"Setahuku dulu Dean bekerja untuk salah satu mafia yang lumayan terkenal di daerah Santa Fe di New Mexico," Kataku sambil mengingat-ingat kembali cerita yang sering Dean sampaikan jika kami sedang berdua saja.
"Apakah kau ingat dia punya relasi apa dengan Pamanku? Atau Ayahku atau mereka klan baru?" Tanya Raymond sambil mengetik keteranganku barusan.
"Hmm... seingatku Raphael hanya sebagai penghubung antara mafia tersebut dengan salah satu pemilik strip club terbesar di Las Vegas,"
"So, this is... not a small scale?" Tanya Raymond kepadaku dengan kening berkerut.
"Bukan aku yang ahli dalam hal penangkapan para kriminal Ray... kau ahlinya. Aku hanya menyebut saja dengan siapa kemungkinan Dean bekerja,"
"Siapa tadi namanya? Bisa kau ulangi?" Tanya Daisy kini yang duduk tidak jauh dari tempat Raymond duduk.
"Senor Martinez. Pancupa Martinez. Bahkan, dia bukan orang asli Meksiko, seingatku dia seratus persen warga negara Amerika, dia hanya berpura-pura menjadi seorang Martinez, dia anak angkat dari Senor Martinez yang sebelumnya," Setelah penjelasanku tadi Daisy dan Raymond saling berpandangan kemudian mereka memanggil para rekan-rekannya untuk mendekat dan aku diminta untuk keluar dari ruangan tersebut.
Kurasa keadaan mulai menegang di ruangan para Black Agent yang barusan kudatangi. Aku sudah tidak mampu lagi memikirkan hal-hal yang berat, maka kuputuskan untuk berjalan menuju dapur dan mengambil sereal yang sudah disiapkan Daisy tentunya. Kurasa Daisy diberitahu oleh Kal-El bahwa aku sangat menyukai Lucky Charms beserta marshmallow di dalamnya.
Yum!
"Kau tidak memberitahuku bahwa kesaksianmu telah selesai sweet plum," Aku terkejut ketika Kal-El memelukku dari belakang hingga kotak sereal yang kupegang hampir terjatuh.
"Bisakah kau tidak membuatku kesal jika Lucky Charms-ku terjatuh champ?" Kurasakan hembusan napasnya ketika tertawa di samping leherku kemudian bibir lembutnya menyapu tengkukku. Tubuhku serasa meleleh bersama Kal-El saat ini.
"Well, maukah kau ikut denganku ke halaman belakang kemudian meletakkan sereal ini?" Aku menggeleng dengan cepat.
"No, uh-uh... Lucky Charms ini lebih penting dari apapun, apakah kau tahu rasa lapar sangat menguasaiku selama aku berada di ruangan menegangkan itu?" Kal-El terkekeh kemudian ia membalikkan tubuhku agar menghadap kepadanya lalu mengambil kotak sereal dari tanganku dan kini ia mengecup lembut bibirku.
"Kau takkan makan malam dengan sereal sweetheart... kau akan malam denganku di halaman belakang," Keningku berkerut.
"Makan malam di halaman belakang? Apakah ini hal cheesy yang selalu dilakukan oleh para anggota baseball terhadap wanita-wanita mereka? Seperti para cheerleader yang selalu menggoyangkan pinggul untuk mendapatkan abs menarik dari para pemain baseball di lapangan?" Kal-El tertawa begitu lantang hingga aku ikut tertawa karenanya.
"Well, bisa dikatakan seperti itu?"
"Champ, aku benci hal cheesy,"
"Please, one romantic dinner with me? I mean memang bukan di restoran menarik seperti yang ada di dekat kampusku namun aku sudah berusaha semenarik mungkin membuat hal ini pantas untuk wanitaku," Aku menghela napas panjang kemudian menatap mata indahnya lalu menggapai pipinya untuk kuusap dengan sangat pelan. Aku menjinjit sedikit hingga mencapai bibirnya ke bibirku dan bibir kami saling bertaut.
"Bisakah wanita ini berdandan agar pantas untuk makan malam romantis?" Kal-El terkekeh di bibirku kemudian ia menekankan lagi bibirnya di bibirku hingga rasanya napasku terambil olehnya.
YOU ARE READING
IM YOURS (YOURS SERIES 3) KAL-EL STORY
Romance21++ (Due to some scene, this story is not allowed by underage, please be a responsible reader) Kal-El Owen, tidak bisa melupakan cinta pertamanya. semenjak musim panas tahun lalu Kal-El menghabiskan waktunya bersama Hermoine Rogers. Namun, waktu ma...