintu rumah.
"Bi ibu mana! "
"Belum pulang non."
"Hmm"
Zahira pun mengganti seragam dan melanjutkan hobby nya itu, yaitu melukis.
Zahira melukis sebuah keluarga yang hancur zahira menuliskan broken home di lukisanya itu.
"Andai aku bisa mengubah lukisan ini dengan lukisan keluarga yang utuh."
"Apakah bisa!"
"Semakin hari ibu berubah."
"Semakin hari aku sangat merasakan kehancuran ini."
"Semakin hari aku merasakan keterpurukan."
"Sungguh ini menyedihkan."
"Sangat menyedihkan."
"tapi aku harus bersyukur bukan ibu yang pergi meninggalkan ku, melainkan hanya ayah ku saja"
Tak terasa air mata pun menetes hingga pipinya.
Gadis itu berteriak sambil menyalahkan rakdir nya.
"Kenapaa hikss"
"Kenapa harus aku hikss"
"Kenapa"
"Aku ini lemah"
"aku rindu ayaah hikss"
"kenapa ayah ga dateng dateng hikss"
"ayah kan pernah janji sama zahira hikss..."
"jangan Bohongi zahira ayah, zahira akan benar benar benci sama ayah hikss, jika ayah berbohong hiks... "
"hikss.. Hikss"
Gadis itu terus merengkuh dan menangis, beberapa menit gadis itu mulai menenangkan dirinya.
Gadis itu mulai merasa tenang, gadis itu menunggu kedatangan ibunya.
Sampai malam gadis itu menunggu ibunya pulang, dan akhirnya ibunya pulang.
"Bu, kenapa lama sekali ibu pulang."
"Sudah ibu mau istirahat jangan banyak tanya kamu."
Begitulah perubahan ibunya, tak tau kenapa ibu pulang malam seperti itu tak bisanya ibu pulang malam.
Gadis itu kecewa dengan tingkah ibunya.
Gadis itu pun memutuskan untuk tidur.
Besok adalah hari libur ibu tidak bekerja, jahira memutuskan untuk mengobrol dengan ibunya.
"Bu."
"Iya."
"Ibu kenapa pulang nya malam sekali"
"Ya ibu kerja lah, buat hidupin kamu, ayah kamu kan udah pergi."
"Kenapa si bu, ibu berubah gini."
"Ya karena kamu lah."
"Kok ibu jahat si hikss. bukanya ibu janji sama zahira klo ibu bakalan bahagiain zahira, tapi apa bu, sekarang ibu malah buat zahira sedih, zahira tau ibu juga luka, tapi zahira mohon jangan zahira yang harus jadi pelampiasan kebencian ibu kepada ayah, zahira juga benci ayah namun zahira tidak sebenci ibu yang sudah benar benar membencinya hikss," zahira mengatanyanya dengan air mata yang sudah menetes.
"Ayah kamu itu jahat, dia tega ninggalin ibu, bahkan ninggalin kamu demi wanita lain"
"Ibu kenapa harus berubah hikss"
"Kamu itu harusnya sadarr tau ga si," jawab ibu dengan marah.
"Ya sadar kenapa bu," zahira pun semakin tidak mengerti.
"sadar karena kamu jadi beban ibu, ibu ga bisa buat kamu bahagia jika ibu saja terluka"
"ibu zahira ngerti, tapi jangan berubah gini bu, zahira sayang sama ibu"
"sudah sana ibu ga ingin lihat kamu ada di sini"
"buu ibu kenapa si hikss, zahira kan ga salah, zahira juga ga tau apa apa, apakah zahira juga harus merasakan kehancuran untuk yang kedua kalinya hikss.. , jika memang begitu zahira tidak akan menganggu ibu, maafkan zahira jika semua ini terjadi karena zahira hiks... , semoga ibu akan sadar dengan prilaku yang ibu berikan ke zahira hiks"
Ibunya pun terdiam, tak berbicara sepatah kata yang keluar dari bibirnya.
Ibunya pergi dan meninggalkanya begitu saja.
"maafkan ibu zahira"
"ibu emang jahat"
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME
SachbücherAku bisa tertawa berpura pura, namun kehancuran yang aku alami tak akan pernah bisa berakhir. Seorang gadis bernama Zahira merasakan penderitaan itu.