13 (KAL-EL)

940 104 9
                                    

Sepanjang perjalanan menuju alamat yang Pandora tunjukkan padaku, aku tak dapat berhenti menengok ke arahnya. Alih-alih aku menengok jalanan melalui spion kanan, aku sebetulnya ingin menatap Pandora lebih lama. Tetapi aku menyetir dan jalanan di hadapanku terus membentang.

"Map mengatakan kalau kita harus belok ke kiri," Kata Pandora dengan suara khas-nya yang selalu membuatku berdesir setiap mendengarnya. 

Kal-El! Ingatlah, kau berjanji hanya menjadi temannya saja. Kau sudah mempunyai Bridgette dan kau bukan pria brengsek yang mencium perempuan mana saja yang kau temui. Kau pria baik-baik, ya kan? Tetapi Pandora bukanlah 'perempuan mana saja' dia adalah Pandora Kojima Jhonson, cinta pertamaku.

"Kal-El, kau terlewat... kita harus belok kiri,"

"Shit!" Aku mundur sedikit, untung saja jalanan tidak begitu ramai kemudian menyalakan lampu sein ke kiri dan belok sesuai arahan aplikasi map yang dipegang oleh Pandora.

Setelah itu kami terdiam lagi. Setelah tiga tahun tidak bertemu banyak sekali pertanyaan yang sebetulnya berkecamuk di kepalaku. 

Kemana saja dia selama ini? ada apa dengannya dan Raphael? Kenapa dia tidak kuliah? Kenapa dia baru mengambil kelas malam? Kenapa dia bisa mempunyai café dan sebagainya.

Apakah dia memikirkan keberadaanku selama ini? apakah dia berjalan begitu saja dengan hidupnya tanpa menanyakan apa yang sedang kulakukan? Sebetulnya apa yang terjadi dengan kejadian tiga tahun yang lalu? 

Aargh! Terlalu banyak yang kupikirkan di kepalaku.

"Kal-El!" Aku mengerem mendadak dan membuat kami terantuk ke depan.

"Kau melewatkan tiga blok rumah!" 

"Oh, sorry..."

"Apakah aku yang menyebabkanmu mengkhawatirkan latihan baseball?"

"Kenapa kau berpikiran seperti itu?"

"Hampir dua kali kau tidak mendengarkan perkataanku dan kau seperti zoned out Kal-El," 

Well,bukan pertandingan yang kupikirkan Pandora. Aku memikirkan dirimu ketika kau tepat berada di sampingku.

"I'm lil' bit distracted  dengan kuliah," Kataku pelan. Kemudian aku memundurkan mobil menuju rumah yang kami tuju.

Saat kami sudah berada di depan rumah yang kami tuju, Pandora dengan terburu-buru membuka kunci pintu mobilku kemudian ia lari ke depan rumah. 

Sebetulnya rumah siapa ini?

Ketika aku menyusulnya Pandora membuka kunci rumah tersebut dan ia tiba-tiba terduduk hingga aku terkejut dan menangis sambil meringkuk. 

Pandora meraung-raung sambil mengatakan Bahasa asing yang aku tidak paham artinya. Aku membantunya berdiri kemudian Pandora memelukku.

"Maafkan aku maafkan aku Kal-El... kumohon jangan lepas pelukan ini, aku sangat membutuhkannya sekarang," 

Katanya sambil terisak dan aku mempererat pelukanku dan membiarkan Pandora menangis di dalam rengkuhanku. 

sorry too short but I'm promise buat yang panjang di versi pandora. 

IM YOURS (YOURS SERIES 3) KAL-EL STORYWhere stories live. Discover now