warning this chapter might contain a lot of 21++ content!
please be a responsible reader
thank u!
Johnson membawa mobilku sepanjang perjalanan menuju rumahnya. Kawasan ini bukan kawasan tempat tinggalku. Kawasan ini perbatasan antara Brownsville dan Queens. Johnson memarkirkan mobil tepat di depan gedung apartemen yang tampak sangat kuno dan sedikit kumuh. Setelah itu dia turun dari mobil dan membantuku untuk turun dari mobil. Johnson perlahan-lahan menuntunku menuju gedung apartemennya dan kami menaiki tangga hingga ke lantai empat.
"Sorry, tempat tinggalku tidak membuat anak seperti dirimu nyaman,"
"It's nice actually..." Kataku dengan perlahan. Johnson hanya tersenyum.
"Kau tidak perlu berbohong padaku Owen, jelas-jelas lingkungan tempat tinggalmu lebih baik daripada tempat tinggalku," Johnson memutar kunci yang ia pegang lalu terbuka pintu kamar apartemennya. Aku memasuki rumah dengan gaya Jepang dan terlihat sangat rapi. Sangat jauh dari gambaran gedung ini. Gedung apartemen ini tampak sangat kumuh dengan pencahayaan yang buruk.
"Come,duduklah di zabuton ini," Aku mengerenyit dan Johnson terkekeh.
"Sorry,maksudku cushion ini... aku biasa menyebutnyazabuton dalam Bahasa Jepang," Aku mengikuti permintaannya dan aku melihat sekeliling. Apartemen ini memang sangatlah kecil namun sangat nyaman untuk dihuni. Terdapat berbagai lukisan seni tradisional yang kuyakin dari Jepang.
"Where's your parents?"Tanyaku dengan pelan. Johnson melepaskan jaket yang ia pakai dan menggantungnya di standing hanger.
"My mom died when I was five and I live with my fathertapi dia sedang berada di rehabilitasi saat ini," Dear God,aku sungguh konyol menanyakan pertanyaan seperti ini. Johnson tinggal sendirian di apartemen mengerikan ini dan aku selalu berpikir bahwa Ayah dan Ibunya membebaskannya dan hidup bahagia seperti kedua orang tuaku.
"I'm so sorry,"Johnson duduk di depanku dengan berjongkok lalu menangkup wajahku dengan kedua tangannya.
"Don't be... I'm perfectly fine Owen," Johnson mengecup bibirku sekilas lalu dia berdiri dan masuk ke salah satu kamar dan keluar lagi membawa sebuah tas besar berwarna putih.
"Apa itu?" Tanyaku.
"Bukalah pakaianmu,"
"I'm sorry what?"
"Bukalah pakaianmu Owen, I need to see those sexy abs of yours..."
"Johnson, this is not the time to—"Johnson menekankan bibirnya ke bibirku lalu tanpa sadar melepaskan pakaianku hingga bibirku berpisah dengan bibirnya.
YOU ARE READING
IM YOURS (YOURS SERIES 3) KAL-EL STORY
Romance21++ (Due to some scene, this story is not allowed by underage, please be a responsible reader) Kal-El Owen, tidak bisa melupakan cinta pertamanya. semenjak musim panas tahun lalu Kal-El menghabiskan waktunya bersama Hermoine Rogers. Namun, waktu ma...