27 (KAL-EL)

1.2K 101 4
                                    

Entah sudah berapa hari kami berada di markas Black Agent. Aku mendengar kabar bahwa Raphael masih mencari keberadaan Pandora dimanapun ia berada. Namun, sayangnya ia belum menemukan jejak satupun. Karena kini Pandora sangat aman berada disisiku, sedang tertidur sangat pulas bagaikan malaikat yang didatangkan kepadaku dari sudut surga manapun. Wajahnya begitu indah dan bulu mata yang menyapu sangat cantik dibawah matanya membuatku tidak dapat memalingkan wajahku darinya.

"Champ?" Mata Pandora sedikit terbuka dengan sangat imutnya hingga aku tak tahan ingin menciumnya sesegera mungkin.

"Hem?"

"Sudah pukul berapa?"

"Kurang lebih delapan-lewat-lima belas-menit, ada apa?"

"Ah, tidak... kurasa aku tertidur semalam setelah kau panjang lebar bercerita mengenai Kara dan Dashiell dan segala sesuatu yang terjadi di rumah," Aku terkekeh kemudian kukecup keningnya dan kuusap lembut rambutnya.

"Yeah, kau tampak lelah,"

"Aku selalu lelah Champ... sangat lelah dan aku sangat horny..." Kini aku tertawa begitu keras kemudian menarik tubuhnya mendekat ke tubuhku hingga kini tubuh Pandora berada di atasku dan ia menahan dagu-nya dengan punggung tangannya diatas dadaku.

"Hei, ingat kan bahwa tidak ada hubungan seksual hingga—"

"Satu bulan? Kita sudah berapa minggu?"

"Kau dan aku hanya bertemu selama dua minggu sweet plum... belum saatnya..."

"Yeah, terasa seperti dua tahun untukku,"

"I know... kita harus bertahan okay? Lagipula, kau yakin ingin berhubungan seksual di markas yang penuh dengan alat militer serta beberapa orang lalu lalang sambil membawa berkas dan bukti kejahatan?" Pandora tampak mengangguk kecil kemudian ia mengecup dadaku.

"May...be...? I mean, sebuah percobaan baru bukan?" Aku hanya terkekeh kemudian mengecup keningnya lagi.

"Kau sungguh penuh dengan gairah..."

"Oh, jika aku ada di dekatmu, I'm always on fire and wet champ..."

"Oh lord... bagian bawahku sudah mengeras sweet plum..." Pandora tertawa kecil kemudian ia mengecup rahangku lalu mengecup bibirku sekilas. 

"I can help you with... another way..."

"Seperti apa?"

"Suck and kiss your dick?" Aku menggeleng dengan lembut kemudian kukecup lembut bibirnya dan menyingkirkan rambut kecil di sekitar wajahnya. 

"No, I prefer get inside of you and make love to you sweetly..." Aku tersenyum ke arahnya dan menatap Pandora dengan tatapan tulus. Jujur, aku tidak pernah menatap seseorang dengan penuh cinta dan ketulusan seperti ini. Aku dapat melihat sedikit rona merah muda di kedua pipi Pandora.

Kami sedikit menjauh dan terkejut ketika pintu kamar ini terbuka lebar dan terdapat Raymond yang berdiri menyandar pada pinggiran pintu sambil membawa piring dan memakan sesuatu yang terdapat di atas piring yang sedang ia bawa. 

"Hey, lovebirds... breakfast ready... atau kalian sudah... sarapan? You know... morning quickie?" Aku dan Pandora menggeleng secara bersamaan kemudian Pandora berusaha bangun dari atas tubuhku kemudian ia duduk di atas tempat tidur sambil menyila kaki indahnya dan mengikat rambutnya. Sedangkan aku berusaha sebisa mungkin menutupi bagian bawahku yang sudah terlanjur mengeras dan aku tidak mau hal ini terlihat oleh Raymond. Aku juga yakin jika ia melihat bagian bawahku mengeras, ia akan mengejekku sepanjang hari. 

IM YOURS (YOURS SERIES 3) KAL-EL STORYWhere stories live. Discover now