Entah ini hanya halusinasiku saja karena merasakan sakit yang luar biasa atau memang aku merindukan sosok yang kini berada di hadapanku.
Ia tersenyum kepadaku dengan senyuman khasnya kemudian ia berbicara dengan wanita berambut pendek di sampingnya lalu ia mengambil tanganku dan merematnya.
"Kau akan baik-baik saja... percayalah padaku okay? Kau akan sangat baik-baik saja... aku akan menyelamatkanmu dan menghancurkan Raphael..."
Air mataku mengalir begitu saja, kemudian Raymond berpindah tempat duduk dengan salah satu rekannya lagi yang aku lupa namanya.
Setelah itu kepalaku bersandar di pundak Raymond dan tidak terasa aku merindukan sahabatku sedalam ini.
"Tidurlah, okay... markas Black Agent tidak jauh dari tempat ini dan akan kupastikan, Raphael tidak akan menyadari bahwa kau sudah pergi. Salah satu rekanku akan menggantikanmu di tempat tidur dengan riasan yang sama persis," Kini keningku berkerut dan ingin menanyakan sesuatu.
Kenapa Raymond dapat menolongku?
Sebetulnya pekerjaan apa yang ia miliki saat ini?
Kenapa ia mengetahui hal ini semua?
Apakah itu Black Agent?
Sepertinya tubuhku, pikiranku dan seluruh jiwaku sedang merasa lelah dengan semua hal yang terjadi maka aku hanya terdiam, menutup mataku secara perlahan lalu mengatur napasku hingga aku terlelap di pundak Raymond.
***
"Babe! Kau sudah makan malam? Aku menyiapkan makan malam untukmu dan kedua orang tuamu," Keningku berkerut.
"Kal-El?" Tanyaku tak percaya. Kal-El hanya menoleh ke arahku kemudian ia terkekeh.
"Pandora? Baby...kau kelelahan bekerja? Kau harus mencicipi resep sup yang baru kupelajari dari Kara," Aku mengerjap-ngerjapkan mataku seakan-akan tidak percaya dengan apa yang kini kulihat di depan mataku.
"Sweetheart,kau sudah pulang?"
Wait...Dad?
Anehnya, ayahku ada disana dan tampak normal. Ayahku tidak tampak seperti pria pecandu yang membutuhkan pertolongan.
Satu hal lagi yang membuatku terkejut, tampak... Ibuku ada disitu sambil membawa seorang bayi di pelukannya dan tersenyum ke arahku.
Kemudian Kal-El mengambil bayi tersebut dari tangan Ibuku dan memberikan bayi tersebut kepadaku.
Bayi itu berwajah bak malaikat yang dapat membuat hatiku tenang.
"Who's this?" Tanyaku.
Kedua orang tuaku dan Kal-El seperti keheranan dengan pertanyaanku.
"Honey, kurasa anak perempuan kita kelelahan bekerja," Baru kali ini aku dapat melihat dengan jelas betapa bahagianya kedua orang tuaku. Kemudian Kal-El mendekat dan mengecup keningku.
"Bayi kita, ada apa denganmu hari ini?"
Bayi...kita?
Kupandang wajah bayi yang sedang kubawa di lenganku kemudian mataku melebar karena bayi itu menangis dan mengalir tangisan yang tidak biasa. Berwarna merah, semerah darah.
"Kal-El... ada apa—" Kal-El menghilang secara mendadak.
Ayahku berwajah pucat pasi lagi seperti zombie dan Ibuku hanya menangis di pojok ruangan kemudian bayi yang kubawa melebur menjadi darah yang mengalir dengan deras ke lantai.
Seluruh pakaianku ternodai oleh darah, tetapi aku tak sanggup mengeluarkan suara maupun berteriak.
Ada apa ini? apa yang terjadi?
YOU ARE READING
IM YOURS (YOURS SERIES 3) KAL-EL STORY
Romance21++ (Due to some scene, this story is not allowed by underage, please be a responsible reader) Kal-El Owen, tidak bisa melupakan cinta pertamanya. semenjak musim panas tahun lalu Kal-El menghabiskan waktunya bersama Hermoine Rogers. Namun, waktu ma...